Loading

Virus Corona Membuat SMAN 1 Cipeundeuy Inovatif


Penulis: Dadan Supardan
3 Tahun lalu, Dibaca : 1282 kali


Toto Suharya.

BANDUNGBARAT, Medikomonline-Virus corona tidak menghambat sekolah dan guru-guru untuk melaksanakan program peningkatan kualitas pendidikan. Buktinya, dalam situasai isolasi terbatas, SMAN 1 Cipeundeuy Bandung Barat Cabang Dinas Wilayah VI baru-baru ini malah meluncurkan workshop online untuk guru-guru sejarah. Kegiatan ini dilakukan untuk internal sekolah, dengan melibatkan guru-guru sejarah di KCD wilayah VI karena sifatnya gratis dan bersertifikat.

“Menggunakan aplikasi Webex, guru-guru sejarah di Kab Bandung Barat dan Cianjur diajak bergabung secara sukarela tanpa dipungut biaya. Efek Virus Corona ternyata memberi peluang kepada pengelola sekolah dan guru untuk melakukan inovasi program. Workshop Online bekerja sama dengan Prodi Pendidikan Sejarah UHAMKA Jakarta,” Kepala SMAN 1 Cipeundeuy Kab. Bandung Barat Toto Suharya.

Tema yang diangkat, ujar Toto adalah Entrepeneurship in History Education. Dikatakan, tema ini untuk mengajak guru-guru sejarah tidak ketinggalan zaman. Selama ini guru-guru sejarah identik dengan masa lalu, kuno, dan sulit move on. Di dalam workshop guru-guru diperkenalkan bahwa tokoh-tokoh sejarah Indonesia memiliki jiwa-jiwa berkaratker entrepreneur. Selama ini entrepreneur dipahami sebagai kegiatan ekonomi, padahal semua tokoh sukses memiliki karakter entrepreneur, termasuk para tokoh sejarah.

“Karakter entrepreneur yang dimiliki oleh para tokoh sejarah adalah berani berkorban. Karakter entrepreneur lainnya adalah suka membaca, banyak ide, kreatif, visioner, mampu bertahan dalam kondisi sulit, selalu optimis, dan mandiri,” imbuh Toto.

Tujuan dari workshop menurut Toto, untuk memberikan pemahaman kepada guru-guru bahwa pelajaran sejarah bisa diajarkan sesuai dengan kebutuhan zaman. Dengan mengangkat tokoh-tokoh sejarah diharapkan guru-guru dapat mengajarkan kepada siswa untuk meneladani dan merasa bangga memiliki tokoh-tokoh sejarah yang berkarakter entrepreneur.

Lunturnya nasionalisme bangsa Indonesia, tambahnya, bisa jadi dimulai dari lunturnya kebanggaan masyarakat terhadap tokoh-tokoh sejarah. Tokoh-tokoh besar sejarah bangsa Indonesia seperti Sukarno, Hatta, Suharto, jangan hanya dikenal dari sisi kekurangannya saja, tapi guru-guru sejarah harus mengajarkan aspek-aspek yang harus diteladani anak-anak dari para tokoh sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Entrepreneuship adalah abad bagi anak-anak milenial. Guru-guru sejarah harus memahaminya dan mengajarkan sejarah sesuai dengan kebutuhan zaman. Virus corona ternyata mendorong para praktisi pendidikan untuk terus melakukan inovasi dalam pembelajaran. Wallahu alam,” pungkasnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait