Loading

Warga RW 09 Sukaraja Bandung Kompak Laksanakan PPKM Darurat


Penulis: IthinK
2 Tahun lalu, Dibaca : 524 kali


Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna memantau pelaksanaan PPKM dan tempat isolasi mandiri. (Foto: Humas Bandung)

BANDUNG, Medikomonline.com - Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengapresiasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di RW 09 Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Tak hanya Ketua RT dan Ketua RW yang memahami pelaksanaan PPKM Darurat, tetapi warganya juga kompak.

"Masyarakat di sini bisa kompak tidak ada yang arogan. Warga paham jika di waktu tertentu tidak boleh lagi beraktivitas keluar kecuali urgent," kata Ema usai memantau pelaksanaan PPKM dan tempat isolasi mandiri, Selasa (6/7/2021).

"Dan mereka pun kompak saat ini, karena sedang melakukan PPKM darurat tidak dulu memberikan ruang kepada masyarakat di luar warga di sini untuk masuk ke wilayah ini. Ternyata dengan pemahaman yang luar biasa dari pengurus, ini bisa dipahami oleh masyarakat," lanjutnya.

Ketua RW 09 Kelurahan Sukaraja Nugraha mengatakan, jumlah kasus terkonfirmasi di RW 09 sebanyak 42 orang, dan RT 04 merupakan yang terbanyak sekitar 18 orang. "Kalau rumah yang dijadikan tempat isoman ada sembilan termasuk yang satu sekolah," katanya.

Menurut Nugraha, pemilihan ruangan di sekolah yang ada di lokasi tersebut, karena rumah tinggalnya tidak layak dan ada 3 anggota keluarga lainnya. Sedangkan rumah singgah sudah penuh.

"Kita meminta isoman di rumah singgah, ternyata penuh, waiting list. Akhirnya kita koordinasi dengan pihak sekolah, dengan rasa kemanusiaan mereka memberikan satu ruangan untuk dijadikan tempat isoman," kata Nugraha.

"Untuk yang isoman di sini, OTG dan gejala ringan. Setiap ada orang yang terkena akan lapor ke Puskesmas. Nanti akan dipantau oleh puskesmas dan tracing juga," lanjutnya.

Sedangkan Kepala UPT Puskesmas Sukaraja Dwi Mudji Astuti mengatakan, pihaknya menerima laporan jika ada yang positif melalui hotline Puskesmas Sukaraja. Puskesmas lalu menanyakan terlebih dahulu kondisi yang bersangkutan.

"Nanti ditanyakan apakah di rumah layak untuk isolasi atau tidak. Jadi kita dipantau dari jauh dan minta bantuan dari RT RW untuk melihat kondisinya," katanya.

Menurut Ema, penanganan warga terkonfirmasi Covid-19 pun sudah baik. Untuk OTG (Orang Tanpa Gejala) atau gejala ringan tidak menuju ke rumah sakit, karena BOR (Bed Occupancy Ratio) saat ini sedang tinggi di angka 92,83.

Di wilayah tersebut, Sekda pun sempat melihat beberapa rumah yang ditandai bahwa di dalamnya sedang ada yang isolasi mandiri. Serta satu sekolah yang satu ruangannya dipakai sebagai tempat isolasi.

Menurutnya, untuk warga yang tidak memiliki tempat yang layak untuk isolasi mandiri memang harus dicarikan alternatif. "Kalau memang ini sulit sekali, saya mintakan Ibu Kepala Puskesmas berkoordinasi untuk memanfaatkan hotel yang kita siapkan. Mungkin masih ada 1-2 kamar yang bisa dimanfaatkan. Di sana difasilitasi, makan 3 kali kontrol dokternya, kemudian juga ruangannya jelas terstandarisasi, itu relatif jauh lebih baik," ungkapnya.

Ia menegaskan, Covid-19 itu bukan aib. Justru saat diketahui akan muncul kepedulian warga. "Dengan semangat gotong royong ini luar biasa, apalagi tadi Pak Camat terus menggerakan Bu Lurah, bagi masyarakat yang ekonomi lebih, terus diajak untuk berempati. Tadi Alhamdulillah ada bantuan 50 kilogram beras untuk sekitar 40 orang warga masyarakat disini yang sedang terkonfirmasi Covid-19 dan itu secara umum adalah OTG dan gejala ringan," kata Ema.

Tag : No Tag

Berita Terkait