Penulis: Dudi/Editor: Mbayak Ginting
2 Tahun lalu, Dibaca : 542 kali
BANDUNG, Medikomonline.com - Demi
meningkatkan produksi beras di Jawa Barat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung
mulai menggalakkan Indeks Pertanaman (IP) 400 pada 70 ha lahan persawahan di
Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
Pelaksana
Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap, dengan IP 400 ini, Bandung
bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.
"Kebutuhan
pangan Kota Bandung itu 96,47 persen berasal dari daerah lain. Semoga dengan
rekayasa teknologi ini, 767 ha lahan persawahan yang kita punya bisa
dioptimalkan," ujar Yana saat menghadiri peresmian penanaman padi IP 400
di Derwati, Rabu (2/2/2022).
Banyak
keuntungan yang bisa diperoleh jika IP 400 ini bisa berjalan dengan lancar. Kepala
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar
mengungkapkan, dengan IP 400 ini, para petani bisa panen empat kali dalam
setahun.
"Biasanya
Kota Bandung tanam dan panen itu dua kali dalam setahun. Dari 767 ha lahan
persawahan yang tersedia, kita baru berani memulai IP 400 di 70 ha,"
ungkap Gin Gin.
Menurut
Gin Gin, keputusan ini melihat dari kondisi Kota Bandung yang belum bisa
menyediakan lahan pertanian ideal.
"Kita
memiliki beberapa kendala terkait dengan pertanian yang ideal, salah satunya
adalah kualitas air irigasi. Mudah-mudahan dengan contoh tahun ini kita memulai
di 70 ha di Rancasari yang dikelola oleh lima kelompok tani, bisa menginspirasi
kelompok tani lainnya," imbuhnya.
Kota
Bandung merupakan kota pertama di Jawa Barat (Jabar) yang melaksanakan IP 400.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi
Jabar Kusnadi mengatakan, jika melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS),
ketersediaan beras di Jabar per kapita per tahun bisa mengalami defisit.
Pada
2021, berdasarkan data KSA, produksi padi di Jabar sudah mencapai 9,3 juta ton.
Jika dikonversikan ke beras, maka mencapai 5,5 juta ton.
"Kalau
kita pakai perhitungan dari Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) kebutuhan
per kapita per tahun beras kita ada di posisi 4,5 juta ton. Kita masih surplus
karena berada di 5,5 juta ton. Namun, jika menggunakan perhitungan BPS,
kebutuhan per kapita per tahun beras Jabar adalah 6,5 juta. Artinya Jabar minus
atau defisit," paparnya.
Kusnadi
berharap, dengan terobosan IP 400 ini, Kota Bandung bisa meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Pun dengan Jabar, bisa berkontribusi terhadap
capaian produksi nasional.
"Karena
dari angka 9,3 juta ton padi yang kita hasilkan, Jabar telah memberikan
kontribusi sebesar 16,53 persen untuk pangan nasional. Dengan kondisi ini,
Jabar menempati posisi ketiga dari produksi padi," tutur Kusnadi.
Kusnadi
juga berharap, dengan diawalinya IP 400 ini di Kota Bandung, bisa memberikan
motivasi untuk kota dan kabupaten lainnya di Jabar.
"Kita
targetkan 20.000 ha lahan persawahan di Jabar untuk menerapkan IP 400. Mungkin
sekitar tiga bulan lagi, padi di Rancasari ini bisa kita panen bersama dan
hasilnya lebih baik lagi," ujarnya.
Dalam
kesempatan ini, Yana beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya turut
menanam padi secara simbolis untuk meresmikan IP 400 di lahan persawahan
Rancasari.
Setelah
itu Yana melakukan penyerahan simbolis berupa benih padi, sekam, dan tanah
pupuk yang diberikan kepada Umar Dana selaku ketua gabungan kelompok tani di
Rancasari.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer