Loading

Ketua Satgas Covid-19 Bandung Soroti Fasilitas Cuci Tangan dan Toilet dalam Uji Coba PTMT


Penulis: IthinK
2 Tahun lalu, Dibaca : 600 kali


Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna meninjau pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SD Gagas Ceria. (Foto: Humas Bandung)

BANDUNG, Medikomonline.com - Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna menyoroti fasilitas cuci tangan dan toilet pada hari ketiga monitoring uji coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Ema menilai, secara umum sekolah-sekolah sudah sangat siap melaksanakan PTMT, hanya saja ada yang membedakan. Misalnya, ketersediaan air di toilet, dan fasilitas cuci tangan yang kran airnya kurang deras.

Di SDN 206 Putraco Indah, Ema menilai masih banyak kekurangan seperti fasilitas cuci tangan yang sedikit dan toilet yang kurang memadai, serta ruang isolasi dengan ventilasi yang minim.

"Tadi saya lihat di sini (SD Gagas Ceria) airnya ada. Tapi saya inginnya mengalir lebih deras, tinggal menambah pompa saja supaya air mengalir lebih cepat. Saya juga ingatkan dalam proses pembelajaran itu, ventilasi dibuka semua, tapi saya liat prakteknya sudah dilaksanakan. AC juga tidak boleh dijalankan," pesannya.

Fasilitas cuci tangan dan toilet menjadi sorotan setelah Ema melakukan peninjauan bersama tim monitoring dan evaluasi gabungan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Aparat Kewilayahan di SD Gagas Ceria, SDN 206 Putraco Indah, dan SMP Tunas Unggul, Bandung, Rabu (9/6/2021).

Pada kesempatan tersebut, Ema juga meninjau satu per satu alur masuk hingga proses pembelajaran peserta didik di ruang kelas. Ia juga mengecek fasilitas cuci tangan dan toilet.

Menurut Ema, setelah peninjauan langsung kesimpulannya sudah layak. Pada simulasi ini ada yang lolos dan tidak lolos. "Karena mungkin, simulasi awal memang sudah dilakukan, tim koordinator dari Disdik sangat detil menyampaikan kepada para Pendidik dan Tenaga Kependidikan di semua level pendidikan," katanya di SD Gagas Ceria.

"Kemudian, Satgas Kecamatan dan Kekurahan juga seiring sejalan. Mereka sudah paham sehingga Camat Lurah juga saya pikir sangat berkemampuan untuk bisa memberikan arahan, kemudian memberikan poin-poin yang harus dipedomani," lanjutnya.

Sedangkan dari sisi sekolah, Ema menilai sudah sangat paham dengan hal yang harus dilakukan dalam mempersiapkan PTMT ini. Namun tetap harus dilakukan peninjauan agar mengetahui kekurangan yang bisa diperbaiki.

"Kalau saya (melakukan monitoring) masih sedikit, maksimal 3 sekolah dalam satu hari. Tapi Disdik itu berbarengan dengan Kecamatan, ada timnya. Targetnya sampai tanggal 18 Juni itu 330 pasti sudah didatangi," ucapnya.

"Saya juga sering baca di grup whatsapp pimpinan. Camat itu melapor ke kita dalam bentuk video, foto, dan lain sebagainya. Mereka melakukan hal yang sama (monitoring uji coba PTMT)," tambahnya. (Penulis: Mbayak Ginting)

Tag : No Tag

Berita Terkait