Penulis: Mala/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 800 kali
SUBANG,
Medikomonile.com – Bupati Subang H Ruhimat
bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rujhanul Ulum mendampingi Menteri Sosial
(Mensos) Juliari P Batubara dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam kegiatan penyerahan
Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Desa Manyeti
Kecamatan Dawuan, Kamis (5/11/2020).
Dampak pandemi Covid-19 terhadap berbagai aspek
kehidupan masyarakat masih dirasakan hingga saat ini. Banyak masyarakat yang
mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.
Menanggapi peristiwa tersebut, pemerintah turut
hadir dan memberikan sejumlah bantuan agar hidup masyarakat tetap terjamin
dengan berbagai program pengaman jaring social. Salah satunya melalui program BST
yang dilakukan oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
Dalam sambutannya, Mendes PDTT Abdul Halim
Iskandar menyampaikan bahwa pemerintah memiliki komitmen yang tinggi dalam hal
menjamin kebutuhan sosial masyarakat, khususnya di tengah pandemi ini. Program
Bantuan Sosial Tunai ini juga merupakan kolaborasi yang baik di Kementerian
Indonesia Maju.
Dia menyampaikan, berhubung pencairan dana desa
yang tidak serentak sehingga ada dana desa yang sudah dipakai untuk membangun
infrastruktur, desa tanggap Covid-19 dan program Bantuan Langsung Tunai.
“Hal tersebut menyebabkan beberapa dana desa
yang sudah habis terpakai. Setelah berkonsultasi dengan Presiden Jokowi,
akhirnya diinstruksikan bahwa bantuan dialihkan kepada Kementerian Sosial
sehingga yang tadinya bernama Bantuan Langsung Tunai menjadi Bantuan Sosial
Tunai (BST),” papar Mendes.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam
kesempatan tersebut bersyukur dan terima kasih kepada Menteri Sosial dan
Menteri Desa bahwa kesejahteraan sosial masyarakat adalah tanggung jawab
seorang pemimpin di tingkat apapun. Termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Gagal menjadi pemimpin memang sakit hati, tapi
lebih sakit lagi jika menjadi pemimpin yang gagal. Yaitu pemimpin yang tidak
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,” tegas Kang Uu.
Dia melanjutkan bahwa Gubernur Jawa Barat
bersama para kepala daerah di Jawa Barat mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalan
rangka meningkakan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pemerintah provinsi
seperti satu desa satu produk, desa digital, patriot desa dan yang lainnya tak
lain adalah untuk mewujudkan hal tersebut.
“Ke depannya kita berharap Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah maupun perangkat pemerintah, bisa bersinergi dengan baik agar
bisa terus membantu masyarakat terdampak Covid-19 khususnya di desa-desa yang
tertinggal,” jelasnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer