Daddy Rohanady
3 Tahun lalu, Dibaca : 641 kali
Oleh:
Daddy Rohanady/Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jabar
IRONIS adalah ungkapan singkat dan tepat
untuk pengelolaan sumber daya air di Jawa Barat (Jabar). Betapa tidak, Jabar
merupakan lumbung padi nasional. Sayangnya, daerah irigasinya tidak terkelola
dengan baik. Kondisi bendung dan pintu airnya masih banyak yang tidak terurus.
Sebagai contoh adalah Daerah Irigasi (DI)
Cisamaya Bendung Cidogdog di Desa Cisaat, Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten
Cirebon. Demikian pula dengan DI Leuwijawa di Desa Cimara, Kecamatan
Mandirancan, Kabupaten Kuningan. Kedua DI tersebut termasuk di bawah UPTD PSDA
Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung.
Kedua DI tersebut mayoritas mengairi
persawahan di Kabupaten Cirebon karena airnya mengairi sawah-sawah di wiliyah
hilirnya. Sayangnya, kondisi bendung dan pintu airnya tidak ideal. Palang pintu
bendung terbuat dari gedebong pisang.
Selain itu, ulir pintu airnya banyak yang
sudah hilang. Dengan demikian pintu air tersebut tidak bisa lagi menjadi pintu
air pengatur dalam pendistribusian air.
Bahkan, bendung tak lagi bisa digunakan untuk
menjadi pengatur tinggi muka air yang juga merupakan pengaturan stok/cadangan
air. Selain itu, kondisi daerah irigasinya juga menjadi tidak optimal karena
jaringan irigasi (konjar) yang ada sudah banyak "terkoyak" di
sana-sini.
Inilah ironisnya. Padahal di sisi lain, APBD
Jabar tahun 2021 sebesar Rp44 triliun lebih. Dengan masih banyak kondisi DI dan
pintu air yang sangat memprihatinkan seperti itu, mana mungkin posisi lumbung
padi nasional dapat dipertahankan. Kalau toh bertahan, kemungkinan besar hasil
panen akan terus menurun.
Semestinya hal itu tidak boleh terjadi
mengingat Jabar merupakan lumbung padi nasional. Bagaimana mungkin provinsi
yang dijadikan lumbung padi nasional, tetapi kondisi bendung dan pintu airnya
masih seperti itu. Semoga saja kondisi serupa tidak terjadi di provinsi lain.
Kondisi itu memang benar-benar menyedihkan.
Padahal, masyarakat sangat membutuhkan berfungsinya secara optimal setiap
bendung yang ada. Para petani kita pasti mendambakan seluruh daerah irigasi
yang ada terairi dengan baik. Untuk itu, semua konjar harus dalam kondisi baik
agar air mengalir sampai jauh. Pintu-pintu air yang ada diharapkan berfungsi
untuk mengatur distribusi air.
Selain itu, peran para petugas lapangan di
setiap sub-unit pelayanan (SUP) amat membantu semua itu. Kondisi itu akan
menaikkan intensitas tanam yang secara otomatis akan menaikan nilai tukar
petani (NTP). Akhirnya, jika itu yang terjadi, kesejahteraan petani akan
meningkat.
Jawa Barat sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda)
Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Kemandirian Pangan Daerah. Jangan sampai penegakan Perda
tersebut hanya ditunjang dengan gedebong pisang.
Sumber daya alam Jawa Barat memang cukup
melimpah. Provinsi ini pada tahun 2006 memiliki lahan sawah beririgasi teknis
seluas 380.996 ha, sementara sawah beririgasi setengah teknis 116,443 ha, dan
sawah beririgasi non-teknis seluas 428.461 ha.
Total saluran irigasi di Jawa Barat sepanjang
9.488.623 km. Sawah-sawah inilah yang pada 2006 menghasilkan 9.418.882 ton
padi, terdiri atas 9,103.800 ton padi sawah dan 315.082 ton padi ladang.
Wajar rasanya jika kita memperhatikan nasib
masyarakat petani yang benar-benar membutuhkan air. Sejatinya pintu air amat
berguna untuk menjaga ketinggian permukaan air sehingga dapat terbagi dengan
lebih lancar. Apalagi air amat dibutuhkan untuk sawah-sawah. Bisa dibayangkan
jika kondisi sawah-sawah kita tidak cukup air.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana di provinsi
lain. Padahal, Jabar adalah provinsi yang menjadi juara nasional di bidang
operasi dan pemeliharaan (OP) irigasi. Ini cermin buruk pengelolaan sumber daya
air kita. Ini PR serius untuk Pemprov Jabar. Masa sih di provinsi yang menjadi
lumbung padi nasional palang pintu airnya masih ada yang terbuat dari gedebong
pisang dan tanpa ulir pengatur?
Mari kita perbaiki pengelolaan sumber daya
air kita agar petani kian sejahtera.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer