Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 1089 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com – Pemerintah Jawa
Barat mendedikasikan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Jabar) di Kota
Bandung untuk mengukir nama para pejuang yang gugur dalam menangani pandemi
COVID-19.
Budayawan Jabar Aat Soeratin menyebut Monumen
Perjuangan Rakyat Jabar sebagai jejak
peradaban. "Kalau kita melihat monumen itu, kita akan membaca riwayatnya.
Kenapa dibangun? Karena ada sekian Nakes (tenaga kesehatan-red) yang gugur.
Kenapa gugur? Karena ada pandemi. Kita paham bahwa dalam perjalanan ada
musibah-musibah, berkah-berkah, yang harus kita khidmati supaya perjalanan kita
ke depan lebih baik," ucap Aat mengapresiasi pengorbanan para pejuang COVID-19.
Penghargaan dan penghormatan atas dedikasi
nakes, aparatur sipil negara, dan relawan kesehatan, dalam wujud monumen
merupakan adab luar biasa dalam perjalanan kebudayaan.
"Jika monumen ini disebut tanda
peradaban, relevan betul. Itu kan adab kita menghormati mereka yang gugur, yang
mengorbankan nyawa, untuk kepentingan kita. Itu sesuatu yang lazim yang harus
sebetulnya diungkapkan. Mudah-mudahan tanda peradaban ini kemudian meriwayatkan
bagaimana monumen ini dibangun," kata Aat menguraikan nilai peradaban yang
terukir di monument tersebut.
Sementara Yulian Teguh Setiawan tertegun
ketika mengetahui nama istrinya, Rohaetin, akan terukir abadi di monumen yang
didedikasikan sebagai pengingat perjuangan rakyat (Jawa Barat) Jabar dalam
menangani pandemi COVID-19 di Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar, Kota
Bandung.
Bagi Yulian, monumen tersebut tidak hanya
bentuk penghormatan, tetapi juga pengingat untuknya dan anak-anaknya bahwa
Rohaetin adalah pahlawan kesehatan. Rohaetin merupakan tenaga kesehatan (nakes)
RSUD Gunung Jati Kota Cirebon yang gugur saat berjibaku menangani COVID-19.
Ada banyak pengorbanan yang Rohaetin berikan.
Meski sedang mengandung anak ketiga dan menunggu waktu kelahiran yang tinggal
hitungan hari, kata Yulian, Rohaetin tanpa lelah membantu rekan-rekannya
berjibaku merawat pasien-pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
"Di akhir hayat, istri saya masih bilang
bahwa ia masih semangat, ia masih membantu teman-temannya. Karena saat itu,
banyak teman-temannya yang sakit. Tapi di satu sisi, ia pun sakit dan sedang
mengandung. Ia selalu memikirkan teman-teman yang membutuhkan tenaganya,"
kata Yulian.
Ketika waktu melahirkan tiba, Rohaetin
terkonfirmasi positif COVID-19. Sepekan kemudian, Rohaetin mengembuskan napas
terakhir. Kepergian Rohaetin adalah duka terbesar bagi Yulian dan keluarga,
terutama anak ketiga mereka.
"Saat anak yang ketiga lahir, beliau
sama sekali tidak bisa melihat dan menggendongnya. Ini sudah takdir dari Allah
SWT. Saya sudah menerima. Kalau pun saya tidak menerima, kasian anak-anak.
Mereka membutuhkan sosok orang tua. Saya harus semangat, saya harus berjuang,"
ucap Yulian mengisahkan.
Untuk mengenalkan Rohaetin, Yulian suatu hari
nanti akan mengajak anak ketiganya ke monumen tersebut. Di sana, ia akan
menceritakan sekaligus memberitahu kepada anaknya tentang perjuangan dan
pengorbanan Rohaetin menangani pandemi.
"Nanti pada saat usia anak-anak sudah 17
tahun atau setelah anak-anak mengerti, saya akan bawa mereka ke sana ke
monumen. Saya akan berkata bahwa ibu kamu adalah pahlawan kesehatan. Kamu harus
bangga dan kamu harus seperti ibumu," tuturnya.
Apa yang akan dilakukan Yulian untuk
mengenalkan Rohaetin kepada anak ketiganya menggambarkan bahwa monumen
mengandung banyak riwayat dan kisah-kisah.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer