Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 808 kali
BANDUNG, Medikomonline.com - Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung mengajak kepada seluruh
pengusaha jasa pariwisata dan hiburan di Kota Bandung untuk disiplin
menjalankan protokol kesehatan. Imbauan ini demi menguatkan kepercayaan
wisatawan perihal keamanan saat melancong di Kota Bandung.
Demikian
disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Jasa Pariwisata Disbudpar Kota Bandung Edward
‘Edo’ Parlindungan pada acara Bandung Menjawab di Auditorium Rosada, Balai Kota
Bandung, Selasa (3 November 2020).
Edo
menjelaskan, Disbudpar Kota Bandung terus memantau standarisasi protokol
kesehatan oleh para pemilik tempat. Upaya ini sebagai bagian dari strategi
Disbudpar untuk menggenjot perekonomian dari sektor pariwisata dan hiburan di
Kota Bandung.
“Pertama
kita harus mengembalikan rasa aman kepada para wisatawan, bahwa berwisata
khususnya di Kota Bandung itu aman," ucap Edo.
Katanya,
Disbudar bekerja sama dengan asosiasi dan pengusaha jasa pariwisata terus
berupaya melakukam SOP protokol kesehatan supaya wisatawan tidak takut datang
ke Bandung.
Edo
menyebutkan, dari hasil monitoring ditemukan sejumlah pengunjung yang sengaja
meminta bukti rekomendasi operasional dari tim gugus tugas, ketika mengunjungi
hotel, rumah makan ataupun restoran. Hal itu dilakukan tak lain untuk
memastikan keamanan tempat usahanya memenuhi standarisasi kesehatan.
“Setelah
rasa percaya mereka tinggi mereka akan cerita pada teman dan saudaranya.
Sehingga bisa mengundang banyak wisatawan hadir ke Kota Bandung. Itu juga untuk
membangun citra usaha dan menjamin keselamatan para pekerja, disamping menjaga
keselamatan tamu yang datang ke tempat mereka,” tambahnya.
Edo
mengungkapkan, di masa liburan panjang pekan lalu, kondisi masih terkendali.
Karena, wisatawan yang datang ke Kota Bandung memang tidak terlalu membludak
seperti ketika sebelum pandemi Covid-19.
Berdasarkan
data dari asosiasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung
dan Riung Priangan, dari 50 persen daya tampung yang diizinkan sesuai Peraturan
Wali Kota (Perwal) masih belum terisi seluruhnya.
“Okupansi
hotel memang ada peningkatan dari 50 persen daya tampung sesuai perwal pada
bulan September itu terisi di angka 43 persen, di hari libur itu 28-29
(Oktober) mencapai 60 persen dan puncaknya di 29-30 (Oktober) itu sampai 70
persen,” ungkapnya.
Selama
masa pandemi Covid-19, Edo menyatakan bahwa target capaian kunjungan wisatawan
ke Kota Bandung pada 2020 ini pun ikut disesuaikan. Namun sebagai salah satu
penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar sektor ekonomi dari jasa
pariwisata dan hiburan ini akan terus didorong.
“Target
awal kita itu 8,6 juta wisatawan ke Kota Bandung, akhirnya kita perbaiki karena
kemarin 5 bulan tidak melaksanakan kegiatan. Jadi targetnya dirasionalisasi
jadi 2,5 juta. Kemarin laporan sebelum liburan panjang itu sudah ada 1,5 juta
wisatawan,” ungkapnya
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer