Loading

Wujudkan Aparatur Profesional dan Agamis, Pejabat di Sumedang Ikuti Pesantren Kilat


Penulis: Nanang/Editor: Mbayak Ginting
1 Tahun lalu, Dibaca : 383 kali


Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir secara simbolis meyematan kartu tanda peserta Pesantren Kilat dan sorban kepada perwakilan peserta puluhan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang.

SUMEDANG, Medikomonline.com - Puluhan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang mengikuti kegiatan Pesantren Kilat di Pondok Pesantren Islam Internasional Terpadu Asy Syifaa Wal Mahmuudiyyah, Simpang Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Sabtu, (3/12/2022).

Pesantren Kilat dibuka resmi oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir secara simbolis ditandai dengan penyematan kartu tanda peserta dan sorban kepada perwakilan peserta.

Ketua Pelaksana Kegiatan Agus Wahidin menyampaikan, puluhan peserta kegiatan pesantren kilat ini terdiri dari para Kepala OPD, Asisten, Staf Ahli, Camat, Kepala Bagian, Jabatan Administrator dan pelaksana. "Tidak hanya itu, unsur vertikal dari Polres, Kodim dan Kejari juga hadir mengikuti kegiatan ini," katanya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, dari tanggal 3 sampai dengan 4 Desember 2022 itu, kata Agus, bertujuan menguatkan integritas perangkat daerah dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional dan agamis.

"Seluruhnya ada 90 peserta dan dilaksanakan selama dua hari, 3 - 4 Desember. Dihari kedua, akan di undang pasangan para peserta kegiatan," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada jajaran Ponpes Asy-Syifaa yang telah memfasilitasi kegiatan.

Dirinya meyakini, kegiatan tersebut akan memberikan  khususnya untuk lebih memperdalam ilmu agama. "Saya yakin akan banyak faedah atau manfaat bagi para peserta. Setidaknya akan bertambah ilmu agamanya dalam menghantarkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, " ujarnya.

Kepada para peserta, bupati juga berpesan agar bersungguh sungguh tidak hanya formalitas dalam mengikuti kegiatan, dengan dijiwai dan dihayati, tetapi bisa menghadirkan hati dan pikirannya.

"Kalau belajarnya orang dewasa itu setidaknya yang harus dihadirkan yaitu berpikir positif. Kemudian serius, menjiwai dan menghayati kemudian, catat apa yang dipandang penting untuk kita," pungkasnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait