Loading

Festival Budaya Pemersatu Kerukunan Antar Umat Beragama Digelar di Ciamis


Penulis: Herz.Cms
13 Hari lalu, Dibaca : 71 kali


Festival Budaya di Gelar di Ciamis, Minggu, 2 Februari 2025 di Kampung Lebak, Kelurahan/Kabupaten Ciamis.

CIAMIS, Medkomonline.comSebagai kota atau daerah yang nyentrik dengan masyarakatnya yang mampu menjungjung tinggi nilai budaya dan tercipta kerukunan antar umat beragama di tengah-tengah Kota Ciamis Jawa Barat sampai saat ini ada. 

Pemerintah Kabupaten Ciamis Jawa Barat melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Budpora) menggelar festival budaya dan tercipta kerukunan antar umat beragama di Kampung Lebak, Kelurahan/kabupaten Ciamis, Minggu (2/2/2025) pagi. 

Penjabat (Pj) Bupati Ciamis, Budi Waluya yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dinas Budpora Ciamis, Muharam Ajajuli mengatakan, bahwa festival ini bukan semata perayaan belaka melainkan ini wujud nyata dan komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menjaga, melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya daerah yang ada. 

"Kampung Lebak ini merupakan contoh atau mini atur dari perbedaan agama dan budaya bisa menjadi sebuah kekuatan, "terang Muharam Ajajuli pada sela sambutan pembukaan festival tersebut. 

Festival dibuat kebersamaan, dari berbagai tempat ibadah seperti Masjid, Gereja Khatolik Santos Yohanes dan Klenteng Hok Teng Bio berdiri berdampingan.  

"Disinilah cermin persatuan dan kesatuan bangsa yang mengedepankan sikap toleransi dan kerukunan antar umat beragama dan budaya dijungjung tinggi, " ujarnya. 

Festival yang mempertunjukkan seni budaya baik musik, tarian tradisional, teater dan pertunjukan barongsay dan juga para pengunjung disajikan untuk mencicipi berbagai makanan khas Ciamis menambah suasana ramai dan damai dari perbedaan menjadi kekuatan dan berkah. 

Muharam Ajajuli menekankan bahwa kegiatan ini bukan pula sekedar hiburan melainkan wahana pembelajaran (edukasi) bagi masyarakat, khususnya bagi para generasi penerus dapat mengenali, menjaga/melestarikan dan mencintai budaya nenek luhurnya. 

Lebih lanjut, Muharam Ajajuli menegaskan bahwa melestarikan budaya tidak bisa dititik beratkan tanggungjawabnya hanya kepada pemerintah saja. Akan tetapi masyarakat harus ikut berperan aktif menghidupkan dan menjaga budaya leluhurnya masing-masing. 

"Setiap individu, kelompok/komunitas dan para pemuka adat harus berkontribusi agar budaya nenek luhur kita semua ini masih aman terjaga dan makin berkembang bersama pemerintah, " katanya. 

Muharram berharap, festival ini bisa berkembang lebih besar untuk tahun berikutnya. Dan meminta kepada seluruh steakholder atau para pengusaha lainnya agar bisa membantu atau berkerjasama pada kegiatan berikutnya. 

"Agar kegiatan bisa dilakukan lebih besar dan berkembang kedepan. Ini adalah bukti bahwa budaya yang ada tidak lekang (lenyap) dimakan usia atau perkembangan zaman yang serba canggih ini, " Pungkasnya. 

Hadir pada kesempatan tersebut jajaran Musyawarah Pimpinan Kabupaten (Muspika) Ciamis. Para unsur pemerintah sekitar dan para pemuka agama. Festival berjalan hikmad, lancar dan ramai.

Tag : No Tag

Berita Terkait