Reporter: Fredy
5 Bulan lalu, Dibaca : 219 kali
JAKARTA, Senin, 28/10: Kepindahan kantor Pengurus PWI Pusat ke kantor PWI Sie Film, Musik dan Kebudayaan di lantai 4, Pusat Perfileman Haji Usmar Ismail, Jalan Rasuna Said (Kuningan), Jakarta, bukan sekadar bersifat sementara, tetapi juga sekaligus meneguhkan kedekatan, keterbukaan pengurus PWI Pusat dengan masyarakat. Sebab dari sejarahnya, kantor Sie Film, Musik dan Kebudayaan dahulu merupakan ruang kantor yang paling ramai di lingkungan gedung perfilman, baik karena untuk urusan pemberitaan, pergaulan maupun topik-topik hangat nasional. Demikian dikemukan Ketua Dewan Penasehat PWI Pusat, Ilham Bintang, dalam acara syukuran menempati kantor baru sementara PWI Pusat, Senin 28/10, di Jakarta.
Menurut Ilham
Bintang, perpindahan kantor Pengurus Pusat ke kantor Sie Film, Musik dan Kebudayaan,
meneguhkan kedekatan, keterbukaan dan profesionalitas kembali PWI Pusat. Hal
ini lantaran dahulu ruangan kantor ini bukan sekadar tempat berorganisasi
wartawan saja, tetapi juga sekaligus tempat mangkal insan film, selebritas dan
politikus. “Dengan demikian perpindahan sementara ini dapat dimaknai, PWI
kembali kepada ‘Khittah’ PWI yang sebenarnya,” kata Ilham.
Acara syukuran itu
dihadiri oleh seluruh unsur Pengurus PWI Pusat. Sekretaris Jenderal Wina Armada
Sukardi mewakili unsur pengurus harian. Kemudian Bandjar Chaerudin datang mewakili unsur Dewan Kehormatan. Adapun Ilham
Bintang datang mewakili unsur Dewan Penasehat. Marah Sakti Siregar mewakili
unsur pendidikan.
Acara diawali
dengan pemotongan tumpeng oleh Sekjen Wina Armada Sukardi yang memberikannya
kepada Bandjar Chaerudi sebagai anggota Dewan Kehormatan. Pemberian ini
merupakan simbol pengurus harian menghormati keberadaan dan segala keputusan
Dewan Kehormatan. Diikuti oleh pemotongan tumpeng oleh Ilham Bintang diberikan
kepada Arya Gunawan yang baru purna tugas sebagai wartawan di Eropa.
Wina menegaskan,
sejak Kongres Luar Biasa (KLB), Pengurus PWI telah memiliki banyak kegiatan,
baik eksternal maupun internal. Kesibukan ini membuat PWI memerlukan
tempat untuk bekerja, sekaligus yang
memiliki ikatan sejarah dengan eksistensi PWI.
Wina menjelaskan,
Pengurus PWI Pusat masih tetap mengakui Dewan Pers sebagai induk dari
organisasi pers. “Apapun keputusan dan ketetapan Dewan Pers, kami tunduk dan
patuh kepada Dewan Pers,” tegas Wina. Itulah sebabnya, tambah perancang
sebagian besar peraturan Dewan Pers ini, ketika Dewan Pers memutuskan karena
ada sengketa internal PWI, dan menimbulkan dualisme, lalu Dewan Pers memutuskan
tak ada pengurus PWI yang boleh berkantor di lantai 4 Gedung Dewan Pers, kantor
lama PWI Pusat, Wina mengungkapkan pengurus PWI di bawah ketua unum Zulmansyah
Sekedang patuh dan mencari tempat lain. “Dari sinilah dipakailah kantor Sie
Film, Musik dan Kebudayaan ini,” ungkap Wina.
Wina juga
menegaskan, Pengurus PWI Pusat tetap mengakui sekaligus berorientasi kepada
Standar Konpetensi Wartawan (SKW) yang dibuat dan diawasi oleh Dewan Pers.
“Kami tidak ke BNSP atau Badan Nasional Standar Profesi,” tambah Wina.
Alasannya, hanya SKW yang berada di Dewan Pers saja yang dilindungi oleh UU
Pers. “Sedangkan yang di luar UU Pers tidak memperoleh perlindungan kemerdekaan
pers,” tutur Wina.
PWI saat ini
tengah dilanda dualisme kepengurusan. Hal ini berawal dari kasus pemalsuan cash
back dari bantuan Presiden. Dari kasus ini muncul dua istilah pengurusan:
PWI Etika yang berkantor di Jalan Rasuna Said dan PWI Cash Back yang berada di
bawah pimpinan Hendry Ch Bangun yang pada hari Senin, 28/10, sedang diperiksa
di Polda Metro Jaya, setelah dua kali mangkir.
Ketua Umum PWI
Pusat, Zulmansyah Sekedang menegaskan, mulai minggu ini pengurus PWI sudah
mulai beraktivitas dari kantor lantai 4, Jalan Rasuna Said, Kuningan. Tempat
ini merupakan area segitiga emas yang bergengsi di Jakarta. “Tidak ada kegiatan
PWI yang berhenti. Semuanya berjalan sesuai rencana,” katanya.*
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer