Loading

W20 Indonesia 2022, KND: Peranan Perempuan Disablitas Harus Semakin Nyata


Penulis: Sandi LJ
2 Tahun lalu, Dibaca : 854 kali


Women20 (W20) kedua di Kota Batu Jawa Timur, 8-9 Maret 2022

MALANG, Medikomonline.com - Women20 (W20) mengadakan pertemuan kedua di Kota Batu Jawa Timur, 8-9 Maret 2022. Pertemuan diadakan secara hybrid mengangkat tema "UMKM Milik Perempuan: Kunci Pertumbuhan Inklusif". Pertemuan ini bertepatan dengan peringatan “Women International Day”.

W20 berfokus pada advokasi yang kuat dengan menciptakan strategi untuk mengumpulkan komitmen nyata melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan guna membangun solidaritas dan persaudaraan, serta menambatkan komitmen pendanaan, dengan pengembangan investasi berdampak yang kuat dengan tidak mendiskriminasi pihak mana pun, berkolaborasi dengan engagement groups dan working groups G20 lainnya, untuk memelihara pengembangan berstandar tinggi dan praktik yang menjanjikan yang dapat bermanfaat bagi perempuan di negara-negara anggota G20, dan menghasilkan advokasi berbasis bukti dan business case untuk pemberdayaan perempuan dan kesetaraan bagi perempuan.

Pada hari pertama kegiatan, Ketua KND Dante Rigmalia mengatakan, agenda acara berfokus kepada pembahasan isu utama W20 dan Praktik Baik dalam Kewirausahaan Perempuan dan UMKM termasuk: Pemetakan dan Pembangun Ekosistem, termasuk Akses Pasar, Hak untuk Memiliki Properti, Akses ke Keuangan, Asosiasi Bisnis Wanita dan Peningkatan Kapasitas, termasuk Kapasitas Digital, Asosiasi dan Advokasi Bisnis Wanita, dan  Penelitian dan Pembuatan Kebijakan Berbasis Bukti

Dari hasil sosialisasi ini, komite G20 telah memberikan undangan secara informal kepada Komisi Nasional Disabilitas melalui Ibu Dante Rigmalia untuk menghadiri plenary ketiga yang akan diadakan pada bulan Mei 2022.

Pada hari kedua, kata Dante, membahas Layanan Keuangan untuk Perempuan Ultra Mikro dan Usaha Mikro Sebagai Bagian dari Pemulihan Ekonomi. Di mana riset yang dilakukan membuktikan juga bahwa usaha UMKM juga mengalami dampak yang luar biasa dalam masa pandemi COVID-19.

“Meski pemberdayaan perempuan, dan anak perempuan di pedesaan serta penyandang disabilitas menjadi satu dari empat prioritas dalam W20, namun secara keseluruhan materi dan acara belum menunjukkan pelibatan perempuan dengan disabilitas. Pada W20, sesi mengenai perempuan disabilitas dan keterlibatannya dalam industri UMKM masih hanya sebatas agenda yang diikutkan dalam W20,” kata Dante.

Materi keynote speakers dan diskusi panel juga, lanjut Dante, belum banyak melibatkan dan menyoroti perempuan disabilitas, namun masih hanya seputar peranan perempuan secara umum. “Hal ini tentu menjadi sebuah motivasi bagi KND untuk mendorong W20 secara khusus dan G20 secara umum untuk tidak hanya melekatkan disabilitas sebagai bagian dari isu yang dibawa dalam kegiatan W20 dan G20,” katanya.

Dalam kegiatan W20, KND juga melakukan penandatanganan MoU dengan PNM secara resmi. Selain itu, KND juga melakukan diskusi dengan SKP. Dalam diskusi ini didapatkan informasi bahwa Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sudah bersedia untuk melakukan perubahan dalam pendataan warga dengan disabilitas. Kegiatan ini akan dimulai dengan penyerahan KTA dan KTP yang akan dilaksanakan pada hari Senin (14 Maret 2022) di SLB A PTN Jakarta. Pada sela kegiatan W20, Ketua KND juga melakukan diskusi dengan Yayasan Pancaran Kasih Lumajang seputar pendidikan vokasi bagi Penyandang Disabilitas, kondisi layanan pendidikan dan tantangan dalam memberikan layanan pendidikan Penyandang Disabilitas di Lumajang. Diskusi ini juga menghasilkan satu wacana untuk mendorong pemerintah daerah Lumajang untuk membuat Perda tentang Penyandang Disabilitas. Yayasan Pancaran Kasih Lumajang akan membantu dalam inisiasi kegiatan ini. KND yang sudah mendapatkan undangan untuk hadir pada plenary ketiga dari W20 pada bulan Mei 2022, akan mengusahakan agar pada kegiatan berikutnya KND diberikan waktu/sesi untuk membawa isu mengenai perempuan disabilitas dalam hal keuangan inklusif dan UMKM sebagai upaya KND untuk melakukan advokasi atas pelaksanaan penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan hak Penyandang Disabilitas dalam hal ini perempuan dan anak perempuan dengan disabilitas. KND juga ingin memastikan bahwa sinergitas dari seluruh lembaga terkait sangat penting dan diperlukan untuk menjamin partisipasi aktif Penyandang Disabilitas dan pemenuhan kesetaraan dalam hak dengan warga negara lainnya. 

 

Tag : No Tag

Berita Terkait