Loading

DPMD Bekasi Berdayakan Masyarakat Melalui Olahan Bambu


Penulis: Manah/Agus - Editor: Mbayak Ginting
3 Tahun lalu, Dibaca : 919 kali


Foto bersama Kadis PMD Bekasi didampingi Kades Bojongmangu, Kabid DPMD, narasumber dan peserta pelatihan. (Foto: MANAH SUDARSIH/MEDIKOMONLINE.COM)

BOJONGMANGU, Medikomonline.com - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bekasi bekerjasama dengan Pemerintah Desa Bojongmangu serta Yayasan Patriot Bambu mengadakan pelatihan pengolahan bambu yang diikuti sekitar 50 pengrajin bambu dari Desa Bojongmangu dan Karangmulya Kecamatan Bojongmangu.

Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan di aula Desa Bojongmangu yang berlangsung tiga hari, mulai Senin sampai Rabu (16-18 November 2020).

Kepala DPMD Kabupaten Bekasi Hj Ida Farida mengatakan, dijadikannya lokasi pelatihan dan pengolahan bambu, karena wilayah Bojongmangu memiliki sumber daya alam yang unik yakni hutan bambu.

Saat memasuki wilayah Bojongmangu, kata Ida, sudah terlihat keindahan yang eksotis dan sejuk serta asri di mana banyak pohon bambu yang rindang nan hijau.

"Sumber alam atau bahan bakunya melimpah yakni pohon bamboo. Jika diolah dan dikelola oleh ahlinya akan memiliki harga jual yang tinggi, bahkan bisa menjadi nilai tambah penghasilan masyarakat Bojongmangu," ujar Ida Farida kepada Medikomonline.com, Senin (16/11/20).

Pihaknya berharap, para peserta yang mengikuti pelatihan kerajinan olahan bambu bisa menjadi pelopor dan bisa berbagi ilmu kepada warga lainnya. Tapi saat mengikuti pelatihan ini, jangan puas diri, gali terus dari narasumber, sampai terampil dan mumpuni.

"Saya inginkan semua peserta agar bisa mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan baik, dan bisa berbagi ilmu kepada yang lain, sehingga bisa mengangkat perekonomian masyarakat Bojongmangu khususnya dan juga Kabupaten Bekasi," ujarnya.

Sementara itu, instruktur dari Yayasan Patriot Bambu, Ahmad Djaelani mengatakan, materi pelatihan yang diberikan kepada peserta difokuskan untuk membuat sepeda dari bahan bambu, karena dinilainya lebih unik dan lebih menjual.

"Momentumnya juga tepat, karena sekarang ini sepeda sedang hit lagi di masyarakat, makanya para peserta kita beri pelatihan membuat sepeda bambu," kata Djaelani.

Dirinya menyebutkan, untuk membuat sepeda dari bambu memang perlu kesabaran dan butuh waktu agak lama, yakni sekitar tiga minggu.

"Tapi sebanding dengan nilai jualnya yang tinggi, yang bisa mencapai jutaan rupiah," tambahnya.

Kepala Desa Bojongmangu, Ibut Jari menambahkan, sejak dulu pohon bambu di desanya memang menjadi salah satu sumber penghasilan warga selain bertani.

"Tapi selama ini warga lebih suka menjual bambu langsung dari kebun tanpa di olah, jadi nilai ekonomisnya tidak begitu besar," tutupnya. 

Tag : No Tag

Berita Terkait