Penulis: Dadan Supardan
5 Tahun lalu, Dibaca : 4029 kali
BANDUNG, Medikomonline.com – Sekolah Luar
Biasa (SLB) Angkasa Lanud Sulaeman berkomitmen untuk menyiapkan anak didik
mampu bersaing di dunia kerja atau wirausaha. Untuk itu, sedikitnya tujuh
pendidikan keterampilan (vokasional) dikembangkan di SLB yang beralamat di Jln
Otter, Blok C, Lapangan Udara Sulaiman Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung
ini.
Jenis pendidikan vokasi yang diberikan kepada anak didik di
antaranya keterampilan tata busana, tata boga, perkayuan, tata rias, membatik,
perkebunan, dan komputer. Menurut Kepala SLB Angkasa Lanud Sulaeman Hj
Ratnaningsih SPd pada prinsipnya setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan
pendidikan dan layanan yang sama.
Pada hakikatnya, jelas Hj Ratnaningsih, setiap anak bisa
berkembang menurut potensinya masing-masing. Demikian juga dengan anak
berkebutuhan khusus (ABK). Makanya, melalui pendidikan vokasional yang ada di
SLB Angkasa, anak berkebutuhan khusus dapat memilih program keterampilan sesuai
dengan bakat dan minatnya.
“Hal ini penting untuk diberikan kepada anak berkebutuhan
khusus supaya mereka lebih siap menerima tantangan untuk bersaing dengan anak
yang lainnya. Baik dalam berwirausaha ataupun masuk ke dunia kerja
pascasekolah,” tuturnya kepada Medikom, Kamis (19/3/2020).
Dikatakan secara umum potensi anak berkebutuhan khusus bisa
dikembangkan secara optimal sehingga
kemampuan yang mereka miliki dapat bermanfaat dan berguna dalam
kehidupannya. Bahkan mereka akan mampu mendapatkan penghasilan yang layak untuk
kehidupannya.
Untuk menentukan keerampilan apa yang akan diikuti, Hj
Ratnaningsih menyampaikan, siswa diberi keleluasaan untuk memilih sesuai dengan
bakat dan minatnya. Tentunya di bawah bimbingan guru yang sudah mengikuti
berbagai pelatihan keterampilan.
“Sekolah kami juga pernah mengadakan workshop pengembangan
kegiatan kewirausahaan yang diikuti oleh berbagai sekolah, sebagai tindak
lanjut dari pelaksanaan pendidikan vokasional,” imbuhnya.
Ia menambahkan guna mengembangkan pendidikan vokasional
idealnya dibutuhkan tenaga pendidik khusus di bidang keterampilan. Sementara
ini, urai Hj Ratnaningsih, guru yang membidangi pendidikan vokasional dirangkap
oleh guru kelas.
“Untuk SMPLB 18 jam pelajaran dalam seminggu (satu jam
pelajaran tatap muka 35 menit). Untuk SMALB Kelas X 24 jam pelajaran dalam
seminggu (satu jam pelajaran tatap muka 40 menit). Sedangkan untuk SMALB Kelas
XI dan XII 26 jam pelajaran dalam seminggu (satu jam pelajaran tatap muka 40
menit). Rujukannya menggunakan Kurikulum 2013,” ungkap Hj Ratnaningsih seraya
menambahkan produk siswa-siswi SLB Angkasa mampu menembus pasar.
Alumni bekerja di Kahatex
Guru kelas SLB Angkasa Dra Enuy Nurul Hasanah menerangkan
dalam hal pendidikan vokasi, guru melakukan asessmen kepada siswa. Selanjutnya
memutuskan penempatan siswa. Nuy merasa bersyukur, dari evaluasinya 80 persen
siswa dapat menguasai pendidikan vokasional yang diberikan oleh guru.
Bahkan tambah Nuy bersemangat, ada beberapa siswa alumnus
yang sudah mampu berwirausaha di bidang konveksi. Ada juga yang bekerja seperti
di perusahaan konveksi dan di pabrik roti. Yang menggembirakan, ada siswa yang
mengalami hambatan dalam kecerdasan mampu diterima di PT Kahatex.
“Ada dua alumni yang diterima di PT Kahatex, anak yang
mengalami hambatan pendengaran dan kecerdasan,” ungkap Nuy seraya menegaskan
semua itu tidak lepas dari arahan dan bimbingan yang begitu telaten dari Kepala
SLB Angkasa Ibu Hj Ratnaningsih.
Diuraikan, produk keterampilan di SLB Angkasa sudah
dipasarkan mulai dari lingkungan terdekat yaitu masyarakat sekitar, melangkah
lagi ke berbagai instansi dan event pameran di tingkat kabupaten, provinsi,
maupun nasional.
SLB Angkasa juga jelasnya, sudah dipercaya selama lima tahun
untuk ikut berpartisipasi pada pameran bergengsi yaitu inacraft yang rutin
dilaksanakan satu tahun sekali di Jakarta.
“Kami juga sudah sering menerima pesanan dalam skala besar.
Baru-baru ini Yayasan Ardhya Garini Lanud Sulaiman membangun business center
yang telah diresmikan oleh Ketua Umum Yasarini Ny Nanny Hadi Tjahjanto,” ujar
guru kelas yang merangkap guru keterampilan tata busana tersebut.
Dijelaskan, business center diperuntukkan bagi pembelajaran
dan pengembangan produk-produk karya siswa di bawah binaan Yasarini Lanud
Sulaiman, termasuk untuk SLB Angkasa Lanud Sulaiman yang lokasinya cukup
strategis. Dengan demikian, membuka peluang untuk lebih mengenalkan produk SLB
Angkasa kepada masyarakat umum.
Produk unggulan SLB Angkasa berupa dompet tisu two in one,
lap gantung, berbagai tas jeans dengan seni lukis cat akrilik, mukena,
decoupage di berbagai media, tas dari bahan pandan, tempat tisu dari bahan
pandan, benda dari bahan kayu, plastik, kaca, kerudung dengan teknik ecoprint,
telor asin, seni batik, berbagai celengan dan meja lipat. ***
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer