Loading

Komisi I Kunjungi Desa Wisata Wahana Alam Parung di Tasikmalaya


Penulis: IthinK
2 Tahun lalu, Dibaca : 780 kali


Komisi I DPRD Jawa Barat mengunjungi BUMDes Wahana Alam Parung di Desa Guranteng, Kecamatan Pager Ageung, Kabupaten Tasikmalaya. (Foto: Humas DPRD Jabar)

TASIKMLAYA, Medikomonline.com - Komisi I DPRD Jawa Barat mengunjungi  BUMDes Wahana Alam Parung di Desa Guranteng, Kecamatan Pager Ageung, Kabupaten Tasikmalaya yang berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kunjungan ini bertempat di Bale Wahana Alam Parung, Kamis (11/11/2021).

Hal itu dibuktikan dengan hadirnya BUMDes tersebut dapat mendongkrak perekonomian warga di level UMKM. Komisi I juga mengimbau pengelolaan BUMDes di Jawa Barat dapat mengaplikasikan kepada yang yang lebih maju.

Komisi I DPRD Jawa Barat menilai ada kontribusi dan sinergitas yang kuat dalam menjalankan pengelolaan konsep Desa Wisata Wahana Alam Parung, Desa Guranteng, Kecamatan Pager Ageung, Kabupaten Tasikmalaya. Desa wisata yang dikelola oleh BUMDes tersebut menyajikan konsep desa wisata yang terintegrasi dengan sistem yang baik.

Sekretaris Komisi I DPRD Jawa Barat Sadar Muslihat menyebutkan, di Desa Guranteng terdapat sinergis yang luar biasa antara pemilik modal lokal bersama perangkat desa untuk mengelola bentang alam yang indah untuk dijadikan desa wisata. Hanya saja ada beberapa persoalan, di antaranya infrastruktur jalan desa atau akses menuju lokasi desa wisata.

“Karena itulah pemerintah daerah perlu hadir untuk mencarikan solusi infrastruktur tersebut. Selain itu, harga tanah yang turut melonjak naik dengan hadirnya desa wisata Wahana Alam Parung,” ujar Sadar, Kamis (11/11/2021).

Sadar mengatakan, ada juga produk unggulan yang menjadi komoditas perekonomian masyarakat sekitar yakni berupa olahan susu sapi, coklat dan gula merah perlu legalisasi dan sertifikat dari Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM).

Perlu dorongan dari pemerintah daerah khususnya DPMD kabupaten untuk membantu mewujudkan kesejahteraan pelaku usaha. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung usai pandemi dinyatakan berakhir.

Kawasan Desa Guranteng sebagai penghasil gula merah perlu dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak agar menjadi bagian dari desa wisata serta bersinergi dengan pemangku kepentingan, sehingga antara satu sama lain mulai dari pemasaran desa wisata ini terkoneksi dengan desa lainnya untuk saling melengkapi dan mengisi destinasi wisata.

“Perlu koneksi dan komitmen yang jelas antardesa agar tidak terjadi kecemburuan sosial, desa lainnya harus bersama-sama mendukung agar terwujudnya desa wisata yang berkuntribusi terhadap kesejahteraan masyarakatnya,” katanya.

Kepala Desa Guranteng Endang Bahrum menyebutkan, keberadaan BUMDes Wahana Alam Parung merupakan kontribusi dari pemilik modal dan masyarakat untuk kemajuan desa, dalam hal ini, pelaku usaha berkomitmen untuk bersama-sama memajukan desa melalui usaha yang dijalankan untuk kepentingan desa.

Desa Guranteng mendeklarasikan sebagai desa wisata yang terintegrasi dengan sistem dan pengelolaannya. Endang menyontohkan, di desa tersebut terdapat sistem aplikasi pendataan pengunjung yang diakumulasi dan terdata dengan desa. Terlebih di tengah pandemi seperti sekarang ini sangat membantu dalam mengawasi pergerakan masyarakat berkaitan dengan protokol kesehatan.

“Bahwa Desa Guranteng bukan hanya  Wahana Alam Parung saja, tetapi ada 12 potensi desa wisata yang bisa dimaksimalkan,” ujarnya.

Di singgung soal infratruktur jalan, Endang menyebut ada bagian desa, ada bagian dari pemerintah kabupaten. Jalan-jalan desa diberdayakan dari BUMDes yang ada. Sementara yang menjadi tanggung jawab dari pemerintah kabupaten akan dikomunikasikan lebih lanjut. Tetapi pada dasarnya, desa mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung dan turut berkontribusi untuk memajukan desa wisata.

“Kami bersyukur bahwa masyarakat menyadari adanya kontribusi bukan hanya berbentuk angka-angka saja, swadaya tenaga pikiran dan bentuk lainnya sudah dapat diterima untuk kemajuan desa,” katanya. 

Tag : No Tag

Berita Terkait