Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 833 kali
BEKASI,
Medikomonline.com – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Ma'ruf
Amin dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meninjau sistem pemberian
vaksin COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (19/11/2020).
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil
turut mendampingi Wapres Ma'ruf Amin dan Menteri Kesehatan Terawan Agus
Putranto di Puskesmas Cikarang.
"Simulasi ini merupakan bagian dari pada
persiapan pelaksanaan vaksinasi secara keseluruhan nanti yang sudah
direncanakan oleh pemerintah (pusat)," kata Wapres.
Sejak Kamis pagi pukul 09:00 WIB, Wapres
langsung mengikuti satu per satu tahapan vaksinasi sambil mendapatkan
penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Simulasi dilakukan
sebagai persiapan pemberian vaksin COVID-19 kepada masyarakat.
Wapres menjelaskan, pemerintah pusat pun
telah menyiapkan skema pembagian vaksin bagi masyarakat. Nantinya, terdapat
beberapa alur sebelum vaksin disuntikkan ke tubuh, antara lain pendistribusian,
pendaftaran, hingga pemeriksaan kesehatan.
"Ada beberapa yang disiapkan, termasuk
menyiapkan data, nama-nama yang akan divaksin di seluruh Indonesia, kemudian
tahapan-tahapan-nya, pendistribusian vaksinnya, dan juga bagaimana limbah
vaksin yang banyak itu ditangani," kata Wapres.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil menjelaskan,
dirinya sudah memberikan masukan kepada pemerintah pusat terkait vaksinasi saat
mendampingi kunjungan kerja Wapres di Puskesmas Cikarang.
"Kami memberikan masukan kepada
pemerintah pusat. Pertama, kemungkinan puskesmas itu tidak cukup (menampung
seluruh warga yang akan divaksin). Jabar mengusulkan pemberian vaksin dilakukan
di gedung-gedung besar, seperti GOR bulu tangkis dan ruang serba guna,"
kata Kang Emil.
Kedua, lanjut Kang Emil, proses edukasi
terkait vaksinasi harus terus dilakukan. Ia mengatakan, sesuai skema
pemerintah, vaksinasi terbagi kedalam dua kelompok yaitu mandiri alias berbayar
untuk kelompok menengah atas dan gratis bagi kelompok menengah bawah.
"Yang di-cover (dibiayai oleh APBN)
nanti di Puskesmas dan tempat publik, sementara yang mandiri bisa dilakukan di
klinik-klinik, rumah sakit, dengan jadwal menyesuaikan," ujar Kang
Emil.
Adapun Kabupaten Bekasi bersama empat daerah
lainnya di Bodebek yaitu Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota
Bekasi, akan menjadi daerah di Jabar yang diprioritaskan mendapatkan vaksin
tahap pertama karena menyumbang sekitar 70 persen kasus COVID-19 di
Jabar.
Untuk diketahui, sebelumnya Kang Emil telah
memantau langsung simulasi sistem pemberian vaksin COVID-19 yang digelar
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar di Puskesmas Poned Tapos, Kota Depok,
Kamis, 22 Oktober 2020.
Simulasi merupakan respons cepat terhadap
pembelian vaksin oleh pemerintah pusat. Saat itu, Kang Emil mengikuti semua
rangkaian simulasi. Mulai dari screening, cuci tangan, pemeriksaan
administrasi, pemeriksaan kesehatan, proses penyuntikan, sampai menunggu 30
menit untuk melihat reaksi vaksin.
Dari simulasi tersebut, Pemda Provinsi Jabar
juga fokus meningkatkan kesiapan storage vaksin (kulkas/alat pendingin) serta
tenaga kesehatan maupun penyuntik vaksin.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer