Penulis: Lucy/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 890 kali
DEPOK, Medikomonline.com - Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok kembali mengumumkan
perkembangan terbaru penyebaran virus Corona per Selasa (29/09/2020). Hasilnya,
tren kasus konfirmasi (positif) masih terus bertambah.
Dari data yang dirilis GTPPC, kasus konfirmasi
bertambah sebanyak 130 kasus. Sehingga totalnya saat ini menjadi 4.239 kasus.
Bersamaan dengan itu, jumlah pasien konfirmasi
yang dinyatakan sembuh di Kota Depok juga mengalami penambahan, yakni sebanyak
64 orang. Sehingga totalnya menjadi 2.833 orang.
Sedangkan, untuk kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Depok juga mengalami
penambahan sebanyak 1 orang, sehingga totalnya menjadi 132 orang.
Dengan adanya penambahan tersebut, maka per
tanggal 29 September 2020, jumlah kasus konfirmasi aktif atau jumlah
pasien Covid-19 yang masih menjalani isolasi di Kota Depok adalah sebanyak 1274
orang, atau bertambah sebanyak 65 orang.
Kemudian hingga tanggal yang sama, jumlah
warga Depok yang berstatus kontak erat aktif berjumlah sebanyak 1.069 kasus,
atau bertambah sebanyak 75 kasus.
Sedangkan untuk kategori kasus suspek aktif di Kota Depok adalah sebanyak 437
orang atau terjadi penurunan sebanyak 38 kasus.
Menanggapi masih tingginya penyebaran Covid-19 khusus di Kota Depok, Gubernur
Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan
Penanggulangan Covid-19 (GTPPC) Jabar berencana akan berkantor di Kota Depok
mulai pekan depan.
“Mulai minggu depan, mungkin saya akan berkantor di Depok seminggu sekali untuk
memastikan penanganan (Covid-19 di Bodebek) bisa lebih terkoordinasi,” kata
Ridwan Kamil seperti dikutip di laman resmi Pemprov Jabar, Selasa (29/9).
Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengatakan, diperkirakan sebanyak 70
persen kasus Covid-19 di Jabar terjadi di wilayah Bodebek.
Merujuk data yang dihimpun GTPPC Jabar pada periode 21-27 September 2020, Kota
Depok memiliki kasus konfirmasi positif terbanyak di antara daerah lain, yakni
1.099 kasus, disusul Kota Bekasi (962 kasus) dan Kabupaten Bekasi (512 kasus).
Sementara dari periode yang sama, Kota dan Kabupaten Bogor masing-masing
melaporkan 228 kasus dan 465 kasus.
Dari segi keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 per 26
September lalu, 10 besar rumah sakit terbanyak merawat kasus COVID-19 juga
didominasi asal Bodebek.
Di Kota Depok, urgensi terkait ketersediaan ICU (Intensive Care Unit) dan HCU
(High Care Unit) sebagai ruang perawatan pasien COVID-19 kriteria berat.
Karena itu, tegas Kang Emil, penanganan Covid-19 khususnya di Kota Depok perlu
lebih ditingkatkan, terutama dari sisi ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan.
“Secara umum memang dari seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, dari sebelas
rumah sakit tersibuk yang mengurus (kasus) Covid-19 itu sembilan ada di
Bodebek. Dan Depok ini paling kritis dari catatan statistik kami sudah di atas
80 persen (tingkat keterisiannya),” ujar Emil.
Kang Emil pun mengatakan, perlu dibentuk tim khusus untuk menangani Covid-19 di
Bodebek. Selain itu, ia mengusulkan kebijakan subsidi silang khusus di wilayah
Bodebek bagi warga yang perlu dirawat karena Covid-19.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer