Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 662 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com
- Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna
mengapresiasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
Darurat di RW 09 Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Tak hanya
Ketua RT dan Ketua RW yang memahami pelaksanaan PPKM Darurat, tetapi warganya
juga kompak.
"Masyarakat di sini bisa kompak tidak
ada yang arogan. Warga paham jika di waktu tertentu tidak boleh lagi
beraktivitas keluar kecuali urgent," kata Ema usai memantau pelaksanaan
PPKM dan tempat isolasi mandiri, Selasa (6/7/2021).
"Dan mereka pun kompak saat ini, karena
sedang melakukan PPKM darurat tidak dulu memberikan ruang kepada masyarakat di
luar warga di sini untuk masuk ke wilayah ini. Ternyata dengan pemahaman yang
luar biasa dari pengurus, ini bisa dipahami oleh masyarakat," lanjutnya.
Ketua RW 09 Kelurahan Sukaraja Nugraha
mengatakan, jumlah kasus terkonfirmasi di RW 09 sebanyak 42 orang, dan RT 04
merupakan yang terbanyak sekitar 18 orang. "Kalau rumah yang dijadikan
tempat isoman ada sembilan termasuk yang satu sekolah," katanya.
Menurut Nugraha, pemilihan ruangan di sekolah
yang ada di lokasi tersebut, karena rumah tinggalnya tidak layak dan ada 3
anggota keluarga lainnya. Sedangkan rumah singgah sudah penuh.
"Kita meminta isoman di rumah singgah,
ternyata penuh, waiting list.
Akhirnya kita koordinasi dengan pihak sekolah, dengan rasa kemanusiaan mereka
memberikan satu ruangan untuk dijadikan tempat isoman," kata Nugraha.
"Untuk yang isoman di sini, OTG dan
gejala ringan. Setiap ada orang yang terkena akan lapor ke Puskesmas. Nanti
akan dipantau oleh puskesmas dan tracing juga," lanjutnya.
Sedangkan Kepala UPT Puskesmas Sukaraja Dwi
Mudji Astuti mengatakan, pihaknya menerima laporan jika ada yang positif
melalui hotline Puskesmas Sukaraja. Puskesmas lalu menanyakan terlebih dahulu
kondisi yang bersangkutan.
"Nanti ditanyakan apakah di rumah layak
untuk isolasi atau tidak. Jadi kita dipantau dari jauh dan minta bantuan dari
RT RW untuk melihat kondisinya," katanya.
Menurut Ema, penanganan warga terkonfirmasi
Covid-19 pun sudah baik. Untuk OTG (Orang Tanpa Gejala) atau gejala ringan
tidak menuju ke rumah sakit, karena BOR (Bed Occupancy Ratio) saat ini sedang
tinggi di angka 92,83.
Di wilayah tersebut, Sekda pun sempat melihat
beberapa rumah yang ditandai bahwa di dalamnya sedang ada yang isolasi mandiri.
Serta satu sekolah yang satu ruangannya dipakai sebagai tempat isolasi.
Menurutnya, untuk warga yang tidak memiliki
tempat yang layak untuk isolasi mandiri memang harus dicarikan alternatif.
"Kalau memang ini sulit sekali, saya mintakan Ibu Kepala Puskesmas
berkoordinasi untuk memanfaatkan hotel yang kita siapkan. Mungkin masih ada 1-2
kamar yang bisa dimanfaatkan. Di sana difasilitasi, makan 3 kali kontrol
dokternya, kemudian juga ruangannya jelas terstandarisasi, itu relatif jauh
lebih baik," ungkapnya.
Ia menegaskan, Covid-19 itu bukan aib. Justru
saat diketahui akan muncul kepedulian warga. "Dengan semangat gotong
royong ini luar biasa, apalagi tadi Pak Camat terus menggerakan Bu Lurah, bagi
masyarakat yang ekonomi lebih, terus diajak untuk berempati. Tadi Alhamdulillah
ada bantuan 50 kilogram beras untuk sekitar 40 orang warga masyarakat disini
yang sedang terkonfirmasi Covid-19 dan itu secara umum adalah OTG dan gejala
ringan," kata Ema.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer