Penulis: Agus Kucir/Editor: Mbayak Ginting
3 Bulan lalu, Dibaca : 209 kali
PANGANDARAN, Medikomonline.com
- Keberadaan dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK) sangat membantu dalam
melaksanakan program kesehatan khususnya di Kabupaten Pangandaran.
“Seperti
halnya di Puskesmas Mangunjaya, dalam penggunaan dana BOK yang dikhususkan
untuk operasional pemegang program dan bukan untuk kesejahteraan karyawan
puskesmas. Ini diperuntukkan untuk 12 indikator pelayanan kepada masyarakat,
yakni Standar Pelayanan Minimal (SPM) di antaranya, pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil, pelayanan kesehatan anak, pelayanan kesehatan produktif, pelayanan
kesehatan usia lanjut, pelayanan kesehatan penyakit jiwa, pelayanan pengidap
penyakit diabetes, hipotesis, HIV, dan lain lainnya,” ungkap Kepala Puskesmas Mangunjaya
Suharyanto SKPnes MMKes, Senin (23/11/2020).
Selain
itu, Suharyanto mengatakan, dana BOK bukan untuk biaya belanja barang dan jasa,
melainkan 12 indikator program yang tadi. “Termasuk perjalanan dinas daerah dan
local,” katanya.
Sementara
di tempat yang sama, Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yadi
Sukmayadi menyebutkan, Dana BOK untuk Kabupaten Pangandaran ada 15 puskesmas. Dana
BOK tersebut merupakan dana rutin tahunan, meskipun besaran anggarannya bervariatif.
"Anggaran
BOK tersebut untuk digunakan dalam pelaksanaan kegiatan program yang ada di puskesmas,
terutama bagi program-program yang masuk ke standar pelayanan minimal SPM,” katanya.
"Harapannya
ketika dana tersebut digunakan untuk kegiatan program yang ada di SPM, apalagi
pelayanan SPM itu memiliki target. Ya, setidaknya kita bisa memenuhi target
tersebut,” kata Yadi Sukmayadi.
Intinya ketika dana digunakan, lanjut Yadi, berarti kegiatan juga harus dilaksanakan dengan baik. Target tersebut harus bisa tercapai, dan itu harus diikuti semua puskesmas dan harus melaksanakan kegiatan sebagaimana mestinya.
“Mengingat
dana BOK sudah sangat jelas keperuntukkanya untuk program, sehingga indikasi
untuk diselewengkan sangat tidak mungkin. Apalagi dalam penggunaan anggaran
tersebut dalam rentang waktu satu tahun penggunaannya,” katanya.
"Untuk
teman-teman puskesmas, penekanan kami dari dinas, meminta dalam menggunakan anggaran
harus selalu untuk kegiatan program. Terutama kegiatan program tersebut yang
masuk SPM harus bisa tercapai, karena indikator keberhasilannya adalah target
SPM tercapai,” ujar Yadi.
“Nah, khusus untuk tahun tahun sekarang, jika
ada program tidak tercapai, di mana kendalanya terfokus pada penanganan kasus
Copid -19 melanda kita semua,” katanya lagi.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
RIDWAN KAMIL, ADE LONDOK, DAN PENCITRAAN
LESSON STUDY DAN PEMBELAJARAN ABAB 21
Berita Populer
Mika Andrian Artis & Executive Producer
Chief Mate Syaiful Rohmaan
Agus Mulyawan: Tak Sudi Pengawas Sekolah Dipandang Sebelah Mata
SAU7ANA
Yuki SENANDIKA
Realisasi ADD 2019 di Desa Ciwalat Diduga Tidak Sesuai Papan Proyek
SAU7ANA Come Back
Parfi Jabar Bicara Industri Film Indonesia & Industri Ftv Indonesia di Era Digital
#Stay Percaya
Kawah Candradimuka Staf Promotor Industri Musik