Loading

Ada Permainan Calo, Harga Gabah Belum Berpihak ke Petani


Penulis: Yonif/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 896 kali


Hasil panen gabah petani.

INDRAMAYU, Medikomonline.com -  Memasuki musim panen Sadon 2019, harga gabah di tingkat petani masih belum menggembirakan. Pasalnya hingga saat ini, harga gabah tersebut masih jauh dari harapan. Kondisi itu tentu saja membuat petani kebingungan.

Seperti yang dituturkan Nur (47) dan Wastara (48) petani asal Kecamatan Lelea Indramayu. Menurutnya harga gabah saat ini masih berkisar di angka Rp470 ribu hingga Rp480 ribu per kwintal. Harga tersebut tentu saja masih jauh dari harapan. Karena menurut dia, tahun sebelumnya bila habis musim tanam Sadon, harga gabah di tingkat petani bisa menembus di kisaran angka 550 ribu hingga 600 ribu rupiah per kwintal.

Dijelaskan, anjloknya harga gabah ini diduga karena adanya permainan calo gabah. Menurutnya, saat ini memang ada sih pembeli dari luar daerah yang berani membeli dengan harga tinggi hingga 500 ribu per kwintalnya. Namun fakta itu tidak semulus apa yang dibayangkan petani, karena si pembeli terhalang oleh calo lokal. Akibatnya, dia tidak bisa masuk ke petani pemilik gabah karena dijegal oleh oknum calo gabah itu. 

"Untuk mengantisipasi makin anjloknya harga gabah tersebut, mau tidak mau petani harus rela menjual gabahnya dengan harga yang murah, terlebih lagi di sebagian wilayah saat ini ada yang sudah mulai panen," ujarnya saat ditemui Medikomonline.com, Jum'at (19/07/2019). 

Sementara itu Bupati Indramayu Drs H Supendi MSi dalam sebuah kesempatan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Indramayu akan terus berupaya agar harga gabah di tingkat petani menjadi tinggi. "Memang saat ini harga gabah masih belum berpihak kepada petani, namun pihaknya akan terus berusaha untuk menjadikan harga gabah tersebut menjadi lebih baik. Jangan dijual dulu gabahnya, apabila harganya masih belum stabil," ujarnya. 

Tag : No Tag

Berita Terkait