Penulis: Rajo Galan S.Pd.
2 Tahun lalu, Dibaca : 1590 kali
Oleh Rajo Galan
S.Pd.
(Ketua Umum Gema
Pasundan)
Fenomena yang
sangat mengerikan, mencemaskan terjadi di kabupaten Bandung, ketika Pemerintah
pusat memasukkan Kabupaten Bandung dalam katagori salah satu dari 5 kabupaten
di Jawa Barat dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi. Bupati dan Wakil
Bupati Bandung malah sedang bersiap menerima fasilitas yang super megah.
Angka kemiskinan
di Kabupaten Bandung saat ini mencapai 6,91 persen atau 263.600 jiwa. Sedangkan
tingkat kemiskinan ekstrem berada di angka 2,46 persen atau sebanyak 93.480
jiwa. Ini kita dapatakan dari BPS.
Bupati dan Wakil Bupati Bandung yang hari ini sedang menjabat dengan tageline BEDAS ini sangat BEDAS memang dalam segi kemewahan bukan dalam segi program yang pro rakyat. Anggaran 2,2 M ini bukan anggaran yang sedikit. Ini anggaran yang sangat besar kalau hanya untuk interior ruang kerja. Seharusnya ini dialokasikan untuk menaikkan perekonomian masyarakat bukan untuk kepentingan ruang kerja. Pengangguran di kabupaten Bandung hari ini yang kita tahu itu mencapai 8,32 ada kenaikan dari semenjak covid 19 ini. Ini sangat perlu perhatian yang khusus dari bupati dan wakil bupati Bandung mengapa kabupaten Bandung masuk dalam kategori kabupaten miskin itu sebab dari tingkat pengangguran yang tinggi, seharusnya dengan anggaran 2,2 M itu dialokasikan untuk membuka peluang usaha masyarakat untuk menyambung hidup agar perekonomian di kabupaten bandung membaik, atau tekan perusahaan-perusahaan di kabupaten bandung agar membuka lowongan pekerjaan seluas luasnya ini yang seharunya menjadi perhatian khusu bupati dan wakil bupati bukan malah akan mendapatkan fasilitas yang super megah.
Kami mendapatkan
kabar ini sangat kaget dan bertanya-tanya karena Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang Kabupaten Bandung mengumumkan lelang pengadaan interior ruang kerja Bupati
dan Wakil Bupati Bandung yang kini dijabat Dadang Supriatna (DS) dan Sahrul
Gunawan di LPSE Kabupaten Bandung, seharga Perkiraan Sendiri (HPS) paket
pengadaan interior bupati dan wakil bupat Bandung memiliki pagu anggaran
Rp2.224.997.760 yang dibulatkan menjadi Rp 2,25 miliar.
Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung, Zeis Zultaqawa mengatakan
ini hal yang wajar karena sudah 30 tahun katanya dari awal berdiri belum pernah
direnov.
Menurutku selaku
mahasiswa dan pemuda ini sanagat tidak wajar. Anggaran sebesar itu harusnya dialokasikan
untuk anggaran yang pro rakyat untuk program yang berguna untuk masyarakat
bukan untuk ruang kerja.
Seurgensi apa
ruangan kerja bupati dan wakil bupati sehingga harus direnovasi sebasar itu? Ini
tidak masuk dalam logika dan cara berpikir kami. Ini sangat melenceng dari
tujuan pemerintah sendiri yang sudah jelas dalam pembukaan Undang-Undang dasar
1945.
Kami keluarga
besar Gerakan Mahasiswa Pasundan sangat marah dan kecewa kepada pemerintah
kabupaten Bandung yang sangt tidak pro terhadap rakyat. Tunggu kami datang ke
depan kantor pemda kabupaten Bandung untuk menyuarakan aspirasi rakyat ini. Karena
bagi kami kemerdekaan dan pemutusan rantai penjajah itu adalah ketika kita
berani berbicara di depan sang penguasa.
“Jangan buat
rakyat kabupaten Bandung marah.“ Anda dipilih bukan untuk menerima fasilitas
mewah tapi Anda dipilih untuk menjadi pelayan masyarakat!
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer