Penulis: IthinK
2 Tahun lalu, Dibaca : 1606 kali
TASIKMALAYA, Medikomonline.com - Pembangunan
Jembatan Ciloseh yang dilaksanakan PPK
4.4 Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Provinsi
Jawa Barat, BBPJN DKI Jakarta - Jawa Barat kini progresnya sudah sudah mencapai
52,536 persen.
Dikatakan
PPK 4.4 Satker PJN Wilayah IV Jawa Barat Marnala R. Chandra kepada Medikomonline.com, Jumat (22/7/2022), saat
ini pekerjaan yang sedang dilakukan
antara lain pengecoran Pier Head,
pemasangan perancah Cantilever, dan Stressing Girder. Pekerjaan yang memerlukan perhatian khusus
yaitu Erection Balok Girder.
Chandra
menjelaskan, dengan progres sampai saat ini sudah mencapai 52,536 persen, dirinya
optimis Pembangunan Jembatan Ciloseh tersebut akan terselesaikan sesuai target di
bulan Desember 2022. Pencapaian target tesebut juga sesuai dengan arahan Kepala
Satker PJN IV Jawa Barat Dedy Hariadi.
“Jika
nanti telah selesai pembangunan Jembatan Ciloseh ini dapat mengurai tingginya
arus lalu lintas ke kota Tasikmalaya, mempersingkat aksesibilitas, serta
meningkatkan daya saing perekonomian daerah setempat,” kata Chandra yang
dikenal murah senyum ini.
Jembatan
Ciloseh yang berada di Kampung Cimerak, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan
Purbaratu, Kota Tasikmalaya ini dibangun dengan panjang 252,1 meter dan lebar
22 meter. Nantinya jembatan ini akan menghubungkan Lingkar Utara Tasikmalaya di
ruas Jalan Provinsi Cisumur – Garuda (Letjen H. Mashudi dan Jalan Nasional Dr.
Mohamad Toha Tasikmalaya).
Selain
itu, Jembatan Ciloseh ini juga merupakan salah satu akses menuju Tol Getaci
(Gedebage – Tasikmalaya - Cilacap) dari jalan nasional menuju ke jalan tol
tersebut yang digadang-gadang akan menjadi salah satu tol terpanjang di Indonesia
dan pembanguannya akan dimulai awal tahun 2023.
Sementara
Kepala Bidang Pembangunan Jalan Jembatan BBPJN
DKI Jakarta - Jawa Barat Agung Yudhianto saat mengunjungi lokasi proyek
pekerjaan jembatan pada hari Rabu (20/07/2022) menyampaikan arahan kepada para
pekerja di lapangan terkait pentingnya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK) dalam setiap pelaksanaan proyek khususnya di lingkungan BBPJN
DKI Jakarta-Jawa Barat.
“Guna
memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan, di proyek
pekerjaan Pembangunan Jembatan Ciloseh ini, kami harap teman-teman di lapangan
patuhi penerapan SMKK dengan disiplin,” tegas Agung.
Selain menyampaikan arahan terkait pentingnya
penerapan SMKK, Agung juga mengingatkan kembali arahan Menteri PUPR terkait
pentingnya penggunaan produk dalam negeri guna memacu produktivitas dan daya
saing industri nasional.
Hal
ini sejalan dengan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)
untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional.
“Selain
itu, penting pula dalam penerapan pelaporan Tingkat Kandungan Dalam Negeri
(TKDN) sebagai upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan mensukseskan
ekspor produk dalam negeri. Kami berharap informasi progres TKDN dapat
dilaporkan setiap bulannya sesuai progres fisik yang tercapai,” ungkap Agung.
Pembangunan
Jembatan Ciloseh ini dikerjakan oleh penyedia jasa PT Duta Mas Indah dengan
nilai kontrak Rp102.225.050.400,00.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer