Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1392 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com – Pemerintah
Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengekspor 16 ton Kopi Arabika Java
Preanger ke Australia. Kopi Arabika Java Preanger dipasarkan dengan nama
Jabarano.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil secara
langsung melepas seremoni ekspor 16.650 kg atau kurang lebih 16 ton Kopi
Arabika Java Preanger Jabarano ke Sydney, Australia, di Gedung Pakuan, Kota
Bandung, Jumat (09/10/20).
"Ekspor sebagai salah satu pintu
pemulihan dan kebangkitan ekonomi sudah terbuka lagi. Hari ini ekspor 16 ton
(ke Australia) dari total sekitar 160 ton dari satu perusahaan dan ada ratusan
ton lainnya dari perusahaan lain bekerja sama dengan koperasi petani kopi,”
ucap Ridwan Kamil.
“Mudah-mudahah kebutuhan kopi dunia ini
makin tercitrakan datang dari Jawa Barat dan kalau Australia bisa membeli kopi
kita (Jabar), artinya negara-negara lain juga bisa melakukan hal yang sama,”
tambahnya.
Adapun 16 ton kopi senilai Rp1,3
miliar yang diekspor hari ini didapatkan dari kelompok tani binaan di Kabupaten
Bandung CV Frinsa Agrolestari.
Gubernur mengatakan, tidak hanya soal
kualitas biji kopi, pihaknya pun berkomitmen untuk terus memperkuat kualitas
pemasaran produk kopi asal Jabar ke mancanegara bekerja sama dengan Kementerian
Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI).
“Saya ingin berkolaborasi membuat
video-video promosi ekspor, tapi juga di dalam kualitasnya kita bisa melakukan
perbaikan dari mulai teknologi-teknologinya,” ujar Gubernur.
“Karena proses kopi ini mulai dari
bibit, menanam, merawat, mengambil, kemudian prosesnya (untuk menjadi) green
bean (biji kopi), roasting, sampai akhirnya disajikan itu prosesnya panjang,”
katanya.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor
Nasional Kemendag RI Kasan mengapresiasi langkah Pemda Provinsi Jabar yang
telah berhasil mengekspor produk kopi dengan indikasi geografis Java Preanger. Kemendag
RI pun akan mendukung sepenuhnya upaya pengembangan ekspor kopi khususnya dari
Jabar melalui fasilitasi perwakilan perdagangan Kemendag yang ada di luar
negeri.
“Kami di Kementerian Pedagangan juga
mencermati beberapa potensi ke depan untuk potensi ekspor kopi. Kopi terutama
specialty coffee menunjukkan adanya kenaikan permintaan khususnya dari Eropa
dan Amerika," kata Kasan.
Selain itu, pada 7 Oktober lalu,
Kemendag telah menggelar acara coffee testy untuk kopi Java Preanger dari Jabar
sebagai bagian dari upaya Kemendag untuk mengekspor kopi dengan indikasi
geografis selain kopi Gayo Arabica ke pasar Eropa.
“Kami juga terus mendorong dan
memfasilitasi untuk peningkatan ekspor dan memberikan informasi seperti pembeli
dan karakteristik dari produk kopi yang dibutuhkan, serta memberikan pelatihan
dalam hal sertifikasi bekerja sama dengan berbagai kementerian terkait,” ucap
Kasan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan
Provinsi Jabar Hendy Jatnika menuturkan, selain ekspor kopi hari ini,
rencananya masih ada 11 kontainer dengan jumlah 110 ton yang akan dikirim ke
luar negeri hingga Oktober 2020.
“Bagi para pengusaha perkebunan di Jawa
Barat ini adalah pemicu dan pemacu bahwa kopi Jawa Barat masih bisa mendunia.
Perekonomian berbasis pertanian di perdesaan ini masih bergerak terus,” tutur
Hendy.
Direktur CV Frinsa Agrolestari Wildan
Mustofa mengatakan, mayoritas kopi yang dikirim oleh pihaknya ditanam di lahan
milik Perhutani sebagai bagian dari konservasi alam. Ada dua produk kopi yang
diekspor CV Frinsa Agrolestari, yaitu kopi jenis specialty coffee yang
dihasikan para petani milenial dan kopi puntang dengan high commercial dari
para petani senior.
Lanjut Wildan menjelaskan, pihaknya akan
mengekspor 11 kontainer, yakni lima kontainer ke Amerika Serikat, dua kontainer
ke Belgia, satu kontainer ke Australia, satu kontainer ke Rusia, dan dua
kontainer ke China.
Kopi Java Preanger sendiri merupakan
gabungan dari berbagai jenis biji kopi yang ditanam di atas ketinggian lebih
dari 100 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Jabar, antara lain Kabupaten
Bandung, Bandung Barat, Sumedang, dan Garut. Jenis kopi ini kemudian dipasarkan
dengan nama kopi arabika Java Preanger sesuai dengan indikasi geografis yang
diperoleh pada 2013.
Jeni kopi ini sangat disukai khususnya
oleh pasar Eropa dan Amerika Serikat karena memiliki aroma khas dan cita rasa
yang unik dan mampu memanjakan penikmat kopi dengan kesan mild-nya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer