Penulis: Mbayak Ginting
3 Tahun lalu, Dibaca : 926 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com – Sebanyak 20 ton
kelapa parut (desiccated coconut) Jawa
Barat diekspor ke Arab Saudi. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas ekspor kelapa
parut tersebut di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (8/12/2020).
Kelapa parut kering alias serundeng dengan
eksportir CV Una Surya Putra Mandiri ini memiliki nilai total 30 ribu dolar
Amerika Serikat atau sekitar Rp424 juta.
Kang Emil - sapaan Ridwan Kamil - bangga
karena olahan kelapa yang diekspor tersebut berasal dari kebun rakyat pribadi
yang dikumpulkan dan dibeli oleh koperasi sehingga ikut mendorong pemerataan
kesejahteraan rakyat.
Lanjut Kang Emil, ekspor memberikan optimisme
bahwa salah satu kekuatan Jabar yaitu ekonomi berbasis agraria atau perkebunan.
"Semoga Jabar menjadi terdepan dalam industri perkebunan,"
harapnya.
Kang Emil menambahkan, olahan dari kelapa
saat ini banyak dibutuhkan berbagai negara, khususnya Timur Tengah, untuk
dijadikan kue.
Ia juga mendorong berbagai pihak untuk
menangkap peluang ekspor tidak hanya olahan kelapa, tetapi juga pohon
kelapa.
"Saya pernah didatangi perusahaan dari
luar negeri, mereka membutuhkan suplai pohon kelapa, (permintaan) ini harus
direspons, artinya ada peluang juga (untuk ekspor)," tutur Kang
Emil.
Kang Emil juga berujar, Pemerintah Daerah
(Pemda) Provinsi Jabar akan memaksimalkan ekspor dan menjawab permintaan pasar
dunia di sektor perkebunan dengan memanfaatkan ribuan hektare tanah menganggur
di Jabar untuk dijadikan lahan perkebunan melalui program Petani
Milenial.
Lahan perkebunan tersebut akan digarap oleh
generasi milenial Jabar dengan arahan dari Pemda Provinsi Jabar terkait produk
tanaman apa yang ditanam dan dibutuhkan oleh pasar.
"Saya minta beritakan kepada milenial,
apa yang sedang dibutuhkan oleh pasar, seringkali orang tidak paham apa yang
dibutuhkan pasar, tidak tahu sistematika ekonominya akhirnya, tidak tertarik
kepada urusan perkebunan," ujar Kang Emil.
Dalam acara ini, Kang Emil turut melepas
distribusi bantuan benih kopi arabika Java Preanger sebanyak 4.250.000
bibit.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengolahan,
Pemasaran, dan Usaha Perkebunan, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jabar Fajar
Abdillah melaporkan, CV Una Surya Putra Mandiri sebagai eksportir kelapa parut
kering telah sembilan kali mengeskpor ke negara di Asia dan Eropa.
"Perusahaan ini sudah sembilan kali
melakukan ekspor kelapa parut kering ini. Yaitu ke negara Jepang, Ukraina,
Rusia, dan Arab Saudi," kata Fajar.
Fajar menyatakan, selain kopi dan teh, kelapa
parut kering menjadi komoditas perkebunan yang diminati banyak negara.
Disbun Provinsi Jabar pun optimistis kelapa
parut kering akan menjadi komoditas ekspor. Banyak produk yang berasal dari
kelapa berpotensi diekspor ke luar negeri.
"Komoditas perkebunan itu bukan hanya
kopi, teh, yang biasa kita kenal. Tapi, kelapa juga sebagaimana kita ketahui
tanaman atau pohon yang bermanfaat dari mulai akar sampai ke daun-daunnya,"
ucapnya.
Selain itu, Pemda Provinsi Jabar bersama
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar akan menggelar West Java Food
& Agriculture Summit (WJFAS) di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, pada
Kamis, 10 Desember 2020.
Dalam WJFAS 2020, akan dilakukan high level meeting dan pertemuan petani
Jabar dengan offtaker komoditas pertanian. Pertemuan tersebut bertujuan untuk
membuka pasar domestik dan global supaya hasil panen petani dapat terserap.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer