Loading

Aben Rusmana: Perubahan TNKB Beratkan Driver Taksi Online


Penulis: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 1250 kali


Foto bareng usai acara dialog keluarga besar Koperasi Sinergi Transportasi Pasundan (STAP), Senin (30/9/2019) di Rumah Makan Wong Solo, Jln RE Martadinata Kota Bandung.

BANDUNG, MedikomonlinePenolakan kebijakan yang mengharuskan perubahan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) dengan kode khusus bagi angkutan sewa khusus (ASK) atau taksi online terus bergulir. Kali ini disuarakan oleh keluarga besar Koperasi Sinergi Transportasi Pasundan (STAP) saat menggelar acara Kopdar Anggota dan Pengurus Senin (30/9/2019) di Rumah Makan Wong Solo, Jln RE Martadinata Kota Bandung.

Acara Kopdar untuk mempererat tali silaturahmi antaranggota tersebut, menghadirkan Akbar Ginanjar, Sekretaris Umum Perkumpulan Penyelenggara Angkutan Sewa Khusus (PPASK) dan Divisi Driver Engagement Gojek Beni Yulanda didampingi Ketua STAP Aben Rusmana. Dari PT Gojek sendiri lebih fokus menyikapi persoalan kendala teknis aplikasi yang disampaikan para driver taksi online.

Pada kesempatan tersebut Aben menyampaikan dengan tegas menolak perubahan TNKB dengan kode khusus bagi angkutan sewa khusus (ASK) atau taksi online. Selain itu, ia juga keberatan jika kendaraan ASK harus dibaliknamakan dari perorangan menjadi atas nama badan hukum. Keduanya sangat memberatkan para driver taksi online.

Untuk hal-hal lainnya, jelas Aben, pihaknya mendukung penuh kebijakan pemerintah yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 118 (PM 118) Tahun 2018.

“Kami dukung regulasi, tapi tolong pahami juga kendala teknis yang ada di lapangan. Pada prinsipnya, kami ingin taat dengan aturan, tapi kami juga ingin mendapatkan kenyamanan dalam berusaha,” tutur Aben.

Sekretaris Umum PPASK Akbar Ginanjar memahami betul persoalan yang dihadapi pegiat taksi online terkait dengan perubahan TNKB dan balik nama kendaraan dari perorangan menjadi atas nama badan hukum. Untuk itu, ujar Akbar, PPASK terus berupaya meyakinkan para pemegang kebijakan agar memiliki keberpihakan kepada para pegiat taksi online.

Hanya saja, tambah Akbar, pendekatannya lebih bersifat persuasi, komunikasi, mediasi dan fasilitasi untuk menyamakan persepsi antara para pelaku dan para pemegang regulasi.

“Intinya ingin terjadi iklim usaha yang kondusif di lapangan,” imbuh Akbar.

Tag : No Tag

Berita Terkait