Penulis: Agus Nuryadin/Manah Sudarsih/Editor: Dadan Supardan
3 Tahun lalu, Dibaca : 1083 kali
CIKARANG SELATAN, Medikomonline.com - Masyarakat Desa Sukadami khususnya dan
umumnya masyarakat di wilayah Kecamatan Cikarang Selatan yang terus dihantui
bencana banjir yang diakibatkan oleh meluapnya Kali Cikadu yang panjangnya
sekitar 5 Kilo Meter (Km). Yang datang bencana banjir tersebut biasanya di
akhir tahun dan awal tahun mulai di siklus 20 tahunan, 10 tahunan dan sampai
siklus 5 tahunan. Patut di syukuri, tahun 2021 ini kali Cikadu di normalisasi,
penantian panjang selama tiga tahun.
Sekretaris Desa (Sekdes) Sukadami Abeng Arif mengatakan, ia dan jajarannya mengapresiasi Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Bina Konstruksi (SDA BM-BK), Camat, Anggota Dewan, Stakeholder serta unsur masyarakat atas terlaksananya normalisasi kali cikadu ini.
Sekdes Sukadami Abang Arif diwawancarai awak media, usai meninjau langsung pelaksanaan normalisasi kali Cikadu bersama rombongan dari Dinas SDA BM-BK. (AGUS NURYADIN/MEDIKOMONLINE.COM)
“Normalisasi kali
Cikadu ini, perjuangan yang sangat panjang hampir tiga tahun lamanya, baru
tahun 2021 ini kegiatannya dapat terealisasi, Alhamdulillah juga terekspos hari
ini,” kata Abeng, kepada Medikomonline.com, Rabu (29/09/2021).
Abeng menjelaskan,
wilayah Desa Sukadami terdapat tiga titik banjir, yakni di Perumahan Gempol,
Perumahan Bumi Cikarang Makmur dan Perumahan Permata Cikarang Sukadami (PCS)
semua teraliri oleh kali cikadu yang panjangnya hampir 5 Km.
“Jadi patut bangga dan
bersyukur, sehingga pelaksanaan normalisasi ini bisa termonitor dengan baik.
Mudah mudahan di akhir tahun ini atau di musim hujan tidak terjadi lagi bencana
banjir,” terangnya.
Dia pun mengimbau
kepada masyarakat buawa normalisasi kali Cikadu adalah upaya pemerintah untuk
mengatasi dan menanggulangi bencana banjir di wilayah Cikarang Selatan. Namun
penyebab banjir bukan saja oleh pendangkalan kali, tapi juga diakibatkan
sumbatan sampah yang menumpuk di kali yang dibuang oleh orang yang tidak
menyadarinya atau belum sadar, sehingga saat musim penghujan tiba, terjadilah
banjir dimana-mana.
"Upaya sudah dari
pemerintah Kabupaten Bekasi, dengan normalisasi kali Cikadu, tinggal kesadaran
dari masyarakat, agar tidak membuang sampahnya ke kali, bahkan
kesaluran-saluran air, mulai dari sekarang, dari diri sendiri, dilingkungan
rumah maupun dilingkungan masyarakat," tandasnya.
Kepala Dinas Sumber
Daya Air dan Bina Marga Bina Konstruksi (SDA-BMBK) Iwan Ridwan menegaskan, 47
titik merupakan daerah-daerah rawan banjir akibat pendangkalan.
“Target kita adalah
sekarang pencegahan atau menanggulangi banjir akhir tahun 2021 atau menjelang
tahun 2022. Karena seperti kita ketahui setiap akhir tahun biasanya musim
penghujan itu sudah dimulai bahkan debit airnya tinggi,” ujar Iwan usai
meninjau pelaksanaan normalisasi kali cikadu.
“Diharapkan dengan
adanya kegiatan normalisasi ini sedikitnya pengendalian banjir di kabupaten
Bekasi sudah mengalami peningkatan untuk penanganan banjir,” sambung Iwan.
Dia menjelaskan, tahun 2021 Dinas SDA BM-BK menggelontorkan anggaran bersumber dari APBD 2021 sebesar Rp 17, 8 Miliar lebih untuk 47 titik normalisasi kali dan sungai di Kabupaten Bekasi.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer