Loading

Buntut Kredit Macet di BPR Karya Remaja Indramayu, Bupati Nina Lakukan Sidak


Penulis: Yonif - Editor: Dadan Supardan
1 Tahun lalu, Dibaca : 784 kali


Bupati Indramayu Hj Nina Agustina melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Rabu pagi (31/08/2022).

Hasil Audit, kredit macet mencapai 300 Miliar.

INDRAMAYU, MEDIKOMONLINE. COM – Dampak kredit macet yang menimpa Bank Perkereditan Rakyat Karya Remaja Indramayu, membuat bupati Indramayu Hj Nina Agustina melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Rabu pagi (31/08/2022). Hasilnya kredit macet pada BPR karya Remaja mencapai 300 miliar.

Sidak yang dilakukan bupati, untuk mengecek kondisi BPR KR pasca macetnya kredit yang mencapai 150 miliar, sekaligus untuk mengetahui secara langsung penyebab terjadinya kredit macet tersebut. "Hasil akumulasi dan laporan kepala cabang, ternyata angka kredit macet itu di kisaran 300 miliar," tandas bupati Nina Agustina. 

Nina sidak didampingi Kepala Inspektorat dan Kabag Perekonomian serta sejumlah pejabat lain. Nina juga tampak mengumpulkan direksi BPR KR.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remja saat ini memang dalam kondisi terpuruk. Di internal, salah seorang direksinya mengundurkan diri dan masih terjadi kekosongan Dewan Pengawas.

Belum selesai soal jabatan direksi dan Dewan Pengawas yang kosong, bank milik Pemerintah Kabupaten Indramayu ini diterjang isu kredit macet yang jumlahnya fantastis yakni Rp150 miliar. Bahkan angka terakhir jumlahnya bertambah di kisaran 300 miliar.

Uang sebanyak itu mengalir melalui kredit dari BPR KR Indramayu kepada sejumlah kontraktor dan perorangan. Celakanya debitur tak mampu mengembalikan kredit, baik bunga maupun setoran uang pinjaman, sampai akhirnya menjadi temuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tak mau BPR KR 'sakit', apalagi sampai gulung tikar. Bupati Indramayu, Nina Agustina pun bergegas membentuk tim penyelamatan. Tim itu bernama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Debitur Bermasalah dan Penyelamatan Aset pada Perumda BPR KR Indramayu.

"Pemkab harus mengambil langkah cepat untuk memulihkan kesehatan BPR KR. Sebab yang dikelola itu uang rakyat, sehingga harus dipertanggungjwabkan juga kepada rakyat," tandas Nina.

Sebelumnya diketahui sekitar Rp150 miliar duit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja (KR) Indramayu 'mengendap' dan berstatus sebagai kredit macet. Tapi dari hasil sidak bupati pada Rabu (31/08/2022) ditemukan  angka yang cukup pantastis mencapai 300 miliar.

Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), debitur kredit macet tersebut sebagian besar adalah kontraktor lokal.

Dalam risalahnya, diterbitkan tanggal 15 Agustus 2022, OJK menyebut sejumlah nama kontraktor yang berkaitan dengan debitur kredit macet tersebut.

Beberapa nama kontraktor lokal terkenal disebut diantaranya adalah K, Sy, M, dan A. Selain nama-nama yang disebut sebagai kontraktor tadi, OJK juga menemukan kredit macet yang melibatkan debitur Aparatur Sipil Negara atau perorangan.

"Telah dilakukan upaya bantuan penagihan kepada debitur kredit bermasalah yang berprofesi sebagai ASN," demikian salah satu bunyi risalah OJK yang ditandatangani sejumlah nama, salah satunya adalah Kepala OJK Cirebon, M Fredly Nasution.

Atas seluruh catatan, BPR KR Indramayu pun berstatus BDPI (Bank Dalam Pengawasan Intensif). Pemberian status BDPI menyusul belum terealisasinya penyelesaian pengembalian dari debitur bermasalah karena kredit macetnya sampai Juni 2022 lalu.

Tag : No Tag

Berita Terkait