Penulis: Sandi LJ/Editor: Mbayak Ginting
3 Tahun lalu, Dibaca : 1516 kali
BANDUNG, Medikomonline.com - Di sekolah penggerak,
guru-guru melakukan pembelajaran melalui beragam aktivitas yang menyenangkan
dan memuat kompetensi-kompetensi bernalar kritis, kolaborasi dan kreatif.
Pembelajaran yang berlangsung tidak hanya satu arah.
Tentunya sebagai sekolah penggerak, SDN 094
Parakan Waas Kota Bandung memiliki ciri-ciri di atas dengan ditunjukkan beragam
karya. Salah satunya, menyelenggarakan Expose Projek Profil Pelajar Pancasila,
Rabu (23/12/2021).
Acara ini dihadiri oleh perwakilan Kecamatan,
Kelurahan, RT, RW, Komite Sekolah, Pengawas Bina dan Pelatih ahli.
Menurut Kepala Sekolah SDN 094 Parakan Waas Kota
Bandung, Dra. Mulus Wahya Dyatmika, M.Pd., acara expose ini temanya mengenal makanan
tradisional berbasis singkong. “Anak-anak tahu mulai cara membuatnya sampai
memasarkannya,” kata Mulus Wahya.
Adapaun makanan yang dibuat dari singkong,
lanjut Mulus Wahya, salah satunya getuk. “Getuk ini dibuat dengan berbagai
bentuk, di antaranya bentuk pesawat, bulan sabit, bintang, hati, dan lainnya,”
kata Mulus Wahya.
Acara Expose Projek Profil Pelajar Pancasila SDN 094 Parakan
Waas Kota Bandung.
Selain getuk, olahan singkong dibuat menjadi
combro, misro, singke (singkong keju), ketimus. “Di sini anak-anak memasarkan
olahan singkong kepada siswa, guru, dan orang tua. Setiap kelas dikasih satu
stand untuk menjual olahan singkong. Acara expose ini berjalan lancar dengan
mematuhi prokes,” jelas Mulus Wahya.
Selain itu banyak program kerja sekolah lainnya
yang mendukung kegiatan merdeka belajar. Diantaranya, minggu kemarin mengadakan
lomba senam antar kelas. “Hal ini untuk melatih kreatifitas, kemandirian, tanggung
jawab, sehat jasmani dan rohani siswa,” katanya.
Terakhir, kata Mulus Wahya, sekolah penggerak SDN
094 Parakan Waas ini lebih dikenal dengan pendidikan karakternya. Masyarakat
lebih tahu, bahwa pergerakkan sekolah ini lebih maju. Karena selama ini, tidak
banyak dikenal.
“Alhamdulilah dengan sekolah penggerak ini, prestasi
meningkat, semakin dikenal di masyarakat, dan yang paling penting mendapat
kepercayaan bahwa sekolah ini adalah sekolah berkarakter,” tandas Mulus Wahya.
SDN 094 Parakan WAAS, Stand-stand olahan singkong.
Sementara itu, pelatih ahli sekolah penggerak
Dr. Asep Wawan Jatnika, mengatakan, sekolah ini sangat-sangat lain daripada
yang lain.
“Ini sekolah mungil tapi punya karakter. Ibu
Kepala Sekolah sangat kreatif dan inspiratif mengangkat yang sederhana yaitu
singkong. Tapi yang sederhana itu sangat berkualitas,” kata Asep.
Mengangkat singkong, lanjut Asep, bisa membuat
segala macam. dan yang paling penting produknya sangat membanggakan dan
membahagiakan, baik siswa maupun orangtua. “Tradisional, tapi kelasnya, kelas
internasional. Disini terlihat, bagaimana anak-anak mengolah singkong sekreatif
mungkin dengan berbagai macam bentuk, sehingga mempunyai daya tawar dan daya
jual,” kata Asep.
Terakhir, kata Asep, kita terus bergerak. Ada 3
hal yang harus dikembangkan, yaitu atmosfer akademik, profil pelajar pancasila,
dan yang terpenting emosi dan semangat anak-anak.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer