Loading

Pemda Sumedang Akan Tunda KBM Tatap Muka


Penulis: Nanang/Editor: Mbayak Ginting
3 Tahun lalu, Dibaca : 1110 kali


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang H Agus Wahidin.

SUMEDANG, Medikomonline.com - Pemerintah Kabupaten Sumedang akan menunda dan mengkaji secara matang kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka untuk SMP sederajat, SD sederajat, PAUD, TK dan Dikmas yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten. Pasalnya, saat ini pihak Dinas Pendidikan belum berani mengambil langkah pelaksaan KBM.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang H Agus Wahidin mengatakan, terkait KBM tatap muka, sampai saat ini masih perlu pengkajian bersama tim secara matang.

Ia mengaku tidak gegabah mengambil resiko KBM tatap muka. Adapun tim pengawas SD, SMP akan langsung terjun ke setiap sekolah melihat secara langsung kesiapan lembaga pendidikan yang bersangkutan.

“Sebagaimam kesiapan protokol kesehatan, apalagi saat ini pasca adanya dua pelajar sekolah dasar (SD) yang terkonfirmasi positif COVID-19,” ujar Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (08/08/2020).

Agus malanjutkan, terkait KBM akan mempertimbangkan kembali KBM tatap muka di sekolah. Saat ini katanya, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sumedang kembali melonjak secara drastis. Hal itu terjadi adanya penambahan 16 kasus positif dalam dua hari berturut-turut.

“Untuk mencegah penyebaran Covid-19, KBM tatap muka di sekolah lebih baik tidak digelar sebelum penyebarannya benar-benar terkendali,” tegasnya.

Agus menambahkan, pihaknya masih tetap mempertimbangkan persetujuan, orang tua pun harus bikin surat pernyataan di atas materai 6000, baik para tenaga pengajar (guru) dan Dinas Pendidikan harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan serta Ikatan Dokter Indonesia.

Agus menegaskan, Gubernur Jawa Barat sampai saat ini belum mengeluarkan peraturan gubernur ataupun keputusan gubernur, sehingga Dinas Pendidikan sampai saat ini belum memutuskan KBM tatap muka.

“Kalaupun tingkat SMA/SMK sederajat dibuka lebih awal sebagaimana hasil koordinasi, tetap akan mematuhi protokol kesehatan dan penyesuaian setiap jam mata pelajaran,” ungkapnya.

“Berdasarkan informasi, hasil swab test ratusan orang yang pernah kontak erat dengan para pasien positif Covid-19 tersebut, tentunya dengan adanya tambahan ini. Agus diskusi bersama Forkopimda dan hasilya akan disampaikan ke publik,” ujarnya.

Agus menjelaskan, untuk dapat mengizinkan KBM tatap muka ini, pihaknya pun harus menunggu hasil swab test dari orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif COVID-19 yang saat ini tercatat mencapai 125 orang.

“Sampai saat ini, kalau hasil swab test-nya belum keluar tapi KBM tetap digelar, nantinya akan banyak yang bersentuhan, sehingga ditakutkan akan banyak lagi yang positif,” kata dia.

Menurut Agus, anak-anak atau pelajar sangat rentan terpapar COVID-19,  sehingga pelaksanaan KBM secara tatap muka ini perlu dikaji ulang untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.

Agus menyebut, anak-anak rentan terpapar, walau pelaksanaan KBM tatap muka ini bertahap. “Kesimpulannya akan kami kaji ulang dulu dan kami akan berkonsultasi dengan Pemprov Jabar,” ujarnya.

“Dinas Pendidikan Sumedang akan mempersentasikan persiapan KBM tatap muka. Dengan adanya penambahan kasus positif COVID-19 ini, pihaknya perlu mengkaji ulang pelaksanaan KBM tatap muka tersebut,” pungkas Agus. 

Tag : No Tag

Berita Terkait