Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 847 kali
CIREBON,
Medikomonline.com - Kementerian
Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Pertanian dan Sarana Pertanian
(PSP) berkomitmen untuk menguatkan sektor pertanian. Salah satunya melalui
penyaluran kartu tani yang akan berfungsi untuk menebus pupuk bersubsidi secara
tertutup.
Hal itu terungkap dalam Rapat Monitoring dan
Pengelolaan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2020 yang
diselenggarakan di Hotel Aston Cirebon, Kamis malam (27/8/2020).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian
Syahrul Yasin Limpo (SYL) memaparkan, pertanian merupakan sektor yang mampu
bertahan di tengah situasi luar biasa seperti pandemi Covid-19 saat ini. Ketika
sektor lainnya terkoreksi, pertanian justru tumbuh sebesar 16,4 persen.
"Pertanian itu ditentukan oleh varietas
yang bagus, pupuk yang benar dan budidaya yang tepat," kata Mentan dalam
pengarahannya.
Mentan melanjutkan, Presiden Joko Widodo memintanya
untuk tidak main-main dalam mengurus sektor pertanian. Salah satu hal yang
krusial dalam lini pertanian menurutnya adalah pupuk.
"Pupuk ini harus kita selesaikan dengan
benar. Pupuk bukan hal baru bagi kita. Dalam kondisi saat ini persoalan pupuk
harus menjadi perhatian serius kita," ingat Mentan.
Ia menekankan, beberapa hal yang harus
dilakukan dalam mengurus pupuk yang sangat dibutuhkan petani. Pertama adalah
transparansi.
Transparansi, katanya, mensyaratkan adanya
kejujuran dari masing-masing pihak, mulai dari hulu hingga hilir. "Demi
bangsa dan negara, mari kita komitmen dalam penyaluran pupuk bersubsidi yang
amat diperlukan oleh petani ini," katanya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam
distribusi pupuk bersubsidi adalah akuntabilitas. Menurutnya, semua pihak
memikul tanggung jawab yang besar dan sepadan dalam hal distribusi pupuk
pertanian.
"Semua lini harus bertanggungjawab.
Semua harus siap setiap saat. Saya minta bupati, gubernur untuk mengecek
gudangnya," ujarnya.
Dalam waktu empat bulan ke depan, Mentan
menegaskan, petani Indonesia membutuhkan sekitar 15 juta ton pupuk. Maka, kata
Mentan SYL, hal b yang mesti diperhatikan untuk distribusi pupuk melalui kartu
tani adalah mapping persoalan.
"Mapping-nya harus jelas dan benar. Kita
hitung betul dengan detail. Kita sudah terbiasa dengan distribusi. Kita tahu di
mana macetnya. Kalau terjadi kekurangan, kita tahu di mana kesalahannya. Ingat,
pupuk ini begitu penting bagi petani," paparnya.
Mentan juga meminta kepada semua pihak harus
menjalankan fungsi sesuai dengan SOP yang dimilikinya. "Kita semua harus
jadi teamwork. Saya siap selalu bersama dengan Pak Dirut Pupuk Indonesia untuk
mengurus masalah pupuk ini. Saya minta semua direktur tak boleh ada di Jakarta.
Turun ke daerah-daerah. Turun ke lapangan untuk memantau distribusi pupuk
ini," pesannya.
Menurut Mentan, kartu tani amat penting bagi
petani dan pertanian Indonesia. Sebab, katanya, tak ada pertanian yang bisa
berkembang tanpa pupuk.
"Kartu tani adalah hal yang tak bisa
ditawar. Maka, sistemnya harus dilengkapi, disempurnakan, minimal untuk jangka
waktu dua tahun ke depan," ujar Mentan, dikutip Medikomonline dari
pertanian.go.id.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer