Penulis: Syah Ma’mur/Editor: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 17607 kali
BANDUNG, medikomonline.com – Pembaca Medikom, negara Indonesia semenjak zaman Nusantara dahulu sangat melegenda dengan pelaut-pelaut ulung penjelajah dunia. Untuk meneruskan estafet pelaut-pelaut Nusantara, Presiden Republik Indonesia Haji Ir Joko Widodo mencanangkan agenda Indonesia Poros Maritim Dunia pada pertemuan East Asia Summit ke-9 di Nay Pyi Taw Myanmar, 13 November 2014.
Agenda besar Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dijawab
dan dijalani oleh Chief Mate Syaiful Rohmaan (Chief Mate: perwira senior, perwira
utama departemen deck, tugas & tanggung jawab langsung kepada Nahkoda
Kapal).
Dalam interview langsung saya dengan Pelaut Syaiful saat kapalnya
sedang labuh jangkar di Kepulaun Seribu Jakarta, perwira pelaut muda kelahiran Jakarta
29 Oktober 1978 dan selalu istiqomah shalat 5 waktu serta rutin puasa Daud ini
menuturkan awal mulanya dia tertarik menjadi Perwira Pelaut untuk melihat dunia.
Syaiful termotivasi untuk keliling melihat dunia sewaktu ia melihat
orang tuanya sering dinas ke luar negeri. Setelah menamatkan sekolah di SMUN 3
Kupang, Nusa Tenggara Timur(NTT), Syaiful mendapatkan informasi akurat dari
guru sekolahnya, almarhumah Wati Leo bahwa anak kandung laki-lakinya adalah
seorang Cadet Taruna angkatan 30 BPLP (Balai Pendidikan dan Pelatihan
Pelayaran) Semarang Jawa Tengah.
Satu kali pertemuannya dengan senior angkatan 30 BPLP
Semarang, anak laki-laki kandung dari almarhumah Wati Leo, guru SMUN 3 Kupang
NTT, membuat Syaiful semakin yakin dan bertekad untuk menjadi seorang Cadet
Taruna Pelaut. Ia mendaftar sebagai SIPENCATAR (Seleksi Penerimaan Calon
Taruna) di Dinas Perhubungan Kupang NTT. Pilihan Syaiful adalah AIP/PLAP(Akademi
Ilmu Pelayaran/Pendidikan Latihan Ahli Pelayaran---Sekarang STIP/Sekolah Tinggi
Ilmu Pelayaran) Jakarta.
Syaiful mengikuti seleksi demi seleksi SIPENCATAR secara
bertahap dan bisa dilaluinya dengan nilai yang sangat bagus. Syaiful lulus
seleksi dan bersiap untuk masuk sebagai Cadet Taruna Kampus AIP/PLAP Jakarta.
Akan tetapi ada cerita yang unik, kata Syaiful bahwa rezeki dan jalan hidup setiap
insan ditentukan oleh Tuhan. Karena kesalahan penulisan kode kampus oleh
panitia seleksi SIPENCATAR, kode tujuan kampus SIPENCATAR Syaiful terdaftar di
kampus BPLP Semarang (sekarang PIP/Politeknik Ilmu Pelayaran) Semarang Jawa
Tengah.
Keyakinan Syaiful sudah sangat kuat untuk menjadi Perwira
Pelaut. Syaiful tetap melangkah maju ke BPLP Semarang dengan 10 calon Cadet
seleksi Kupang NTT yang tereliminasi menjadi 8 orang Cadet asal pendaftaran
SIPENCATAR Dishub Kupang NTT. Berangkat
dan bergabunglah Syaiful dengam 8 orang Cadet untuk bergabung dengan ratusan
Calon Cadet BPLP Semarang angkatan 35.
Di Kampus BPLP Semarang Syaiful menjalani masa basis dan
pendidikan. Pada masa basis berpangkat SIPENCATAR, naik pangkat menjadi Cadet, naik
lagi menjadi Taruna Muda, selanjutnya menjadi Taruna Prola (Projek Laut) dengan
2 tahun pelajaran teori di kampus dan 1 tahun projek berlayar.
Selesai projek berlayar, Cadet Taruna kembali masuk kampus
untuk menyelesaikan skripsi. Setelah menamatkan pendidikan di BPLP Semarang, Pelaut
Syaiful dan ratusan Cadet Taruna BPLP Semarang dilantik menjadi Perwira Muda
dengan gelar Sarjana Terapan Pelayaran disingkat S.Tr.Pel serta untuk gelar
laut ANT III (Ahli Nautika Tiingkat III).
Selama 17 tahun berlayar dan berkarier sebagai perwira
Pelaut, Chief Mate Syaiful dan kapalnya sudah berkeliling seluruh Jazirah Timur
Tengah dan seluruh kawasan Asia Tenggara. Pengalaman- pengalaman luar biasa
sebagai perwira pelaut sudah dikecap Chief Mate Syaiful. Di antaranya dengan
kapal Crest Onyx menjalankan misi operasi pengangkatan ekor pesawat Air Asia
tipe Airbus A320 yang terbang dari Surabaya Jawa Timur dengan tujuan Singapura
yang jatuh di dekat Selat Karimata Laut Jawa pada 28 Desember 2014.
Cheif Mate Syaiful sekarang bekerja di Kapal Pacific
Radiance International Singapore. Sebagai wujud dukungan penuh pengabdian dan
cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bukti Nasionalisme sebagai
anak bangsa Indonesia, Chief Mate Syaiful sangat mendukung Agenda Presiden Haji
Ir Joko Widodo untuk Agenda besar Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Chief Mate Syaiful mengajak generasi zaman now untuk
berkarier sebagai Perwira Pelaut. Dengan notes, persiapkan diri belajar serius,
khususnya matematika, fisika, bahasa Inggris harus di atas rata- rata. Karena
untuk menjadi seorang Perwira Pelaut di kapal luar negeri bukan hanya cerdas
dan pintar yang diperlukan, tapi mental baja harus ada dalam diri Perwira
Pelaut. Karena gaji puluhan ribu US Dollar Perwira Pelaut berbanding lurus
dengan pengorbanan besar Perwira Pelaut yang bekerja betahun-tahun di atas
kapal.
#Join The Sailor You See The World#.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer