Loading

Komisi IV Pastikan Pembangunan Jembatan Leuwi Gajah Rampung Tepat Waktu


Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 686 kali


Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat meninjau Pembangunan Jembatan Leuwi Gajah di Kota Cimahi, Kamis (18/11/2021). (Foto : Farhat Mumtaz / Humas DPRD Jabar)

KOTA CIMAHI, Medikomonline.com - Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat meninjau langsung Pembangunan Jembatan Leuwi Gajah di Kota Cimahi, Kamis (18/11/2021). Pembangunan jembatan ini berada di bawah UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan III Bandung,

Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat Tetep Abdulatip mengatakan, pihaknya meninjau proyek tersebut untuk memastikan anggaran yang digelontorkan terserap dengan baik dan maksimal serta memastikan juga apakah bisa selesai pada tahun ini.

"Jadi kita sebetulnya untuk melihat spot aja, memastikan anggaran yang tahun 2021 terkait pembangunan jembatan itu untuk mengurangi kemacetan di Leuwigajah itu. Karena memang anggarannya itu dua kali anggaran periode 2020 itu konstruksi di bawahnya, kemudian yang 2021 itu bangunan jembatan atasnya dan angka yang disediakan sesungguhnya delapan milyaran, tapi kemudian lelang hanya 7 milyaran. Jadi ada sisa lelang, kita memastikan aja bisa selesai tahun ini atau tidak,"  kata Tetep di Kota Cimahi, Kamis, (18/11/2021).

Tetep melihat, proyek pembangunan jembatan itu sudah hampir rampung dan diharapkan dapat segera difungsikan agar kemacetan di kawasan Leuwigajah dapat teratasi.

"Tadi dilihat sepertinya sudah hampir selesai sehingga akhir tahun itu ya insyaallah bisa dipakai, atau awal tahun bisa dipakai lancar dan bisa mengurangi kemacetan," ucapnya.

Tetep menambahkan, ada beberapa evaluasi pada proyek pembangunan jembatan tersebut, seperti anggaran pendukung bagi pengerjaan gorong-gorong serta kirmir  yang seharusnya masuk dalam anggaran besar proyek pembangunan jembatan yang tidak dipisahkan.

"Ya evaluasinya memang kita sesungguhnya ada banyak kebutuhan bukan hanya program yang anggaran nya besar seperti itu, tapi sesungguhnya ada penataan yang ringan kecil kecil karena ada proyek yang besar, tapi sesungguhnya yang kecil-kecilnya tidak termasuk yang dianggarkan seperti misalnya gorong-gorong, kirmirnya. Padahal itu bisa selesai dengan angka yang hanya 100 atau 150 atau 200 juta yang paling besar, tapi itu tidak sempat dianggarkan," tambahnya. 

Tag : No Tag

Berita Terkait