Penulis: Nanang
1 Tahun lalu, Dibaca : 398 kali
SUMEDANG, Medikomonline.com - Pemerintah Kabupaten Sumedang menggelar Reform
Corner Seri I yang bertajuk "Change Management dan Reformasi Birokrasi
Tematik di Era Society 5.0" di Gedung Negara, Rabu (18/1/2023).
Reform corner menghadirkan dua orang narasumber yakni Prof. Eko Prasojo
(Sekretaris Eksekutif Komite Pengaran PAN RB dan Guru Besar Fakultas Ilmu
Administrasi (FIA) Universitas Indonesia) dan Dr. Ir. Cahyana Ahmadjayadi
(Co-Founder & Chairman).
Acara dihadiri langsung oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir
didampingi Sekda Herman Suryatman dan diikuti para Asisten, Staf Ahli, Kepala
OPD.
"Reform corner ini adalah ikhtiar kita untuk mengubah ASN Sumedang,
mengubah mindsetnya ke arah lebih baik lagi, menambah kapasitasnya dan
pengetahuannya. Juga terus melakukan continuous improvement," ujar
Bupati Dony saat membuka acara menyampaikan, ada tiga hal yang bisa
menjadi senjata dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yaitu
pengetahuan, pengalaman dan jaringan.
"Tiga hal ini adalah senjata bagi kita jika kita ingin mengatasi
setiap persoalan, memajukan daerah dan menjalankan pemerintahan dengan
baik," ujarnya.
Dari ketiga hal tersebut, kata bupati, salah satu indikator seseorang
memiliki sebuah kompetensi adalah meningkat pengetahuan dan pengalamannya.
Dikatakan bupati, saat ini zaman semakin berubah dan ekspektasi
masyarakat semakin tinggi kepada pemerintah sehingga menuntut responsibilitas
pemerintah dalam menanggapi keinginan masyarakat.
"Ekspektasi rakyat semakin tinggi, kita pun harus cepat dalam
melakukan perubahan, beradaptasi dan harus cepat merespon apa yang menjadi
kehendak rakyat. Tidak hanya responsif, tapi kita jugaharus pro aktif. Sumedang
SAKTI, itu yang menjadi tagline kita," jelasnya.
Berkaitan Reformasi Birokrasi (RB), lanjut bupati, kapasitas birokrasi
di Sumedang saat ini dinilai sudah cukup tinggi sebagai alat intermediate goal
yang harus berdampak pada penurunan angka kemiskinan sebagai ultimate goal-nya.
"Tahun ini kemiskinan kita menurun 0,5. Penurunan ini kedua terbaik
di Jawa Barat jika dibandingkan kabupaten lain," tutur bupati.
Selain berdampak terhadap penurunan angka kemiskinan, RB juga diharapkan
bisa berdampak terhadap penurunan angka pengangguran dan meningkatnya
investasi.
"Tingkat Pengangguran Terbuka kita menurun dari 9 persen ke 7 persen
berdasarkan data BPS. Untuk investasi, kemarin sekitar Rp. 4,4 trilyun nenurut
data BKPM dan itu meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian
berdampak pada stunting. Itu semua harus kita ikhtiarkan dengan
digitalisasi," katanya.
Hal senada juga disampaikan Sekda Herman Suryatman, Reform Corner adalah
tradisi Pemkab Sumedang yang dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan, wawasan
dan pengalaman bagi para ASN.
Dengan meningkatnya pengetahuan, kata Sekda, diharapkan ASN bisa lebih
meningkatkan kompetensinya sehingga pada akhirnya bisa berkontribusi lebih
signifikan di Tahun 2023 untuk kesejahyeraan masyarakat.
"Mudah
mudahan kontribusi ASN bisa lebih signifikan mewujudkan Sumedang Simpati
bahkan bisa melampaui semua target-target pembangunan," pungkasnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer