Loading

Deden Saiful Hidayat: Konsep SMK BLUD Tengah Disiapkan


Penulis: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 1324 kali


Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Prrovinsi Jawa Barat, Deden Saiful Hidayat (disdik.jabarprov.go.id)

BANDUNG, Medikomonline – Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Deden Saiful Hidayat menegaskan, sekolah-sekolah yang memiliki teaching factory (pembelajaran yang berorientasi produksi dan bisnis) unggulan akan didorong menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Karena, BLUD akan memudahkan sekolah menerima pekerjaan dari pihak lain.

Ia mencontohkan, SMKN 11 Bandung sudah bekerja sama dengan industri untuk beberapa kompetensi keahlian. Demikian juga dengan SMKN di Tasikmalaya dan Ciamis, produknya telah dipercaya oleh tempat-tempat wisata.

"Jawa Barat sebagai salah satu pilot project dari revitalisasi SMK memang harus mampu menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan industri," tuturnya, Rabu (31/7/2019) seperti dikutip dari disdik.jabarprov.go.id.

Oleh karena itu, Disdik Jawa Barat kini tengah menyiapkan proses serta konsep pembentukan SMK berstatus BLUD. “Masalah BLUD untuk SMK baru tahap proses penyiapan konsep,” kata Deden Saiful Hidayat kepada Medikom, Jumat (9/8/2019).

Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mendorong sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi badan layanan umum daerah (BLUD). Nantinya, SMK bisa membangun pabrik untuk memfasilitasi para siswa. Penghasilan dari pabrik tersebut dapat dikelola sekolah dengan pengawasan komite dan sekolah itu sendiri.

Salah satu persyaratannya, SMK sudah memiliki workshop atau bengkel (teaching factory). Melalui BLUD, teaching factory yang ada di SMK akan melatih siswa melakukan proses produksi selayaknya industri. Inovasi yang diciptakan para pelajar SMK ini tidak hanya menjadi pajangan praktik saja namun produk yang mampu dipasarkan sesuai standar industri.

SMK juga bisa mengajak industri agar mau menyusun kurikulum bersama dan memberikan rekognisi melalui sertifikasi kompetensi kepada para lulusan. Untuk itu, sekolah disarankan agar menjalin kerja sama dengan industri yang telah memiliki reputasi supaya sertifikatnya bisa diakui dan pegawai industri juga bisa mengajar.***

Tag : No Tag

Berita Terkait