Loading

Penyaluran BPNT Percepatan Melalui PT. Pos Diduga Kuat Digiring Belanja ke E-Warong, Seorang Nenek Usia 83 Tahun Jatuh Pingsan


Penulis: Herz_Ciamis/Editor: Dadan Supardan
2 Tahun lalu, Dibaca : 1392 kali


Percepatan Penyaluran BPNT di Desa Sindangasih, Kecamatan Banjarsari oleh pihak PT. Pos Digelar di Aula Desa.

KAB. CIAMIS, Medikomonline.com – Penyaluran BPNT Bantuan Pangan Non Tunai atau Bantuan Sembako di awal tahun 2022 sesuai arahan Presiden RI dalam rangka percepatan penyaluran khusus untuk bulan Januari, Februari dan Maret disalurkan melalui PT. POS Indonesia langsung ke para KPM Keluarga Penerima Manfaat dalam bentuk uang tunai sebesar Rp600.000. Namun program BPNT ini masih saja selalu menjadi ajang kepentingan pihak-pihak oknum yang diduga kuat terlibat bermain di balik bisnis BPNT. 

Jadwal Penyaluran Percepatan BPNT di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis.

Terlihat, Kamis (24/2/2022) saat penyaluran pembagian uang langsung oleh pihak PT. Pos Indonesia di desa masing-masing, sebagaimana jadwal di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat sudah ditetapkan, penyaluran Kamis ini baru empat desa; Desa Banjarsari, Sindangsari, Sindangasih, dan Ciulu.

Namun hal ini justru disesalkan banyak KPM mengingat pembelanjaannya harus ke Agen/E-Warong yang sudah ada seperti biasanya mengambil komoditi/sembako. 

Penerima KPM Sembako BPNT yang tidak bisa berdaya pada pembelanjaan harus ke E-Warong yang ada.

Jumari, Dede, Abib warga Dusun Kedungdamar, Desa Sindangasih, Kecamatan Banjarsari kepada Medikomonline.com mengungkapkan, pembelian atau pembelanjaan sembakonya diarahkan belinya harus ke Agen/E-Warong yang sudah biasa mengambil bantuan sembako.

“Sesuai apa yang disampaikan pihak desa tadi di depan arahan yang disampaikan dari pihak desa, begitu,” terang mereka.

“Warga Seperti Tidak Bisa Berbuat Apa – Apa Mengenai Pembelanjaan Sembako Karena di Arahkan Harus ke E-Warong”

Sebenarnya dirinya ingin bisa bebas membelanjakan ke mana saja yang penting memenuhi kebutuhan sebagaimana yang diperuntukkan sesuai pemenuhan unsur karbohidrat, protein, nabati dan buah-buahan/vitamin yang tertuang pada selebaran isian itu,” ungkap Dede.

Hal yang sama pula diungkapkan, Asep warga Dusun Pangarengan. Menurutnya, jika pola pembelanjaan/pembeliannya harus ke E-Warong masih saja seperti ini, artinya sama dengan seperti yang biasanya mending seperti kemarin saja polanya.

“Ya ini tidak ada bedanya dengan pola yang kemarin, kalau begini ya sudah mending kayak kemarin saja. Tidak usah ribet seperti sekarang ini,” ujarnya.

Menurutnya, ini malah tambah ribet, satu sisi para penerima bantuan harus mengambil uangnya ke desa, satu sisi harus dibelanjakan juga ke E-Warong yang sudah ada seperti biasanya. Jelas ini lebih ribet dan membuat rugi.

Disinggung ruginya kenapa, lebih tegas Asep mengungkapkan, rugi disaat dirinya seperti biasa harus gacong (panen ke sawah) karena ngantar istrinya ngambil bantuan sembako sudah ngantre lama juga harus dibeli/belanjakan ke E-Warong seperti biasanya.

Suyut Kepala Desa Sindangasih, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis saat dikonfirmasi Medikomonline.com mengatakan, ya diutamakan pembelanjaannya ke Agen/E-Warong yang sudah biasa menyediakan sembako kebutuhan BPNT.

“Diutamakan harus ke Agen/E-Warong sebagaimana juknisnya,” katanya.

Disinggung juknis yang mana yang dipakai serta komfrehensipkah, dirinya mengatakan, Ia mendapat dari Screen Shot-an di sebuah group. Bahwa penyaluran BPNT ini diutamakan belanja ke E-Warong.

Sejatinya hati nurani tidak ingin seperti ini, hanya saja setahu informasi yang kami terima demikin, ya kami hanya menyampaikan demikian.

Lebih lanjut, Suyut mengatakan, Desa dalam hal ini hanya menjadi tempat fasilitas saja, yang memberikan uang ke KPM yakni pihak PT. POS sebagaimana ketentuan penyaluran yang tiga bulan (Januari, Februari dan Maret) sebesar Rp600.000 oleh PT. Pos.

Sarif Sutriana anggota DPRD Ciamis dari Partai PDI Perjuangan sekaligus Ketua Komisi 4 Bidang Kesejahteraan Rakyat yang turut memantau penyaluran, di hadapan penerima KPM membeberkan dengan tegas di empat Desa di Kecamatan Banjarsari termasuk di hadapan KPM Desa Sindangasih mengatakan, diutamakan harus belanja ke E-Warong.

Beberapa kali Sarif Sutriasa dengan tegas di hadapan KPM baik di Desa Sindangasih, Kecamatan Banjarsari ini mengatakan, diutamakan belanja ke E-Warong. Namun jika sudah tidak ada kebutuhan sembako yang dibutuhkan tidak ada barangnya baru bisa ke warung yang lain atau belanja kemana saja.

Atau jika harga sembako di E-Warong dirasa cukup mahal, maka boleh belanja ke warung terdekat atau yang ada sembakonya,” katanya.

“Nenek Penerima Bantuan Berusia Delapan Puluh Tiga (83) Tahun Jatuh Pingsan” 

Nenek Emun berusia delapan puluh tiga (83) tahun jatuh pingsan saat antre menunggu bantuan.

Di tengah antrean pemanggilan yang cukup penuh atau berjubal guna mendapat bantuan sembako/BPNT, seorang nenek Emun (83) warga Dusun Kedungdamar, Desa Sindangasih jatuh pingsan dan mesti digotong ke ruang khusus guna disembuhkan.

Kejadian ini pun membuat sedih anaknya yang mendampingi Nenek Emun berusia delapan puluh tiga tahun ini.

Dimungkinkaan sebelumnya bagi penerima bantuan harus si penerima langsung yang hadir akhirnya Nenek Emun ini pun demi mendapat bantuan berupa uang harus diantar oleh anaknya atau yang mendampinginya.

Melihat nenek Emun pingsan itu pun hanya bisa menangis sambil panik melihat keadaan Nenek Emun di ruang terpisah di Desa Sindangasih untuk mendapat perawatan dan kesembuhan.

Bahan sembako di E-Warong yang belum salur KPM-nya pun Sudah penuh dipersiapkan komoditi sembako dari suplayer.

Di tempat terpisah, seperti di E-Warong Endong Puspitasari wilayah Desa Purwasari, Kecamatan Banjarsari justru sudah dipasok sembako berupa beras, telor, kacang tanah dan buah pir.

Meski salur uang BPNT untuk Desa Purwasari, Kecamatan Banjarsari baru besok Jumt dilaksanakan, Endong mengatakan, “Ini persipan untuk salur hari besok sesuai jadwalnya hari besok,” terang Endong Puspitasari.

Diterangkan Endong Puspitasari, untuk harga perpaketnya untuk di sini harga beras perkilo Rp11.000 dan rencana di sini 13 kilo gram beras per paket/bulannya. Telor ayam satu kilo seharga Rp 23.500, kacang tanah 0,5 ons (setengah kilo) Rp15.000-an dan buah pir 0,8 ons (hampir satu kilo gram) dengan harga Rp24.000.

Disinggung apakah ini sudah diinstruksikan untuk persiapan salur hari besok sesuai jadwal, dirinya mengiyakan kalau ini sudah instruksi dari TKSK Tenaga Kerja Sosial Kesejahteraan.

“Semua se-Kecamatan Banjarsari ini sama seperti ini. Bahkan, sebagaimana yang sudah launching di empat desa di wilayah Banjarsari ini sudah sama semua seperti ini,” ungkapnya.

Disinggung suplayer atau pemasok bahan komoditi, pihaknya mengatakan, kalau ini dari H. Asep. 

Tag : No Tag

Berita Terkait