Loading

Sejumlah Indikator Ekonomi di Jabar Membaik di Masa Pandemi COVID-19


Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 795 kali


Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersilaturahmi dengan Wakil Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani. (Foto: Is

BANDUNG, Medikomonline.com – Sejumlah indikator ekonomi di Jawa Barat (Jabar) membaik di masa pandemi global COVID-19. Dua di antaranya adalah jelang peresmian tahap satu Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang pada November 2020 mendatang dan adanya realiasasi investasi dari Taiwan di Jabar. 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil hal tersebut saat bersilaturahmi dengan Wakil Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani di Jakarta, Kamis (22/10/20). 

“Juga ada berbagai rencana pengembangan kawasan perekonomian yang diharapkan bisa menjadi lokomotif perekonomian Jabar di masa mendatang. Pengembangan kawasan ekonomi ini akan menjadikan Jabar sebagai tempat yang menarik bagi investasi dari luar,” kata

Lanjut Gubernur, meski posisi ekspor Jabar menempati urutan pertama secara nasional, tapi terjadi penurunan yang cukup dalam. Namun, masih ada beberapa sektor yang tumbuh seperti pertanian dan telekomunikasi. 

Selain itu, kata Ridwan Kamil, dana PEN dari pemerintah pusat sebesar Rp2,5 triliun sudah disalurkan seluruhnya oleh bank bjb. Ditambah dana bank bjb sebesar Rp2,5 triliun. Totalnya sebanyak Rp5 triliun sudah disalurkan ke berbagai sektor ekonomi tangguh dan prospektif.

“Penyaluran program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui bank bjb juga telah mencapai target, bahkan lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan. Itu berarti, program pemulihan yang dicanangkan telah terserap di Jabar,” kata Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil. 

Kang Emil juga menjelaskan upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dalam menanggulangi pandemi COVID-19 sebagai prasyarat utama pemulihan ekonomi Jabar.

Salah satu yang dilaporkan adalah pembentukan Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Provinsi Jabar yang merupakan kelanjutan dari Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Provinsi Jabar. 

Dalam pertemuan tersebut, Kang Emil juga menyerahkan dokumen kerja Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar kepada Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) melalui Rosan Roesani. 

Rosan mengapresiasi langkah yang telah diambil Pemda Provinsi Jabar, termasuk membentuk KPED yang melibatkan dunia usaha, akademisi, dan seluruh potensi yang ada. “Ini akan menjadi kekuatan Jabar dalam pemulihan ekonomi,” katanya. 

Rosan pum berpesan agar Pemda Provinsi Jabar dan juga KPED Jabar mengawasi penyaluran dana program PEN di sektor UMKM dan bantuan sosial sebagai target utama pemerintah untuk mendukung gerak ekonomi masyarakat. 

“Sebab, program ketahanan pangan dan UMKM menjadi tumpuan daya ungkit perekonomian nasional dalam program KPEN. Kita harus kawal bersama. Keberadaan KPED (Jabar) bisa membantu sosialiasi dan pemantauan program KPEN di Jabar,” ucap Rosan. 

Ia juga memberikan gambaran masa depan perekonomian nasional dalam konteks global. Termasuk rencana program vaksinasi di Indonesia sebagai tonggak penting bagi penanggulangan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Termasuk di dalamnya peluang dan tantangan geostrategis Indonesia dalam persaingan ekonomi di kawasan regional Asia Tenggara menjadi sangat krusial. 

“UU Cipta Kerja merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memenangkan persaingan di kawasan ASEAN. Dengan UU tersebut, tidak ada lagi tumpah tindih perijinan di sektor ekonomi. Dengan demikian, nantinya, Indonesia akan menjadi negara yang ramah terhadap investor,” tutur Rosan. 

Tokoh pengusaha Jabar yang juga mantan Menteri Perindustrian Republik Indonesia MS Hidayat, dalam pertemuan tersebut menyampaikan kekompakan dunia usaha di Jabar, khususnya Kadin Jabar yang turut menyokong Pemda Provinsi Jabar dalam berbagai programnya. 

“Kita membutuhkan kerjasama dan kolaborasi berbagai elemen masyarakat dalam menanggulangi krisis ekonomi di Jabar. Ini tercermin di Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar yang telah diprakasai oleh Pemda Provinsi Jabar,” kata Hidayat. 

Selain MS Hidayat, turut hadir dalam pertemuan tersebut yakni para tokoh dan pelaku dunia usaha di Jabar yang bergabung dalam KPED Jabar, antara lain Sarwono Kusumaatmadja, Paskah Suzeta, Jajat Priatna, Iwan Hanafi, Dedi Widjaja, Herman Muchtar, Maman Wangsaatmadja, serta Arfi Rafnialdi dan Juwanda. 

Dalam pertemuan ini, Ketua Harian KPED Jabar Ipong Witono turut melaporkan berbagai upaya kerja yang telah dilakukan dan akan dilaksanakan KPED Jabar dalam mendorong program Komite PEN di Jabar.

Tag : No Tag

Berita Terkait