Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 691 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com -
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Bedi Budiman mengatakan, ada beberapa
muatan yang berhasil didapatkan dalam agenda Parlemen Mengabdi Tahun 2021, di antaranya
terdapat sebuah gambaran oprasional pembudayaan Pancasila yang dapat diterapkan
pada jenjang pendidikan menengah.
"Karena jenjang pendidikan menengah
sangat penting dalam menyiapkan generasi-generasi yang lebih baik. Kalau kita
berbicara tentang Indonesia emas pada tahun 2045, merekalah yang akan menjadi
calon genarasi penerus pada tahun tersebut" ucap Bedi dalam press conference Parlemen Mengabdi Tahun
2021 di Grand Sunshine Hotel, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis, (17/6/2021).
Acara Parlemen Mengabdi Tahun 2021
dilaksanakan Sekretariat DPRD Jabar dalam rangka memperingati Hari Lahir
Pancasila. Acara Parlemen Mengabdi 2021 yang digelar secara hybrid, dibuka oleh
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari.
Webinar "Pembudayaan Pancasila di Sektor
Pendidikan" dengan host Ketua Komisi I DPRD Jabar Bedi Budiman serta
Keynote Speaker Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Bedi menambahkan, terdapat
permasalahan-permasalahan yang harus digagas dan dibenahi terkait pembudayaan
Pancasila diantaranya sumber ajaran kemudiam metode atau cara mengajar
pancasila.
"Persoalannya, bagaimana buku ajaran
pancasila ini yang awalnya teks harus disampaikan oleh para guru dengan
menggunakan kalimat yang bisa dimengerti karena ini harus
dihayati"ujarnya.
"Mata pelajaran PPKN berbeda dengan mata
pelajaran yang lain, PPKN ini harus memunculkan suatu penghayatan yang akan
membentuk karakter siswa dan ini tidak mudah"katanya.
Bedi mengungkapkan, para guru PPKN telah
menyampaikan bahwa saat ini dibutuhkan sebuah langkah bersama agar mapel
PPKN tidak menjadi sebuah mata pelajaran penunjang yang diangggap kurang
penting.
"Pada hakikatnya output mata pelajaran
ini sangat penting, oleh karena itu bagaimana guru-guru ini bisa menjadi
penutur yang baik. Tadi sempat ada konsepsi sosiodrama, sehingga tidak hanya
secara kognitif namun secara psikomotirik dapat terlibat," paparnya.
Menurut Bedi, peran stakeholder dibutuhkan
tidak hanya unit pendidikan perlu kerjasama dengan pihak lain, seperti
Kesbangpol, BPSDM, dan melibatkan praktisi-praktisi lain.
Ia pun mengharapkan, setelah agenda ini lahir
semacam konperensi guru mata pelajaran PPKN tingkat nasional untuk membentuk
standar dan membuat pelajaran PPKN ini dapat disukai oleh para siswa.
"Karena dalam mata pelajaran PPKN ini ada
nilai-nilai yang bersifat filosofis dan sejarah oleh karena itu dibutuhkan
sebuah gagasan besar dari para guru mata pelajaran PPKN sebagai penutur materi
ini," pungkasnya.
Acara Parlemen Mengabdi Tahun 2021 ini
menyuguhkan serangkaian agenda, di antaranya Webinar "Pembudayaan
Pancasila di Sektor Pendidikan" serta pengumuman lomba video podcast dan
monolog "Gen Milenial Memaknai Pancasila" yang diikuti oleh
siswa/siswi jenjang SMA/SMK sederajat di Jawa Barat.
Sejumlah narasumber hadir pada acara
tersebut, di antaranya Prof. Yudi Latif, Wakil Ketua Setara Institute Bonar
Tigor Naipospos, Pendiri Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub) Wawan
Gunawan, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supendi, dan Kabid Panais
Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Jabar Jamaluddin.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer