Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 900 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com – Kecamatan
Kiaracondong menjadi salah satu kawasan pecontohan karena berhasil menekan
angka penularan Covid-19. Sebelumnya, Kecamatan Kiaracondong sempat berstatus
zona merah.
Salah satu Staf Khusus Presiden RI sempat
berkunjung ke Kecamatan Kiaracondong untuk melihat secara langsung kolaborasi
dan sinergi warga dalam menangani Covid-19.
Sekretaris Kecamatan Kiaracondong Amin
Jarkasih menyampaikan hal tersebut pada acara Bandung Menjawab di Balai Kota
Bandung, Kamis (19/11/2020).
Amin mengungkapkan, di Kecamatan Kiaracondong
sempat ada 49 kasus positif Covid-19. Berkat kolaborasi dan sinegisitas warga, angka
penularan bisa ditekan.
Seluruh elemen Forum Koordinasi Pimpinan
Kecamatan (Forkopimcam) Kiaracondong, Forkom Potmas (Forum Komunikasi Potensi
Masyarakat) Kecamatan Kiaracondong, dan masyarakat lainnya bersama-sama
menyosialisasikan protokol kesehatan.
"Edukasi, kewaspadaan serta kesadaran
warga masyarakat menjadi faktor utama menekan angka Covid-19," katanya.
Lanjut Amin, sosialisasi untuk menerapkan
protokol kesehatan terus digencarkan setiap hari. Kiaracondong merupakan salah
satu wilayah yang memiliki titik kumpul cukup banyak. Di wilayah ini, ada empat
pasar tradisional.
Teguran
lisan 8.500 kali
Sementara itu, Kapolsek Kiaracondong Kompol
Asep Saepudin mengungkapkan, anggotanya selalu meminta warga untuk lebih taat
dalam menegakan protokol kesehatan. Di setiap kesempatan, anggotanya selalu
meminta warga untuk taat 3M 1T (menjaga jarak, mengenakan masker, dan mencuci
tangan dengan air bersih, dan senantiasa tidak berkerumun).
Tak hanya itu, pihaknya juga tak segan-segan
menindak pelanggar protokol kesehatan. "Tercatat dalam 3 bulan terakhir
telah memberikan teguran lisan sebanyak sebanyak 8.500 kali. Setiap kami razia,
50-60 anggota di sebar ke seluruh wilayah Kiaracondong," paparnya.
Selain teguran lisan, pihaknya juga melakukan
penindakan dengan memberikan catatan tertulis bagi setiap pelanggar. Jumlahnya
mencapai 1.350 pelanggaran.
"Kami tidak pandang bulu. Setiap
masyarakat yang telah 3 kali masuk ke dalam daftar catatan tertulis akan
mempengaruhi proses pembuatan SKCK dan SIM di kemudian hari," tegas Asep.
Danramil Kiaracondong Mayor Maksum
mengatakan, sejak Maret 2020 terus menggelorakan kewaspadaan terhadap Covid-19.
"Tidak hanya menegur, kami juga membagikan 18.000 masker kepada masyarakat
yang melanggar tidak menggunakan masker. Jadi kami menindak sekaligus
memberikan solusi," tuturnya.
Megenai partisipasi warga di Kecamatan
Kiaracondong, Ketua Forkot Potmas Kiaracondong, Herman Sudrajat mengatakan,
cukup tinggi. Salah satu contohnya, warga acap kali menjadi inisiator kegiatan
penanganan Covid-19.
"Masyarakat akitif menjadi inisiator
dari kegiatan penyemprotan di mesjid-mesjid dan tempat publik yang berada di
Kecamatan Kiaracondong," ujarnya.
Bukti lainnya, di
Kecamatan Kiaracondong terbentuk 540 komunitas Tohaga Lodaya di 85 Kampung
Tangguh Nusantara. "Ini adalah jumlah komunitas terbanyak yang ada di
lingkup Kecamatan di Kota Bandung," katanya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer