Loading

PWB Bersama ACT Berikan Bantuan Beras Pada 100 Guru Honorer


Penulis: Manah Sudarsih/Editor: Dadan Supardan
3 Tahun lalu, Dibaca : 929 kali


Ketua PWB Sardi yang didampingi pengurus, memberikan secara simbolis bantuan beras dan air mineral yang diterima langsung oleh Ketua Korda FPHI Andi Heryana. (MANAH SUDARSIH/MEDIKOMONLINE.COM)

CIKARANG PUSAT, medikomonline – Empat bulan Guru Honorer Kabupaten Bekasi tidak terima honor membuat Paguyuban Wartawan Bekasi bersama Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan gerakan peduli terhadap sesama, dengan memberikan bantuan sembako terhadap 100 orang guru yang tergabung di Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) yakni beras seberat 3,5 kg, di Kampung Cimahi RT 003/02 Desa Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat, Selasa (6/4/2021).

Acara pembagian beras tersebut dihadiri Ketua Koordinator Daerah (Korda) FPHI Andi Heryana dan Ketua Advokasi FPHI Rohmatulloh serta 100 guru honorer.


 Ketua Korda FPHI Andi Heryana menuturkan, rasa bangga dan ucapan terima kasih kepada PWB yang memprekarsai bantuan dari ACT untuk para guru honorer, yang sampai saat ini belum menerima honornya.

"Alhamdulillah Kami bersyukur dan berterimakasih pada rekan-rekan dari PWB dan TIm ACT, ini sangat luar biasa artinya, ada lembaga yang peduli serta perhatian terhadap keberadaan kami guru honorer. Dengan kepedulian tersebut berarti telah peduli terhadap dunia pendidikan," katanya kepada Medikomonline.com, Selasa (6/4/2021)

Padahal selama ini FPHI selalu menyuarakan aspirasi guru honorer agar ada perhatiannya dari Bupati Bekasi H. Eka Supria Atmaja. Tapi sampai saat ini sepertinya Bupati Bekasi yang memang selama ini telah menjanjikan kepada guru honorer terkait dengan kenaikan honor.

"Kami sangat miris Bupati Bekasi ingkar janji terhadap kenaikan honor guru honorer, bahkan sampai saat ini sudah 4 bulan guru honorer belum menerima Jastek. Ini sangat ironis sekali sedangkan setiap harinya harus mengeluarkan biaya hidup. Yang kami tidak tahu biaya hidup itu dari mana, sedangkan anak dan istri kebutuhannya harus dipenuhi," tandasnya.

Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi satu energi yang membangun atau menyuarakan suara dan bisa di dengar oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi termasuk Bupati Bekasi agar terketuk hatinya.

Karena saat ini guru honorer sudah menjadi korban atas kebijakan yang memang sangat tidak berpihak. Seharusnya kebijakan yang sudah bertahun-tahun ini ada bisa jadi solusi. Setiap per tiga bulan pertama kami di hadapkan dengan  hal yang sama dan harus terbiasa seperti ini. 

Padahal Pemkab Bekasi harusnya bisa memberikan solusi-solusi supaya tidak terjadi keterlambatan terkait dengan honor atau Jastek yang honorer terima, hingga bisa membiayai kelangsungan hidup keluarganya.

"Kami Korda FPHI Kabupaten Bekasi mengucapkan banyak terimakasih kepada PWB dan juga Tim ACT, semoga ke depannya kita bisa menjalin silaturahmi dan satu sinergi lebih baik lagi," paparnya.

Ketua Advokasi FPHI Rohmatullah mengatakan, yang pertama ini dirinya melihat sebuah jawaban doa-doa dari kawan-kawan semua, sedikit orang lain atau orang yang di luar guru membantu para guru dan tenaga kependidikan. Yang selama ini sudah hampir 4 bulan mereka belum menerima gaji atau Jastek, itu sangat memprihatinkan. Menurut ia ini perlu di kaji ulang kebijakan-kebijakan Kabupaten Bekasi Karena kebijakannya terjadi sudah menahun. 

"Jadi kalau hari ini terjadi di tahun kemarin juga sudah terjadi, artinya hal ini jangan di anggap lazim apalagi lumrah dan jangan di anggap biasa, ini harus ada langkah sebagai orang yang bisa mengambil kebijakan, buat saya ini sangat memprihatinkan, dan mudah-mudahan harus dengan adanya aksi dari PWB menjadi spirit buat Bupati Bekasi untuk mengambil kebijakan," pungkasnya.

Perwakilan Tim ACT Lincie Deviyanti menyampaikan, jadi selama ini ACT selalu bergerak untuk kemanusiaan, dengan datangnya pengurus PWB kepada ACT, maka terjalinlah sinergi. Dengan aksi nyata yakni memberikan bantuan pasca Aksi demo guru honor yang viral di pemberitaan Media online. "Kemudian tim ACT tergerak sedikit memberikan bantuan dan kami mengajak setelah ada pemberitaan ada aksi nyatanya," ucap Lincie Deviyanti. (manah)

 



 

Tag : No Tag

Berita Terkait