Loading

COVID-19 DAN PHBS


Dr. H. Rusdan, M.M.Pd. dan Dr. Yunie, M.Pd.
4 Tahun lalu, Dibaca : 1383 kali


COVID-19 DAN PHBS

Oleh Dr. H. Rusdan, M.M.Pd. dan Dr. Yunie, M.Pd.

Peribahasa lebih baik mencegah dari pada mengobati, mungkin sekarang bukan slogan lagi, ketika hidup kita tidak disiplin tentu akan menimbulkan akibat, isolasi diri segera dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kita tahu dan sama-sama tahu bahwa Covid-19 atau corona yang sedang mewabah memaksa banyak negara melakukan lockdown. Istilah lockdown karena wabah penyakit tersebut sebenarnya dijelaskan pula dalam hadis.

Artikel yang ditulis oleh  Muhammad Fadli Riza dalam sukabumiupdate.com dengan judul "Nabi Muhammad Pernah Bicara soal Lockdown, Kala Wabah Landa Madinah" di situ disebutkan bahwa: Dulu di era Nabi Muhammad wabah penyakit juga pernah menjangkiti Madinah, Arab Saudi. Hadis yang diriwatkan (HR. Bukhari & Muslim) 

“Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada di daerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya”.  

Jika dihubungkan dengan keadaan sekarang bahwa kita harus diam di rumah untuk mencegah virus corona maka hadis tersebut memiliki kesinambungan, dan kita saat berdiam diri di rumah harus melakukan PHBS yaitu Pola Hidup Bersih dan Sehat. Mana mungkin kita akan terhindar dari virus corona apabila hidup kita tidak terbiasa sehat.

Dulu di era Nabi Muhammad wabah penyakit juga pernah menjangkiti Madinah, Arab Saudi. Nabi Muhammad SAW juga pernah memperingatkan umatnya untuk tidak berada dekat-dekat dengan wilayah yang sedang terkena wabah. Dan melarang orang yang berada di daerah itu untuk keluar wilayahnya. Seperti diriwayatkan dalam hadits berikut yang artinya: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari) 

Dalam buku Tahdzib Sirah Ibnu Hisyam karya Abdus Salam Harun dijelaskan soal kisah para sahabat yang terjangkit wabah. Kisah itu salah satunya ditulis dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah. 

“Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, kota itu adalah sarang wabah penyakit demam. Banyak dari sahabat Rasulullah SAW yang tertimpa wabah tersebut," tulis hadis tersebut. 

Kemudian hadis itu menceritakan soal tiga sahabat nabi yang terjangkit wabah, mereka adalah Abu Bakar, Amir bin Fuhairah, dan Bilal, ketiganya tinggal di dalam satu rumah. 

Ketiga sahabat nabi itu mengalami demam tinggi hingga tak sadar dengan apa yang mereka ucapkan. Usai mendengar cerita itu Nabi Muhammad langsung berdoa kepada Allah. 

"Ya Allah, jadikanlah kami mencintai Madinah sebagaimana kami mencintai Makkah atau bahkan lebih dari itu. Berkahilah mud dan sha-nya (barang-barang yang ditimbang dengan mud dan sha. Satu mud sama dengan dua rithal bagi penduduk Irak. Dan sepertiga rithal bagi penduduk Hijaz. Sedangkan satu sha sama dengan empat mud bagi penduduk hijaz), serta pindahkanlah wabah yang menimpanya ke Mahya’ah, yaitu Juhfah yang merupakan miqat penduduk Syam.”

Jika kita tarik benang  merah dari pernyataan di atas, seharusnya kita tahu bahwa isolasi diri harus dilakukan ketika ada gejala sakit seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan atau gejala penyakit pernapasan lainnya, maka secara sukarela atau berdasarkan rekomendasi petugas medis harus tinggal di rumah, tidak bepergian jauh, tidak ke tempat tempat umum, dan tidak bekerja, juga tidak ke sekolah. Hal ini harus dilakukan, apalagi orang tersebut pernah memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19.

Banyak sudah artikel yang tersebar mengenai Covid-19, tentang bahayanya serta pencegahnnya, tetapi terkadang hal tersebut kita abaikan dan itu dianggap sepele dan biasa-biasa saja, padahal beberapa hal meski dilakukan. Salah satunya pemantauan diri sendiri terhadap Covid-19. Lalu apa saja yang harus dilakukan dalam hal pemantauan diri sendiri? Segera lakukan PHBS. Pola Hidup Bersih dan Sehat tidak sulit untuk dilakuakn oleh kita di mana kita harus senantiasa menjaga kebersihan badan, mandi sehari dua kali, memakai pakaian yang bersih, makan makanan yang bergizi dan makan buah-buahan, serta minum air putih.

Memperhatikan juga anjuran pemerintah bahwa tinggal di rumah dan Anda jangan melakukan tindakan berkumpul dengan publik, jangan lupa gunakan masker saat Anda melakukan isolasi diri ketika Anda dilanda gejala flu atau pilek, demam sakit tengorokan dan bersin-bersin. Di samping itu Anda harus menggunakan kamar terpisah dengan anggota  keluarga lainnya. Hal ini agar menghindari yang lain terkena virus. Menjaga jarak pun perlu diperhatikan dengan anggota keluarga lainnya sejauh satu meter, lakukan pengukuran suhu tubuh Anda, ketika Anda memakai peralatan makan, maka hindari pemakaian alat makan secara bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya, saat tidur Anda menggunakan linen/seprai yang tidak digunakan lagi oleh orang lain, lebih seringlah Anda berada di ruangan terbuka dan berjemur diri setiap pagi di bawah sinar matahari, kebersihan rumah harus diperhatikan dengan memakai cairan disinfektan, melalui pemeriksaan kebersihan tangan Anda secara rutin, dengan cara mencuci tangan dengan sabun, bersihkan tangan pada air yang mengalir, dan setelah itu tangan keringkan.

Marilah kita sama-sama menjaga kesehatan agar terhindar dari virus corona, lantunan doa pun senantiasa kita biasakan seperti yang ditulis oleh  Ibrahim bin Amir ar-Ruhailiy Judul Terjemah: Pedoman Syar’i Pelindung Diri Dari Wabah Corona, Penerjemah : Muhammad Sulhan Jauhari (2020, 26-28) bahwa ”Doa adalah senjata bagi seorang mukmin dalam mendatangkan berbagai kebaikan dan kenikmatan, serta menangkal segala keburukan dan musibah”.  “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Rabb-nya, “(Ya Allah) sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, sementara Engkau Rabb yang Maha penyayang dari semua yang penyayang. Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami melenyapkan penyakit yang ada padanya.” (QS. al- Anbiya’: 83-84).

Di antara doa agung yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang sepatutnya seorang muslim bersemangat membacanya di waktu pagi dan sore, yaitu sebuah doa pada hadits Abdurrahman bin Abu Bakroh, bahwasanya ia berkata kepada ayahnya: “Wahai Ayahanda, sesungguhnya aku mendengar engkau berdoa di setiap pagi”.

Semangat selalu wahai saudaraku semua biasakan berdoa dan terapkan PHBS.  

Bandung Barat, Maret 2020

                                                            

Dr. H. Rusdan, M.M.Pd.

KETUA MKKS KABUPATEN BANDUNG BARAT                                                                                                 

Dr. Yunie, M.Pd.

KEPALA SMK BANDUNG BARAT DAN WAKIL BAGIAN KURIKULUM MKKS KBB 

Tag : No Tag

Berita Terkait