Penulis: Nanang/Editor: Mbayak Ginting
1 Tahun lalu, Dibaca : 516 kali
SUMEDANG, Medikomonline.com - Dalam rangka meminimalisir dampak sosial
pembangunan Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu), Direktur Utama PT.
Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Jusuf Hamka berkomitmen akan membantu Sumedang
mengembangkan sektor UMKM dan wisata.
Hal tersebut terungkap
saat dirinya menemui Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, di ruang kerjanya di
Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Kamis, (9/2/2023).
"Kami punya
komitmen yang sama. Tadi bupati mengatakan kita harus membangun, saya akan
melengkapi. Bukan hanya membangun, tetapi kita buat Sumedang menjadi ikon.
Meski Kabupaten, tapi menjadi ikon Nusantara,"ujarnya.
Jusuf Hamka atau yang
dikenal juga dengan sebutan Babah Alun mengatakan, pihaknya akan membantu
membangun beberapa tempat wisata dengan konsep religi dan wisata belanja.
Selain itu, pihaknya
juga akan berupaya memperhatikan UMKM yang terdampak tol, terutama UMKM yang
berada disekitaran Cadas Pangeran.
"UMKM dari Cadas
Pangeran kita akan tarik ke dalam rest area. Namun demikian, kita tidak sendiri
tapi akan mengajak BUMD untuk bersama-sama menjadi stakeholder di tempat
kita," katanya.
Dikatakan, setelah
Seksi 1 sampai 3 selesai dan seksi 4 sampai 6 progresnya terus berjalan, selama
ada dukungan dari bupati, Pemda dan masyarakat, pihaknya akan membangun.
"Pokoknya di mana
saja diminta oleh bupati atau pemerintah, kita akan bangun untuk menghubungkan
desa ke desa. Selain ini bidang usaha kita, dalam agama saya juga diajarkan
barang siapa menyambungkan desa ke desa itu pahalanya luar
biasa,"ungkapnya.
Ditanya mengenai
target pembangunan tol bisa selesai sampai saat lebaran, Jusuf Hamka mengatakan
semuanya bergantung dari kondisi alam atau cuaca karena berpengaruh terhadap
proses pengerjaannya.
"Insyaallah bisa
selesai, jika cuacanya panas seperti tiga hari ini kita kebut kalau bisa 24
jam. Tapi kalau cuacanya hujan, bukan hanya menguber waktu, tapi yang penting
perlu menjaga mutu. Kalau nguber waktu, terus kita korbankan mutu, nanti
seperti Purbaleunyi. Utu bahaya,"terangnya.
Lebih lanjut kata
Jusuf, kaitan rest area, untuk sementara ada dua berada di kiri dan kanan.
Karena menurutnya, jika dibuat terlalu dekat ia takut pasarnya saling
berdekatan malah menjadi tidak efektif.
"Jadi lebih baik
kita bikin satu, tetapi komplit sehingga menjadi tujuan wisata. Kalau dua nanti
mereka bingung. Kalaupun memang diperlukan dua, mungkin kita ambil yang dekat
terowongan kembar. Menurut saya itu miniaturnya terowongan Mina," ujarnya.
Dirambahkan Jusuf,
mengenai porsi UMKM yang diberikan di rest area, ia mengatakan akan memberikan
porsi 30 - 40 persen tidak sampai 50 persen.
"Sebetulnya kita
ingin menengah ke bawah, tetapi kadangkala tidak bisa mengcover biaya. Jadi
yang high end ada sedikit supaya bisa mengcover kita punya cost,"
pungkasnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer