Loading

SMKN 11 Kota Bandung Layak Menjadi BLUD


Penulis: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 1533 kali


Kepala SMKN 11 Kota Bandung Dr Anne Sukmawati KD MMPd

BANDUNG, Medikomonline.com – Dilihat dari sarana prasarana, aktivitas pembelajaran, dan pola kemitraan dengan industri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 11 Kota Bandung layak menyandang status badan layanan umum daerah (BLUD).

 

Menurut Kepala SMKN 11 Kota Bandung Dr Anne Sukmawati KD MMPd melalui Wakil Humas Hubin Ade Suryadi SPd MT, SMKN 11 mengembangkan produk kreatif berbasis teknologi. Salah satunya produk kreatif berbasis internet of things (IoT).

 

Beberapa produk yang sudah dihasilkan oleh SMKN 11 Bandung yaitu mesin absen (smart absen), buku tamu digital (iGuest), Smart Switch, Starter Kit Microcontroller & Internet Of Things, dan Gas & Smokker Detector.

 

Dikatakan, smart absen canggih digunakan untuk mengetahui kehadiran secara otomatis menggunakan kartu RFID. Fungsinya ganda bisa untuk ID Card dan lain-lain. Selain itu, smart absen memiliki fitur notifikasi langsung ke pihak yang ditentukan, seperti ke orang tua siswa.

 

Lalu I-Guest bisa menjadi solusi untuk mengoptimalkan manajeman tamu dan penerimaan dokumen. Sementara gas & smokker detector merupakan sistem pendeteksi dini kebocoran gas dan asap berbasis online. Sedangkan Smart Switch dapat mengendalikan dan memonitor semua peralatan elektronik rumah tangga dari jarak jauh.

 

“Untuk produk Starter Kit Microcontroller & Internet Of Things, bisa dijadikan berbagai macam alat canggih berbasis internet,” tuturnya kepada medikomonline.com, Selasa (13/8/2019).

 

Namun, jelas Ade, pihak sekolah menyadari betul tidak mungkin memproduksi untuk dijual ke pihak luar. Walaupun di sissi lain, potensi pasarnya cukup menggiurkan.

 

“Sebagai solusinya, didirikan unit usaha berbadan hukum perseroan terbatas (PT). Namanya PT Sebelas Cipta Mandiri yang dikelola secara mandiri dan profesional oleh alumni SMKN 11. Kebetulan di kita juga ada technopark yang diisi oleh tenan-tenan dari industri yang berkantor di situ,” tambah Ade seraya menjelaskan sudah banyak pesanan produk SMKN 11, seperti dari Jakarta dan Ponorogo.

 

Apakah yang dilakukan oleh SMKN 11 sudah sesuai dengan prinsip-prinsip BLUD, Ade juga belum tahu pasti. “Yang jelas SMKN 11 konsisten melaksanakan konsep revitalisasi dan melakukan teaching factory. Juga memproduksi serta memasarkan produk ke luar melalui PT,” imbuhnya.

 

Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mendorong sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi badan layanan umum daerah (BLUD). Nantinya, SMK bisa membangun pabrik untuk memfasilitasi para siswa. Penghasilan dari pabrik tersebut dapat dikelola sekolah itu sendiri.

 

Salah satu persyaratannya, SMK sudah memiliki workshop atau bengkel (teaching factory). Melalui BLUD, teaching factory yang ada di SMK akan melatih siswa melakukan proses produksi selayaknya industri. Inovasi yang diciptakan para pelajar SMK ini tidak hanya menjadi pajangan praktik saja namun produk yang mampu dipasarkan sesuai standar industri.

 

SMK juga bisa mengajak industri agar mau menyusun kurikulum bersama dan memberikan rekognisi melalui sertifikasi kompetensi kepada para lulusan. Untuk itu, sekolah disarankan agar menjalin kerja sama dengan industri yang telah memiliki reputasi supaya sertifikatnya bisa diakui dan pegawai industri juga bisa mengajar.

Tag : No Tag

Berita Terkait