Penulis: Nanang/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 973 kali
SUMEDANG, Medikomonline.com
- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sumedang
kembali melaporkan perkembangan pencegahan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Sumedang
pada Minggu, 12 Juli 2020 yang masih perlu lebih diwaspadai.
Juru Bicara
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Iwa Kuswaeri yang juga Kepala
Diskipas Kabupaten Sumedang menyebutkan, berdasarkan uji Polymerase Chain Reaction/SWAB,
terdapat pasien positif sebanyak 2 orang, dari Kecamatan Sumedang Selatan dan
Darmaraja.
Dalam siaran
pers perkembangan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sumedang pada hari ini
Minggu tanggal 12 Juli 2020, kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten sumedang
diimbau agar tetap waspada pada masa AKB ini.
Iwa Kuswaeri menjelaskan, dari total 14 orang pasien terkonfirmasi positif SWAB,
sebanyak 12 orang telah selesai dan dinyatakan sembuh,
yaitu dari Kecamatan Darmaraja, Jatinangor, Tanjungsari, Sumedang Selatan,
Buahdua, Ujungjaya, Cimanggung, Ganeas dan Tomo.
Berdasarkan
hasil pemeriksaan Rapid Test, kata Iwa, dinyatakan Reaktif
Rapid hari ini tidak ada. Sehingga jumlah total reaktif rapid test sebanyak 74
orang, 71 orang dinyatakan selesai dan 3 orang meninggal. Perlu diketahui dan
dipahami bersama, bahwa hasil Rapid Test Reaktif belum tentu positif terpapar
Covid-19, untuk membuktikannya harus dilanjutkan dengan uji Polymerase Chain
Reaction/SWAB.
“Selanjutnya
perlu kami sampaikan kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Sumedang, bahwa
pasien yang meninggal dengan status Reaktif Rapid Test, walaupun belum tentu
positif covid-19 namun pemulasaraannya dilaksanakan menggunakan standar
protokol pemulasaraan pasien Covid-19, dengan tujuan untuk melindungi masyarakat
terpapar Covid-19 bila ternyata jenazah yang bersangkutan positif Covid-19,” ungkap Iwa.
Pasien
terkonfirmasi positif Covid-19 dan pasien Rapid Test Reaktif jumlahnya
dipisahkan dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dengan tujuan agar tidak terjadi
duplikasi data.
Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) adalah orang yang dirawat dengan memiliki riwayat perjalanan
dari wilayah yang terkonfirmasi terjangkit Covid-19 dan memiliki gejala demam,
ISPA serta pneumonia maupun yang tidak bergejala, pada hari ini dinyatakan
tidak ada PDP. Dari jumlah 53 orang, 52 orang dinyatakan selesai perawatan dan
1 orang meninggal.
Secara umum
jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP ) Reaktif dan Non reaktif sebanyak 0 (Tidak
ada).
Jumlah
pemeriksaan SWAB oleh RSUD; Jumlah Pasen : 178 orang, Jumlah Swab Ulang : 108
orang dan Jumlah Keseluruhan : 286 orang.
Jumlah
Pemeriksaan Rapid Testq oleh RSUD; Telah
dilaksanakan : 2.794 orang, Jumlah Rapid Test Ulang : 108 orang dan
Jumlah keseluruhan : 2.902 orang
Orang Dalam
Pemantauan (ODP ) adalah orang yang memiliki riwayat perjalanan dari wilayah
yang terkonfirmasi terjangkit Covid-19 dan memiliki gejala demam atau ISP A
tanpa pneumonia, jumlahnya pada hari ini Tidak Ada, dinyatakan selesai
menjalani masa pemantauan 984 orang dan jumlah total sebanyak 984 orang.
Secara umum
total Orang Dalam Pemantauan (ODP) Reaktif dan Non Reaktif Tidak ada (Nol) .
Orang Tanpa
Gejala (OTG) adalah orang yang tidak memiliki gejala, tetapi pernah kontak erat
dengan orang yang positif Covid-19, jumlahnya pada hari ini sebanyak 47 orang .
Pelaksanaan
SWAB secara masif yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan 12 Mei sampai dengan
12 Juli 2020 sebanyak 920 orang.
Rapid Test
yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan sampai dengan tanggal 12 Juli 2020
adalah Selesai Rapid Test 3.649 orang dan Selesai Rapid Test ulang 108 orang
dengan hasil semua non reaktif.
Sementara
itu, hasil Rapid Test yang dilaksanakan secara masif dari tanggal 28 April 2020
sampai dengan 12 Juli 2020 dilakukan terhadap 2.059 orang, dengan hasil
sebanyak 2.028 orang neg atif dan 31 orang reaktif.
Orang Dalam
Risiko (ODR) adalah orang yang memiliki riwayat perjalanan dari wilayah yang
terkonfirmasi terjangkit Covid-19, tetapi tidak memiliki gejala apapun
jumlahnya sampai dengan tanggal 10 Juli 2020 sebanyak 115 orang, jumlah ini
mengalami penurunan sebanyak 1 Orang dari hari sebelumnya yang berjumlah 116
orang.
Sampai dengan
saat ini, kewaspadaan guna mengantisipasi penyebaran virus terus dilakukan dan
Desa Siaga Korona masih diefektifkan.
Perlu kita
pahami bersama bahwa terjangkit Covid-19 bukanlah sebuah aib. Untuk itu jika
ada gejala terjangkit Covid-19 dan memiliki riwayat kunjungan ke zona merah
Covid-19, maka yang bersangkutan wajib jujur kepada petugas kesehatan saat
memeriksakan dirinya dan patuhi protokol Covid-19.
Adaptasi
Kebiasaan Baru (AKB) BUKAN kembali ke masa lalu ketika pandemic belum menyebar.
AKB berarti menjalankan aktivitas sehari-hari dengan gaya hidup baru sesuai
protokol kesehatan Covid -19.
Selain
menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (P HBS), hal yang tidak kalah pentingnya
lagi adalah menjaga imunitas tubuh dengan selalu makan makanan bergizi,
berolahraga teratur, penuhi kebutuhan minum air putih setiap hari dan minum
vitamin.
Pada masa
Adaptasi Kebiasaan Baru, tingkat kewaspadaan dan tes masif perlu ditingkatkan,
agar penyebaran virus dapat d ditangani dengan baik.
Hasil
pengamatan saat ini banyak sekali anak-anak yang tidak memakai masker dalam
berkegiatan sementara orang tuanya bermasker. Perlu dipahami jika anak-anak
adalah salah satu kelompok usia paling rawan terpapar covid. Untuk itu,
pakaikanlah masker juga bagi anak, dan jika anak-anak tidak nyaman dengan
masker, bisa memakai face shield .
Guna menjaga
keselamatan/kesehatan para peserta didik, tenaga kependidikan dan masyarakat
Sumedang dari terpaparnya Covid-19, maka melalui surat Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sumedang Nomor : 800/3812/Disdik/2020 Tanggal 9 Juli 2020, ditegaskan
bahwa semua Satuan Pendidikan di bawah tanggung jawab Dinas Pendidikan
Kabupaten Sumedang telah melarang dilakukannya kegiatan yang menghadirkan
peserta didik ke sekolah, sampai dengan adanya kebijakan lebih lanjut.
Selanjutnya, kata Iwa lagi, tak lupa disampaikan terima kasih juga kepada semua pihak
atas perjuangan, kerja keras, curahan tenaga dan pikiran sehingga i Covid-19 di
Kabupaten Sumedang cukup terkendali. “Saat ini yang
positif covid-19 tinggal 2 orang lagi, dan mudah-mudahan cepat sembuh serta
dengan kewaspadaan yang ketat menjalankan protokol kesehatan semoga tidak ada
kasus baru sehingga Sumedang segera masuk zona hijau,” ujarnya.
Setelah Zona
Hijau seluruh kegiatan perekonomian boleh dibuka 100 persen, termasuk kegiatan
di sekolah dengan protokol yang sangat ketat. Untuk itu, lanjut Iwa, kepada seluruh warga Kabupaten Sumedang diimbau tetap
disiplin menjalankan 3 M, memakai MASKER saat beraktivitas di luar rumah,
MENJAGA jarak jangan berkerumun, selalu MENCUCI tangan memakai sabun atau hand
sanitizer untuk menekan angka penyebaran virus. Keberhasilan menekan angka
infeksi Covid-19 ditentukan oleh dukungan semua pihak pada Adaptasi Kebiasaan
Baru (AKB).
Pada
kesempatan ini, bertepatan dengan tanggal 12 Juli yang diperingati sebagai Hari
Koperasi Nasional, tak lupa juga jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang
turut mengucapkan Selamat Hari Koperasi Nasional. Melalui koperasi, mari kita
bangun perbaikan ekonomi masyarakat Indonesia khususnya Sumedang.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer