Loading

Alokasi APBD Dinilai Masih Jauh, Dinsos Kota Bogor Membutuhkan Suntikan Dana Tambahan


Penulis: Gani/Editor: Dadan Supardan
1 Tahun lalu, Dibaca : 239 kali


Kendaraan lapangan

BOGOR, Medikomonline.comPengabdian tugas dan langkah pastinya, tidak menyurutkan dirinya dalam melaksanakan dan mengemban tugas barunya di Dinas Sosial Kota Bogor. 

Saat media mengunjungi Dinas Sosial Kota Bogor, Rabu (5/4/2023) Dodi Wahyudin Kabid Rehabilitasi Sosial mengatakan sejak dirinya berada di tempat tugas barunya ini amat bersyukur dan merasa lebih dekat dengan masyarakat.

“Kadangkala saya menilai dari tingkat wilayah itu tidak semuanya tercover karena keterbatasan SDM juga, jadi kita langsung turun ke masyarakat kita cek ada berapa sih KPM (Kelompok Penerima Manfaat) yang wajib dan memang menjadi tanggung jawab kita untuk dibantu,” tutur Dodi.

Dikatakan selain daya beli masyarakat yang turun juga daya bayar masyarakat itu berkurang dan memang banyak kelurahan yang belum tersentuh secara langsung karena keterbatasan di wilayah, keterbatasan SDM serta keterbatasan anggaran dan dari dinas sosial.

“Ini pun kita langsung ingin menyentuh kepada masyarakat yang kita perlu tangani. Kita tangani semua informasi di lapangan bahkan ada keluarga yang harus bisa bertahan satu minggu sampai 1 bulan untuk bertahan hidup,” ujarnya.

Jadi, kata Dodi, langkah yang sudah dilaksanakan adalah langsung menyentuh ke bawah, memberikan bantuan sembako terus apabila BPJS-nya tidak aktif, dibantu untuk mengaktifkan terus.

Ditambahkan dia, apabila ada masyarakat yang membutuhkan alat-alat bantu seperti kursi roda alat bantu dengar  terus tongkat dan segala macam kita fasilitasi dengan quick respon untuk didalami. 

“Kita selama ini juga bekerja sama dengan Sentral terpadu Inten Suweno , Kementerian Sosial langsung menyentuh ke masyarakat juga untuk rumah yang sekiranya tidak layak huni yang memang berakibat kepada keselamatan masyarakat. Kita coba untuk terus karena sudah ada beberapa RTLH yang memang sudah mulai diperbaiki atas kerja sama juga dengan aktivis-aktivis sosial masyarakat lainnya seperti Kapas (Komunitas Perempuan Peduli sosial) serta dari beberapa elemen masyarakat yang memang mempunyai jiwa sosial yang tinggi itu, kita tingkatkan terus,” ungkap Dodi.

Kemarin pun, jelasnya, sudah ada pemberian CSR dari Pegadaian Bogor untuk rumah atau hunian yang memang tidak memiliki kamar mandi  atau kakus. “Ya jadi kita terus berupaya secara signifikan terjun ke bawah untuk membantu masyarakat yang memang mempunyai keterbatasan,” imbuhnya.

Lebih jauh dirinya menjelaskan, Alokasi APBD sejauh ini dinilai dengan perbandingan kenyataan sangat-sangat jauh. Jadi untuk Dinas Sosial ini sendiri kalau dilihat dengan jumlah penduduk, terus warga yang memang masih di bawah garis kemiskinan dengan apa yang dilaksanakan memang harus dibantu.

“Menurut saya itu sangat sangat kurang sekali karena peran kita sebagai pemerintah yang konsen bergerak untuk yang membutuhkan memang harus lebih care terus lebih respons khususnya terkait dengan bantuan-bantuan yang sifatnya langsung dan cepat gitu. Karena selama ini pun kita sudah dibantu oleh Kementerian Sosial, jadi untuk dari APBD Saya rasa sangat kurang," jelasnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait