Loading

Dua Warganya Terpapar Virus Corona, Wali Kota Minta Masyarakat Depok Tidak Panik


Penulis: Lucy/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 990 kali


Wali Kota Depok Mohammad Idris menggelar konferensi pers di Aula Balaikota Depok, Senin (2/3/2020).

DEPOK, medikomonline.com - Usai Presiden RI Joko Widodo mengumumkan terdapat dua warga Negara RI, terjangkit Virus Corona atau Pneumonia Covid-19, Wali Kota Depok Mohammad Idris, Senin siang (2/3/2020) menggelar konferensi pers di Aula Balaikota Depok.

Selain menjelaskan kronologi, Mohammad Idris meminta agar masyarakat Depok tetap tenang dan tidak panik.

“Menyusul adanya pemberitaan dua WNI positif Virus Corona yang bertempat tinggal di Depok dan sempat di rawat di rumah sakit di Depok, masyarakat Depok diharapkan tetap tenang dan jangan panik dengan munculnya korban virus Corona, dengan menjaga pola hidup sehat,” kata Wali Kota Depok Mohammad Idris, saat konferensi pers.

Dia menyampaikan, setelah mendapat kabar itu, Pemerintah Kota Depok, segera melakukan rapat koordinasi guna menentukan langkah selanjutnya. “Kedua warga tersebut berdomisili di Perumahan Studio Alam Permai, Kelurahan Sukmajaya. Korban adalah seorang ibu, usia 61 tahun dan anak perempuannya usia 31 tahun,” kata Wali Kota.

Kronologi kejadiannya, tambah Wali Kota, kedua pasien tersebut pada tanggal 27 Februari, berobat ke Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Depok. Lalu dokter mendiagnosa sebagai sakit bronchitis, lantaran tak kunjung sembuh. Pasien itu pada tanggal 29 Februari, kembali ke Mitra dan saat itu RS Mitra memvonis bahwa mereka terjangkit Covid-19.

“Diketahui sumber terjangkitnya dari orang Jepang yang tinggal di Malaysia. Orang tersebut bersinggungan  dengan orang Jepang saat menemani orang Jepang dalam sebuah acara multinasional di Jakarta,” tandasnya.

Mohammad Idris menegaskan, saat ini kedua suspect Corona di Depok, sudah menjalani perawatan isolasi di RS Sulianti Saroso di Jakarta. Untuk saat ini, Pemkot Depok masih terus berkoordinasi dengan  pihak Kemenkes RI, untuk menetapkan status kejadian tersebut.

Dari pihak RS Mitra Keluarga, Idris mengatakan, sedikitnya 70 an perawat di rumahkan, tidak diijinkan masuk kerja lantaran dikhawatirkan terkena Covid -19 juga. Pasalnya mereka ikut menangani kedua pasien yang terjangkit Covid-19 tersebut.

Menurutnya , sejak maraknya Virus Corona pada bulan Januari lalu, Pemerintah Kota ( Pemkot ) Depok langsung melakukan antisipasi dengan beberapa langkah. Pertama, melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Jawa Barat, terkait penanganan Virus Corona.

Kedua, Pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, mengeluarkan Surat Edaran Nomor. 445/0404/SURVIM sebagai kewaspadaan terhadap Virus Corona.

Wali Kota juga mengintruksikan kepada Direktur Rumah Sakit di Kota Depok dan Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Daerah ( UPTD ) Puskesmas se-Kota Depok, untuk melakukan upaya pencegahan dan antisipasi munculnya kasus pneumonia berat tersebut, selain juga melakukan sosialisasi terkait gejala dan antisipasi terhadap Virus Corona.

”Jaga kesehatan dan kebugaran fisik kita agar imunitas tubuh selalu kuat. Sementara jangan merokok dahulu karena Virus Corona menyerang saat daya tahan tubuh kita sedang lemah. Segera melaporkan ke rumah sakit terdekat jika mengalami demam, batuk dan sesak nafas bersamaan,” jelas Mohammad Idris.

Tak lama berselang, sore tadi Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, kontan mengunjungi RS Mitra Keluarga ditemani Wali Kota Moh Idris dan Wakil Walikota Depok Pradi Supriyatna , guna mendapatkan keterangan pasti atas kejadian tersebut kepada pihak rumah sakit.

Pada kesempatan itu, Menkes menyayangkan tindakan pihak RS, lantaran 76 perawatnya dirumahkan. Dia mengatakan. semestinya pihak RS jangan bertindak berlebihan seperti itu. Pasalnya, mereka belum postif terjangkit Covid-19.

Terawan pun meminta kepada pihak RS agar besok para perawat bisa bekerja kembali di RS.

Tag : No Tag

Berita Terkait