Loading

7 Keterampilan yang Dikembangkan SLB Angkasa Mampu Bersaing di Pasaran


Penulis: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 2341 kali


Kepala SLB Angkasa Hj Ratnaningsih SPd

 

BANDUNG, Medikomonline.com – Sekolah Luar Biasa (SLB) Angkasa Lanud Sulaeman berkomitmen untuk menyiapkan anak didik mampu bersaing di dunia kerja atau wirausaha. Untuk itu, sedikitnya tujuh pendidikan keterampilan (vokasional) dikembangkan di SLB yang beralamat di Jln Otter, Blok C, Lapangan Udara Sulaiman Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung ini.

Jenis pendidikan vokasi yang diberikan kepada anak didik di antaranya keterampilan tata busana, tata boga, perkayuan, tata rias, membatik, perkebunan, dan komputer. Menurut Kepala SLB Angkasa Lanud Sulaeman Hj Ratnaningsih SPd pada prinsipnya setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan layanan yang sama.

Pada hakikatnya, jelas Hj Ratnaningsih, setiap anak bisa berkembang menurut potensinya masing-masing. Demikian juga dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Makanya, melalui pendidikan vokasional yang ada di SLB Angkasa, anak berkebutuhan khusus dapat memilih program keterampilan sesuai dengan bakat dan minatnya.

“Hal ini penting untuk diberikan kepada anak berkebutuhan khusus supaya mereka lebih siap menerima tantangan untuk bersaing dengan anak yang lainnya. Baik dalam berwirausaha ataupun masuk ke dunia kerja pascasekolah,” tuturnya kepada Medikom, Kamis (19/3/2020).

Dikatakan secara umum potensi anak berkebutuhan khusus bisa dikembangkan secara optimal sehingga  kemampuan yang mereka miliki dapat bermanfaat dan berguna dalam kehidupannya. Bahkan mereka akan mampu mendapatkan penghasilan yang layak untuk kehidupannya.

Untuk menentukan keerampilan apa yang akan diikuti, Hj Ratnaningsih menyampaikan, siswa diberi keleluasaan untuk memilih sesuai dengan bakat dan minatnya. Tentunya di bawah bimbingan guru yang sudah mengikuti berbagai pelatihan keterampilan.

“Sekolah kami juga pernah mengadakan workshop pengembangan kegiatan kewirausahaan yang diikuti oleh berbagai sekolah, sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan pendidikan vokasional,” imbuhnya.

Ia menambahkan guna mengembangkan pendidikan vokasional idealnya dibutuhkan tenaga pendidik khusus di bidang keterampilan. Sementara ini, urai Hj Ratnaningsih, guru yang membidangi pendidikan vokasional dirangkap oleh guru kelas.

“Untuk SMPLB 18 jam pelajaran dalam seminggu (satu jam pelajaran tatap muka 35 menit). Untuk SMALB Kelas X 24 jam pelajaran dalam seminggu (satu jam pelajaran tatap muka 40 menit). Sedangkan untuk SMALB Kelas XI dan XII 26 jam pelajaran dalam seminggu (satu jam pelajaran tatap muka 40 menit). Rujukannya menggunakan Kurikulum 2013,” ungkap Hj Ratnaningsih seraya menambahkan produk siswa-siswi SLB Angkasa mampu menembus pasar.

Alumni bekerja di Kahatex

Guru kelas SLB Angkasa Dra Enuy Nurul Hasanah menerangkan dalam hal pendidikan vokasi, guru melakukan asessmen kepada siswa. Selanjutnya memutuskan penempatan siswa. Nuy merasa bersyukur, dari evaluasinya 80 persen siswa dapat menguasai pendidikan vokasional yang diberikan oleh guru.

Bahkan tambah Nuy bersemangat, ada beberapa siswa alumnus yang sudah mampu berwirausaha di bidang konveksi. Ada juga yang bekerja seperti di perusahaan konveksi dan di pabrik roti. Yang menggembirakan, ada siswa yang mengalami hambatan dalam kecerdasan mampu diterima di PT Kahatex.

“Ada dua alumni yang diterima di PT Kahatex, anak yang mengalami hambatan pendengaran dan kecerdasan,” ungkap Nuy seraya menegaskan semua itu tidak lepas dari arahan dan bimbingan yang begitu telaten dari Kepala SLB Angkasa Ibu Hj Ratnaningsih.

Diuraikan, produk keterampilan di SLB Angkasa sudah dipasarkan mulai dari lingkungan terdekat yaitu masyarakat sekitar, melangkah lagi ke berbagai instansi dan event pameran di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.

SLB Angkasa juga jelasnya, sudah dipercaya selama lima tahun untuk ikut berpartisipasi pada pameran bergengsi yaitu inacraft yang rutin dilaksanakan satu tahun sekali di Jakarta.

“Kami juga sudah sering menerima pesanan dalam skala besar. Baru-baru ini Yayasan Ardhya Garini Lanud Sulaiman membangun business center yang telah diresmikan oleh Ketua Umum Yasarini Ny Nanny Hadi Tjahjanto,” ujar guru kelas yang merangkap guru keterampilan tata busana tersebut.

Dijelaskan, business center diperuntukkan bagi pembelajaran dan pengembangan produk-produk karya siswa di bawah binaan Yasarini Lanud Sulaiman, termasuk untuk SLB Angkasa Lanud Sulaiman yang lokasinya cukup strategis. Dengan demikian, membuka peluang untuk lebih mengenalkan produk SLB Angkasa kepada masyarakat umum.

Produk unggulan SLB Angkasa berupa dompet tisu two in one, lap gantung, berbagai tas jeans dengan seni lukis cat akrilik, mukena, decoupage di berbagai media, tas dari bahan pandan, tempat tisu dari bahan pandan, benda dari bahan kayu, plastik, kaca, kerudung dengan teknik ecoprint, telor asin, seni batik, berbagai celengan dan meja lipat. ***

Tag : No Tag

Berita Terkait