Penulis: Mbayak Ginting
3 Tahun lalu, Dibaca : 898 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com - Wakil Gubernur (Wagub)
Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengawali suntik vaksin COVID-19 di Jabar. Suntik
vaksin ini dilakukan di RSUP Dr Hasan Sadikin, Bandung, Kamis (14/1/2021).
Selain Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum,
Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri, Sekretaris Daerah Jabar Setiawan
Wangsaatmaja, Ketua PWNU Jabar KH. Hasan Nuri Hidayatullah, dan Sekretaris Umum
PGI Wilayah Jabar Pendeta Paulus Wiyono juga turut mengawali vaksinasi COVID-19
di Jabar.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil turut menyaksikan
proses pemberian vaksin COVID-19. Menurutnya, semua proses vaksinasi COVID-19,
dari mulai tahap penapisan atau skrining sampai penyuntikan, berjalan lancar
dan aman.
"Hari ini perdana vaksinasi COVID-19 di
seluruh Jabar. Tahap I termin I ada tujuh daerah plus kegiatan di RSUP Dr.
Hasan Sadikin. Tapi, vaksinasi di Kota Bekasi mulai besok. Wagub Jabar, Kapolda
Jabar, tokoh agama, tokoh masyarakat, memulai (vaksinasi) pagi ini," ucap
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil.
Adapun enam daerah yang melaksanakan
vaksinasi COVID-19 pada Kamis (14/1/2021), yakni Kota Bandung, Kota Cimahi,
Kota Depok, Kota Bogor , Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
Sedangkan, Kota Bekasi mulai vaksinasi COVID-19 pada Jumat (15/1/2021).
Kang Emil pun menjelaskan alur pelayanan
vaksinasi COVID-19. Penerima vaksin COVID-19 harus menunjukkan e-ticket untuk
verifikasi. Setelah itu, penerima vaksin COVID-19 akan menjalani penapisan atau
skrining.
"Prosedur pertama adalah pengecekan
kesehatan karena itu yang akan menentukan secara fisik fit atau tidak dilakukan
penyuntikan vaksin. Penyuntikan vaksin tidak bisa dilakukan kalau kondisi
kesehatan penerima tidak memungkingkan," ucapnya.
Dalam proses skrining, penerima vaksin
COVID-19 akan dicek tekanan darah. Apabila tekanan darah lebih dari 140, maka
penerima vaksin COVID-19 harus menunggu beberapa saat sampai tekanan darahnya
turun dan dicek kembali.
Jika memenuhi syarat, kata Kang Emil,
penerima vaksin COVID-19 akan menjalani penyuntikan vaksin. Setelah itu,
observasi selama 30 menit dilakukan untuk memonitor Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI).
"Jadi hari ini para tokoh bersama
masyarakat melaksanakan kegiatan yang sama, ini menunjukkan perjuangan melawan
COVID-19 melalui vaksinasi ini adalah kebersamaan," katanya.
Kang Emil sendiri tidak boleh mengikuti
vaksinasi COVID-19 karena ia merupakan relawan uji klinis fase III vaksin
COVID-19.
Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri
mengatakan, usai penyuntikan vaksin COVID-19 dan observasi selama 30 menit,
dirinya tidak merasakan efek apapun. "Alhamdulillah saya sudah satu
jam lebih tidak merasakan efek apapun," katanya.
"Tapi kata dokter, sampai tiga hari
harus memantau apakah ada efek yang dirasakan," imbuhnya.
Ahmad Dofiri pun mengimbau kepada masyarakat
untuk tidak ragu dan tidak takut mengikuti vaksinasi COVID-19. Menurut ia,
vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu upaya untuk menangani pandemi
COVID-19.
"Saya mengimbau jangan takut, lebih
sakit disuntik rapid test jadi tidak usah khawatir dan tidak usah takut,"
ucapnya.
Gubernur
Tinjau Vaksinasi di RSKIA Kota Bandung
Setelah meninjau vaksinasi COVID-19 di RSUP
Dr Hasan Sadikin, Kang Emil memantau pelaksanaan vaksinasi di RSKIA Kota
Bandung.
Sebanyak 10 orang pejabat publik, tokoh
masyarakat, dan tokoh agama Kota Bandung mengawali vaksinasi COVID-19 di Kota
Kembang. Salah satunya Ariel Noah dan Risa Saraswati.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana
mengatakan, 10 orang yang mengawali vaksinasi COVID-19 di Kota Bandung
merupakan pionir untuk menjadi contoh dan menyebarkan semangat bervaksin.
“Untuk dijadikan semangat, contoh, dan dapat
menyebarkan kebaikan dari vaksin ini,” ucap Yana.
Yana memastikan, vaksin ini sudah melalui
berbagai proses. Pemerintah juga menjamin keamanan dengan telah terbitnya izin
penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM). Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah
mengeluarkan fatwa vaksin COVID-19 halal dan suci.
“Sehingga bisa bersama-sama menjaga keluarga
dan orang tua kita yang sampai saat ini masih belum dapat memperoleh
vaksin," katanya.
"Vaksin ini adalah salah satu perjuangan
dan ikhtiar kita dalam mengentaskan pandemi Covid-19. Ini sudah aman dan halal,”
tambahnya.
Sementara itu, Ariel Noah mengatakan, jika
divaksin lebih awal, ia bisa memberikan kepercayaan lebih kepada masyarakat
tentang keamanan dan efektivitas vaksin.
"Mendengar kata vaksin saya awalnya
berpikir lihat nanti, tapi setelah dipikir kembali kalau semuanya menunggu
kapan mulainya. Jadi, dikasih kesempatan untuk bisa ikut vaksin, yasudah
mending saya maju duluan," kata Ariel.
Menurut Ariel, musisi merupakan salah satu
pihak yang sangat terdampak oleh COVID-19. Untuk itu, vaksin menjadi harapan
besar bagi musisi aktivitas berangsur pulih dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan.
"Sebagai salah satu yang terdampak yaitu
musisi saya berkeinginan besar untuk segera ke kondisi normal lagi ini yang
ditunggu oleh para musisi," ucapnya.
Ariel mengatakan, dirinya mengaku setelah
disuntik vaksin, ia tidak merasakan efek apapun.
"Tidak terasa apa-apa, tidak sakit,
tidak ada efek samping semoga setelah ini semua orang bisa lebih yakin
lagi," katanya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer