Loading

Disnaker Kota Sukabumi Laksanakan Pelatihan Menjahit Bagi 100 Orang Pencari Kerja


Penulis: Soni J/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1576 kali


Disnaker Kota Sukabumi melaksanakan pendidikan dan pelatihan menjahit, tata boga dang aid wisata.

SUKABUMI, Medikomonline.com - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi mengimplementasikan program peningkatan pelatihan dan produktifitas tenaga kerja. Kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) keterampilan bagi pencari kerja dilaksanakan di BLK Jalan Merdeka Km. 4 Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Senin (15/7/2019).

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi Didin Syarifudin menyampaikan, kegiatan Diklat kali ini dikhususkan bagi pencari kerja yang berusia 18 sampai 30 tahun. Pada awalnya mereka diseleksi dan dimasukkan dalam calon pusat latihan ke Balai Latihan Kerja (BLK).

Jumlah peserta keseluruhannya 100 orang, yaitu 50 orang khusus menjahit, 25 orang jurusan tata boga, dan 25 orang gaid wisata. Kegiatan ini berlangsung 1 bulan dari tanggal 15 Juli sampai 15 Agustus 2019.     

“Mereka kita latih dengan keterampilan sesuai dengan jurusan masing-masing. Untuk menjahit sebagai nara sumber LPK Murni, sedangkan untuk gaid wisata ada pada Sangkuriang, masih ada narasumber lainnya,” kata Didin.

Target yang dicapai dalam Diklat ini, mereka bisa kerja di perusahaan garmen, minimal mereka membuat pola serta bisa berusaha sendiri. Untuk gaid wisata mereka bisa diterima di travel yang ada di Kota Sukabumi. Mereka nantinya diberi sertifikat bahwa mereka sudah terlatih selama 1 bulan dan layak jadi seorang gaid wisata di Kota Sukabumi maupun Kabupaten Sukabumi.

Pada Tahun ini baru pertama kali diadakan Diklat untuk gaid wisata dan tata boga. dikarenakan banyak hotel di Kota Sukabumi yang membutuhkan gaid wisata dan tata boga, seperti chef yang berpengalaman dan terlatih.

Sebagai nara sumber dari SMK Sangkuriang yang berpengalaman di bidang kuliner, dikarenakan sekarang ini banyak yang dibutuhkan siap pakai. Dalam bidang seperti menjahit, kadang-kadang mereka keluar dari SMK, mereka tiba-tiba bekerja di garmen, tidak mempunyai skil sama sekali.

“Kalau di sini sudah kita latih langsung, melamar ke garmen baik yang ada di kota maupun di kabupaten. Jaman sekarang harus betul-betul kita tempa agar menguasai dan tenaga terampil yang siap terjun ke dunia kerja sesuai bidangnya masing-masing,” tuturnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait