Loading

Pembangunan Groundsill Sungai Cipamingkis 8 Tahap ||| Mengikis Rumah Warga Cigoong Sirnajati


Penulis: Iwan Gunawan
10 Hari lalu, Dibaca : 175 kali


Pembangunan Groundsill Sungai Cipamingkis 8 Tahap |||.

BEKASI, Medikomonline.com - Pembangunan Groundsill Sungai Cipamingkis 8 Tahap ||| mengikis rumah warga Cigoong di wilayah Desa Sirnajati Kecamatan Cibarusah.

Pembangunan Groundsill Sungai Cipamingkis di wilayah Cibarusah bersumber dari APBN Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebesar Rp 51.363.192.000,00.

Namun sangat disayangkan Pembangunan Groundsill Sungai Cipamingkis itu mengikis rumah warga Cigoong RT 03/01 Desa Sirnajati Kecamatan Cibarusah.

Rahmat, warga Cigoong yang sudah lama tinggal di Kampung Cigoong itu menceritakan kondisi rumahnya yang terkikis dan mau ambruk.

"Lihat umah saya sudah terkikis habis dan tinggal sejengkal lagi dari bibir Sungai Cipamingkis yang sebentar lagi juga rumah saya ambruk," tegas Rahmat pada Medikom.

Pembangunan Bendungan Sungai Cipamingkis juga terus-terusan dikeruk oleh alat berat batu, tanah, sirtu dan pasir yang ada di lokasi itu pun menjadi terkikis oleh adanya pembangunan Bendungan itu.

"Padahal sudah ada garis Polisi dekat rumah saya tapi tetap dikeruk juga. Saya mau tinggal di mana lagi dengan istri dan anak saya tinggal Pak? Kalau rumah saya hancur dan siapa yang akan bertanggungjawab atas rumah saya kalau sudah hancur nanti," terang Rahmat sambil memelas dada.

Rahmat berkata, "Saya sudah melaporkan masalah ini ke Kantor Desa Sirnajati terkait dikeruknya batu, tanah, sirtu dan pasir oleh alat berat yang jaraknya tidak jauh dari rumah aaya dan rumah tetangga saya juga dekat dengan Pembangunan Bendungan itu nasibnya sama dengan rumah saya hambir ambruk juga."

"Selain rumah saya, yang ada di sekitar itu yang dekat dengan Pembangunan Bendungan Cipamingkis di antaranya Ocah, Ading, Deden, Nanang, Edi, Eman, Durahman, Empat dan Sanah," jelasnya.

"Saya mohon sekali lagi kepada kontraktor, Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemerintahan Pusat untuk melihat jeritan hati orang kecil yang tidak punya ini, untuk merespons secepatnya keluhan kami ini, ini adalah hati nurani saya," pungkas Rahmat. (Iwan Gunawan)

Tag : No Tag

Berita Terkait