Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 985 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com - Pemerintah
Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengawasi tiga daerah zona merah yang
melaksanakan Pilkada Serentak 2020.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum hal
tersebut usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi
Jabar, di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (30/11/2020).
Dari delapan daerah yang menggelar Pilkada
Serentak 2020 di Jabar, tiga termasuk zona merah COVID-19. Ketiga daerah itu
yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang. Ketiga
daerah saat ini sedang menjalani tahapan kampanye dan pada 9 Desember mendatang
akan mencoblos.
Menurut Kang Uu, klaster pilkada serentak
berpotensi muncul jika tidak ada upaya pencegahan dan antisipasi. Salah satu
hal yang dipertimbangkan adalah tes bagi pemilih yang akan datang ke tempat
pemungutan suara.
"Tentang daerah yang akan melakukan
pilkada, karena dikhawatirkan ada klaster baru, ada masukan agar ada tes bagi
mereka yang ingin mencoblos," ujar Kang Uu.
Tes bagi pemilih ini perlu dipertimbangkan
terlebih dahulu bagaimana teknis, metode, serta target dan keterjangkauan.
Apakah tes dilakukan dengan cara RDT atau uji usap (swab). Kemudian apakah
dilakukan sebelum atau setelah mencoblos, atau di kedua kesempatan itu.
Termasuk yang harus diperhitungkan, apakah
tes akan berlaku bagi pemilih dari segala umur, atau hanya menyasar usia rentan
di atas 40 tahun atau yang diketahui memiliki penyakit penyerta.
Dalam menangani COVID-19, kata Uu, Satgas
selalu merujuk pada data dan kajian ilmiah sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
"Kami belum bisa memutuskan karena ini
harus dikaji secara ilmiah. Keputusan Pemprov Jabar tidak akan lepas dari
kajian-kajian ilmiah sehingga bisa dipertanggungjawabkan," kata Kang Uu.
Termasuk yang harus dipertimbangkan, sambung
Uu, ketersedian logistik di tiga kabupaten penyelenggara pilkada tersebut.
Menurut Uu, saat ini alat tes PCR (tes swab)
di Jabar sudah menipis. Jumlah pengetesan per pekan semakin berkurang, biasanya
per pekan mencapai 50.000 sampel, namun laporan terakhir sekarang baru 36.000
sampel.
Sehingga, Pemda Provinsi Jabar saat ini belum
dapat memutuskan perihal kemungkinan tes COVID-19 bagi pemilih. "Mudah-mudahan
minggu depan atau sebelum hari-H bisa ada keputusan,” tutupnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer